Senin, 24 Maret 2014

Ingin Anak Jadi Bintang Sepak Bola? Orangtua Harus Sabar

Metrotvnews.com, Jakarta: Arsitek timnas U-19 Indra Sjafri menyebut orangtua harus sabar jika ingin anak-anak mereka berkembang di sepak bola. Hal itu dikatakan Indra di peluncuran buku Official Book: Timnas U-19 Garuda Muda, Minggu (23/3).

Menurutnya, anak-anak yang berusia antara 6 dan 12 tahun tidak perlu diajari teknik yang terlalu rumit.

"Kesalahan di kita ini, orangtua pada tidak sabar. Dia pengen anaknya cepat jadi. Padahal potensi ini kan datangnya dari Tuhan," jelas Indra.

Dia kemudian melanjutkan dengan menjelaskan langkah terbaik untuk pembinaan anak usia 6-12 tahun.

Sederhana, menurutnya. Bagi anak-anak 6-12 tahun cukup dibebaskan bersentuhan dengan bola saja. Dengan begitu, potensi dan tehnik yang dimiliki anak akan muncul dengan sendirinya.

"Kalau di tataran 6-12 tahun, tugas pelatih atau orangtua hanya mengawasi. Tidak perlu itu ngajarin samba-sambaan atau tehnik yang rumit," tegas Indra.

Indra pun tidak sungkan berbagi pengalaman pribadi yang bisa jadi pelajaran berharga buat para orangtua. Pasalnya, sampai saat ini, anak kandungnya masih trauma jika menerima bola dengan dada.

Kejadian itu bermula ketika anaknya masih berumur 7 tahun dan Indra masih tinggal di Padang.

Saat itu, ia dipercaya untuk membuka Sekolah Sepak Bola (SSB) Internasional di sana. Namun, ia memang mengaku teledor yang belum memahami pentingnya klasifikasi umur dalam sepak bola.

Anaknya yang masih berusia dini ia campur latihan dengan anak-anak berumur 14 tahun, alhasil anaknya sempat tidak bernapas sekian detik, setelah pingsan setelah menerima bola dengan dadanya.

"Dan itu trauma buat dia, sampai sekarang lho, jadi kalau sekarang nerima bola se-dada, dia langsung balik badan, dan nahan dengan pantatnya," kenang Indra.
(Bas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar