Selasa, 09 Desember 2014

Persepam Incar Riedl dan Indra Sjafri

JAKARTA, KOMPAS.com - Persepam Madura United mengincar mantan pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Ridl, dan mantan pelatih timnas U-19, Indra Sjafri, untuk membesut tim berjuluk Laskar Sape Kerap tersebut pada musim depan.

 "Dalam waktu dekat, manajemen akan bertemu kedua pelatih tersebut untuk berdiskusi soal program dan nilai kontrak. Kami berharap satu dari dua pelatih ini mau menangani tim ini dan mampu mengangkat prestasi Persepam Madura United di pentas sepakbola nasional di waktu mendatang," kata manajer Persepam, Said Abdullah.

Said menjelaskan Riedl dan Indra memenuhi kriteria yang dibutuhkan tim manajemen Laskar Sape kerap. "Jadi, kami selektif betul dalam memilih pelatih. Kami membutuhkan pelatih yang mengerti dan paham karakter anak-anak Madura serta memiliki program pengembangan Persepam Madura United untuk jangka panjang,” katanya

Menurut Said, pihaknya telah melakukan pendekatan dengan Riedl dan Indra Sjafri. Namun, lanjut Said,  belum ada jawaban dari kedua pelatih tersebut.  "Kami akan memilih yang terbaik dan yang lebih sesuai dengan karakter dan filosofi sepakbola yang hendak kami bangun di Persepam MU ke depan. Kami ingin membangun sebuah tim dengan sepakbola menyerang dan menghibur pendukung," tutur politisi PDI Perjuangan tersebut.

Said menegaskan, target utama pelatih baru nanti adalah mengembalikan Persepam MU ke kompetisi paling elite di Indonesia ini yaitu Indonesia Super League (ISL). "Saya yakin, baik Riedl maupun  Indra Sjafri mampu membawa Persepam kembali ke ISL karena kedua pelatih ini cukup cerdas dan sudah teruji menangani timnas senior dan U19," papar Said lagi.

Alfred Riedl baru saja mundur dari timnas senior setelah gagal di Piala AFF 2014. Adapun Indra Sjafri belum menangani satu klub pun setelah dinyatakan gagal pada Piala Asia U-19 2014 di Vietnam lalu dan gagal mencapai target lolos ke Piala Dunia U20 tahun depan.

Evan Dimas Akan Meriahkan Pembukaan PON Remaja

TEMPO.CO, Surabaya - Mantan kapten tim nasional sepak bola Indonesia U-19, Evan Dimas Darmono, akan menjadi salah satu pembawa obor Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I yang akan dibuka secara resmi di Surabaya, Jawa Timur, hari ini, 9 Desember 2014. Gelandang yang kini bermain untuk tim nasional senior itu akan memeriahkan perhelatan pertama PON Remaja ini.

"Ya, nanti Evan Dimas rencananya akan menjadi pembawa obor dari Grahadi ke DBL Arena," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf di kantornya, Selasa, 9 Desember 2014.

Gus Ipul, sapaan akrab Syaifullah Yusuf, mengatakan obor PON Remaja saat ini telah berada di Gedung Negara Grahadi. Pada hari ini sekitar pukul 14.00 WIB obor itu akan dibawa ke lokasi acara pembukaan PON Remaja 2014. "Acara pembukaan nanti akan dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga karena Presiden berhalangan hadir," ujar Gus Ipul.
PON Remaja digelar untuk atlet-atlet berusia maksimal 17 tahun. Turnamen olahraga ini digelar hingga 16 Desember 2014 dengan menggunakan arena yang berada di dua kota, yaitu Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.

Dengan adanya batasan umur itu, dipastikan Evan Dimas tak terlibat sebagai peserta. Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia Jawa Timur Dhimam Abror mengatakan sengaja melibatkan Evan Dimas karena prestasinya sebagai atlet ketika remaja dianggap luar biasa. "Sangat populer dan luar biasa untuk ukuran remaja," katanya.

Jumat, 05 Desember 2014

Indra Sjafri Siap Gantikan Alfred Riedl

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Eks pelatih tim nasional (timnas) U-19, Indra Sjafri, mengaku siap menggantikan posisi Alfred Riedl sebagai pelatih timnas senior.

"Melatih timnas bukan keinginan tapi sebuah tugas. Kalau saya ditugaskan, saya harus mau," ujar Indra di sela-sela coaching clinic untuk para pelatih dan siswa-siswa SSB di Lapangan Progresif, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Kamis (4/12).

Seperti diketahui, PSSI resmi memecat Riedl per 3 Desember 2014 karena menganggap pelatih asal Austria itu gagal memenuhi target di AFF Suzuki Cup 2014. PSSI sedang berusaha mencari arsitek anyar paling lambat hingga Februari 2015.

Indra lebih dulu berhenti menangani Evan Dinas dan kawan-kawan karena gagal di Piala Asia U-19 2014 di Myanmar dan gagal memenuhi target lolos Piala Dunia U-20 2015 di Selandia Baru. Namun, pelatih asal Padang itu sukses bersama timnas U-19 di kompetisi remaja AFF 2013. (tom)

Indra Sjafri Akui Tak Begitu Cocok Melatih Klub LSI

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Selepas menangani tim nasional (timnas) Indonesia U-19, Indra Sjafri, diminati banyak klub. Beberapa di antaranya berstatus kontestan Liga Super Indonesia (LSI) musim depan. Hal itu diungkapkannya di sela-sela coaching clinic di Lapangan Progresif, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung.

"Banyak, tapi belum ada yang begitu cocok,"katanya.

Sejauh ini, Indra masih berstatus pelatih bebas kontrak setelah berhenti menangani Evan Dinas dan kawan-kawan karena gagal di Piala Asia U-19 2014 di Myanmar dan gagal memenuhi target lolos Piala Dunia U-20 2015 di Selandia Baru. 

Namun, pelatih asal Padang itu sukses bersama timnas U-19 di kompetisi remaja AFF 2013. (tom)
 

Gavin Kwan Adsit & Ryuji Utomo Segera Gabung Pelatnas Indonesia U-23

Goal.com - Sepekan sudah pelatnas Indonesia U-23 berlangsung di komplek olahraga Universitas Negeri Yogyakarta. 67 pemain tercatat disertakan BTN untuk mengikuti seleksi. Sang pelatih kepala, Aji Santoso, mengaku sudah mendapatkan beberapa nama yang pantas bergabung.

Namun esok ia akan mendapat tambahan kekuatan ekstra dengan kedatangan Gavin Kwan Adsit dan Ryuji Utomo. Kedua pemain baru saja rampung mengikuti trial di Jepang. Hal tersebut dijelaskan lebih lanjut oleh pria kelahiran Malang ini.

"Sudah hampir 60 pemain yang kita coba. Terangkum dalam dua gelombang sehari, pagi dan sore. Beberapa nama sudah didapat jelang latihan terakhir 6 Desember. Gavin dan Ryuji sendiri akan datang besok (5/12), untuk ikut pelatnas," tutur Aji pada para wartawan.

Ia juga menjelaskan situasi Evan Dimas di timnya, pasca bocah ajaib 19 tahun itu tampil impresif di Piala AFF bersama timnas senior.

"Evan Dimas akan langsung masuk di tahap kedua. Kita beri dia kelonggaran karena berturut-turut membela timnas U-19 dan senior. Biar dia bersitirahat dulu, begitu juga dengan Manahati Lestusen, Alvin Tuasalamony, dan Syaiful Indra Cahya," terangnya.

"Untuk pengumuman pada tahap pertama ini akan dilakukan pada tanggal 15 Desember. Akan ada nama-nama yang dipanggil dan dari seleksi ini sudah beberapa nama kami kantungi, jumlahnya sendiri ada 28 pemain," pungkas pelatih berusia 44 tahun tersebut.

Fakhri Husaini Tak Mau Timnya Seperti Timnas Indonesia U-19

Goal.com - Pelatih timnas Indonesia U-14 dan U-17, Fakhri Husaini, menegaskan tak ingin ada pemainnya yang diistimewakan. Dia sudah mewanti-wanti hal tersebut sejak dini, karena tak ingin timnya mengalami seperti yang pernah dirasakan Indonesia U-19 di bawah asuhan Indra Sjafri.

"Saya minta tolong kepada teman-teman media tidak ada satu pemain kami yang dianggap bintang. Saya tidak mau buat tim ini sama seperti di U-19 ada Evan Dimas. Asal mereka tahu misal ada 11 pemain di tim ini, semua 11 pemain itu mesti jadi pemain hebat. Ini anak-anak U-14 dan U-17 saya tidak mau ada yang dibuat istimewa oleh wartawan," ujar Fakhri, usai laga Indonesia U-16 kontra Singapura U-16 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (5/12) petang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia U-14 sedang diproyeksikan untuk menjadi tim Indonesia U-16 yang akan mengikuti Piala AFF U-16 2015 di Solo, Juli 2015 nanti. Sementara Indonesia U-17 menjadi cikal bakal untuk tim Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 di Sidoarjo, Agustus 2015.

Dan, pada laga uji coba internasional keduanya Indonesia U-16 berhasil menaklukkan Singapura U-16 dengan skor 3-1. Pada laga itu, Fakhri masih melihat adanya kelemahan di timnya. "Tadi saat unggul 3-0 pemain lengah, mereka menganggap bisa mencetak gol keempat, kelima, atau keenam dengan mudah. Padahal, di sepakbola tidak bisa seperti itu. Itu yang akan kami benahi," katanya.