Kamis, 27 Maret 2014

Pemain Timnas U-19 Diasah Skill Menulis

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PEMAIN Timnas U-19 tak hanya dibekali ilmu cara bermain sepak bola, namun juga ilmu menuangkan pikiran ke dalam tulisan. Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri berharap bila mereka tak lagi bermain bola, bisa menjadi wartawan sepak bola atau penulis buku.

Sejak pertama kali dibentuk hingga saat ini, perjalanan skuat Garuda Jaya cukup panjang dan berliku. Ada banyak pengalaman unik, menarik, hingga menyentuh hati yang dialami para pemain. Namun, pengalaman-pengalaman itu hanya tersimpan di memori otak pemain karena tak sempat dituangkan dalam tulisan.

Ini lah yang saat ini coba digali dari para pemain. "Kami tak mau hanya menyiapkan tukang tendang, karena ada banyak di Indonesia. Kami ingin menyiapkan pemain profesional yang dibekali keahlian lain, termasuk menulis. Mungkin saja kalau mereka tak jadi pemain bola, bisa menjadi wartawan atau penulis buku," kata Indra, Rabu (26/3) di hotel UNY.

Zivanna Letisha Siregar, Puteri indonesia 2008 dan FX Rudy Gunawan, penulis buku tentang timnas U-19 didatangkan untuk mengajak para pemain gemar menulis. Zivanna menceritakan tentang pentingnya menulis, sementara Rudy menjelaskan tentang teknik-teknik menulis.

Indra melanjutkan, selama ini para pemainnya tak hanya memulu dijejali dengan latihan dan latihan selama pemusatan latihan. Untuk sekolah, mereka mendapatkan pendidikan dari program home schooling. Sementara untuk rohani, setiap Kamis pemain mendapatkan ceramah.

"Kami sangat mendukung gerakan Indonesia menulis. Akan kami gaungkan kepada masyarakat untuk ikut menulis," kata Indra lagi pada pelatihan yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenperaf) ini. Para pemain memang diharapkan untuk bisa menuliskan apapun pengalaman di timnas agar bisa dibukukan kemudian.

Saat memberikan materi, Rudy Gunawan menjajal kemampuan menulis pemain untuk mendiskripsikan Zivanna Letisha Siregar. Seluruh pemain diminta menuangkan apapun tentang Zizi, sapaan akran Zivanna. Awalnya berupa diskripsi, lalu berlanjut ke kalimat pujian. “Sudah cukup bagus, tanggapan kalian beragam dan ada yang kreatif,” katanya memberikan koreksi.

Suasana menjadi ramai saat para pemain diminta membaca keras-keras hasil yang sudah ditulis. Sebab, ternyata mereka sangat jago memberikan rayuan lewat tulisan. Para pemain menyoraki rekannya yang membaca karena tulisan dianggap menggombal. “Coba tulisan itu kalian beri judul, mau kasih judul apa?,” tanya Rudy bertanya pada para pemain.

Diakhir acara, Rudy dan para pemain sepakat untuk membuat sebuah buku. Sumber tulisan buku itu adalah pengalaman para pemain selama di timnas. Tema yang diangkat adalah tentang cinta, sepak bola, dan merantau. “Silahkan ditulis bebas apa yang kalian rasakan tentang cinta, sepak bola dan hidup jauh dari rumah. Nanti hasilnya kita buat buku,” katanya. (dik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar