Sabtu, 31 Mei 2014

Tim U-21 Fokus Finishing


BANDA ACEH - Tim U-21 PSSI Aceh mulai memfokuskan diri mempertajam finishing-touch atau sentuhan akhir melalui latihan rutin pagi dan sore. Latihan ini dalam rangka persiapan menghadapi Tim Nasional (Timnas) U-19 dalam Tur Nusantara II ke Sumatera di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Jumat (6/6) malam.

Masa persiapan tim yang dimanajeri Syarwan WR alias Wan Robot ini terbilang singkat karena hanya tersisa waktu satu minggu lagi. Sehingga upaya mematangkan ketajaman lini depan sangat penting guna meredam agresivitas Evan Dimas dkk yang sudah terkenal cukup garang. Bahkan tim besutan Samani, Wahidin Buyung, dan Zulfan itu diharapkan punya kemampuan mendobrak pertahanan lawannya yang cukup rapat. Materi latihan lain termasuk memperkuat pressure yang ketat terhadap lawan di berbagai lini.

Melihat waktu tanding yang cukup dekat, Pelatih Samani kepada Serambi, kemarin, mengatakan, kini latihan lebih difokuskan untuk finishing-touch. Karena ini cukup penting untuk mampu menciptakan gol dalam pertandingan yang sulit dengan menghadapi lawan berpengalaman level internasional. Di samping itu, ucap dia, pihaknya juga membangun kekompakan tim dalam bekerjasama antarlini. “Latihan tinggal fokus finishing-touch dan kerjasama pemain,” ujarnya.

Dikatakan Samani, masalah stamina sudah sangat bagus. Karena dengan waktu yang sudah 2,5 bulan berlatih sudah terbiasa untuk kemampuan fisik pemain. “Untuk masalah stamina pemain Tim U-21 ini sudah tak perlu diragukan lagi. Makanya, di samping finishing juga diikuti latihan untuk taktik dan strategi dalam menyerang dan bertahan. Diharapkan materi latihan bisa berjalan maksimal hingga tiba pertandingan. Tapi kita juga berharap kondisi fisik pemain bisa di jaga hingga melawan Timnas U-19,” harapnya.

Terkait dengan komposisi tim, Samani menyatakan, masih membutuhkan dua pemain lagi untuk posisi penyerang dan satu gelandang bertahan. Tiga pemain itu dijadwalkan pada Jumat (30/5) hari ini mulai bergabung dengan Tim U-21. Kebutuhan dua pemain depan ini untuk menambah daya gedor dalam menghadapi Timnas U-19. Sedangkan gelandang bertahan diharapkan mampu membantu serangan sekaligus terlibat total mengantisipasi tekanan lawan. “Kita juga berlatih pressure sepertiga lapangan guna mengantisipasi dominasi lawan,” ulasnya.(adi)   

Sumber 

Timnas U-19 Tantang Hapit Cs

SRIPOKU.COM/HENDRA KUSUMA

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Sriwijaya FC U-21 dipastikan bakal mendapat tantangan dari Timnas U-19 dalam laga ujicoba, di Stadion Internasional Gelora Sriwijaya Jakabaring,  Palembang, 20 Juni mendatang.

Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) yang menaungi Sriwijaya FC, Faisal Mursyid mengatakan, tantangan Timnas Garuda Jaya itu merupakan kelanjutan dari tur nusantara yang telah dilakukan pada awal tahun lalu. Evan Dimas dan kawan-kawan sempat juga menjalani tur ke Timur Tengah dan berlanjut di Jakarta dengan menjamu timnas dari beberapa negara. Semuanya dilakukan sebagai persiapan jelang Piala Asia di Myanmar, Oktober mendatang.

“Kali ini mereka akan melanjutkan kembali tur Nusantara tahap ke-II," katanya, Sabtu (31/5/2014).
Dikatakan, sebelum menuju ke Palembang, skuad Timnas U-19 ini akan terbang ke ujung Pulau Sumatera terlebih dahulu dengan menghadapi tim Pra PON Aceh pada 6 Juni mendatang. Kemudian berlanjut ke Padang untuk menantang Semen Padang U-21 (11/6) dan setelah itu langsung bertolak ke Riau  dengan menghadapi dua tim yakni PS Kampar (16/6) dan Tim Pra PON Riau (18/6). “Usai lawan Tim PON Riau tanggal 19 (Juni) besoknya mereka langsung ke Palembang untuk persiapan tanding tanggal 20 (Juni),” terangnya.

Laga ujicoba terakhir Timnas U-19 ini adalah kala mendapat hasil seri 0-0 ketika melawan Lebanon U-19 di stadion Manahan, (28/5/2014).

Sebelumnya, Evan Dimas dan kawan-kawan meraih hasil satu kali menang dan satu kali seri melawan Timnas Yaman U-19. Selain latihan dan pertandingan ujicoba, pasukan Indra Sjafri ternyata juga mendapat bekal yang lain. Dalam akun  twitternya, @indra_sjafri, Indra Sjafri membeberkan persiapan Timnas U-19 dalam hal teknik dan mental.

Masih labilnya emosi timnas U-19 dalam beberapa pertandingan membuat Evan Dimas dan kawan-kawan menjalani sesi evaluasi kontrol emosi. Hal ini berguna kala melawan tim yang bermain keras dan memancing emosi. Pemain Indonesia sempat terkena kartu merah saat melawan Myanmar dilaga ujicoba. Saat itu Hansamu Yama Pranata harus diusir wasit karena menerima dua kartu kuning.
Selain itu, Indra Sjafri juga memberi pembekalan tentang prinsip-prisip dalam permainan sepakbola. Materi ini akan membantu Timnas dalam bermain sepakbola yang simpel nan atraktif.

PSSI Riau Persiapkan Tim Pra PON Timnas U-19


PEKANBARU- Asosiasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Provinsi Riau saat ini terus mempersiapkan atlet-atletnya. Dimana pemain-pemain yang dipersiapkan nantinya akan menghadapi tim Nasional U-14 pertengahan bulan Juni 2014.

Demikian disampaikan Sekertaris Asosiasi PSSI Riau, Zulfahmi Adrian, Sabtu (31/5/2014) di Pekanbaru. "Seperti yang sudah pernah saya sampaikan kita sudah mendapatkan informasi secara lisan dari tim pelatih timnas U-19 akan
melakukan tur jlid 2 ke Pulau Sumatera," jelasnya.

Menurutnya, sekuad sepakbola Pra Pon Riau sudah dilakukan seleksi sejak beberapa waktu yang lalu. "Pemain sudah mulai kita seleksi melalui devisi III tahun 2013. Ketika itu kita sudah dapat gambaran. Kemudia seiring jalanya waktu kita terus mencari pemain-pemain yang lebih bagus lagi," tambahnya.

Bahkan pada 26 dan 28 Mei 2014 lalu PSSI kembali melakukan seleksi. PSSI Riau juga memberikan kesempatan seleksi kepada pemain-pemain dari seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Riau. Menurut informasi yang diterima Tim Nas U-19 pada tanggal 6-8 berada di Aceh kemudian ke Sumatra Barat baru ke Pekanbaru sekitar tanggal 16-18 Juni 2014.

Bahkan saat ini PSSI Riau masih melakukan seleksi hingga 1 Juni 2014. Selain akan menghadapi Tim Pra PON nantinya Tim Nas juga akan menghadapi PS Kampar. " Kita lihat sechedule Tim Nas nantinya kalau kiranya dari Padang bertolak ke Pekanbaru tentu akan kita persiapkan melawan PS Kampar terlebih dahulu. Kalau menggunakan jalur udara tentu kita persiapkan melawan tim Pra PON," tambahnya.(Halloriau.com)

Penulis : Aan Ramdani
Editor : Yusni Fatimah

Jumat, 30 Mei 2014

Ibnu Jamil Bangga Diajak Main Film 'Garuda 19'


WowKeren.com - Dunia perfilman Indonesia akan kembali diramaikan oleh film berbau Nasionalisme berjudul "Garuda 19". Film bertemakan Timnas U-19 ini diangkat dari sebuah novel berjudul "Semangat Membatu" karya Rudi Gunawan.

Jumpa pers yang digelar di Balai Sarwono, Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat (30/5), turut dihadiri oleh para pemain seperti , dan Reza Aditya. Ketiga aktor tersebut merasa senang dan bangga bisa terlibat di dalam film yang akan diproduksi awal Juni ini.

"Datangnya tawaran film ini dari Mizan ke saya adalah suatu kehormatan," ungkap Ibnu. "Karena saya bisa memberikan kontribusi untuk perfilman indonesia."

"Kerjasama dengan Mizan baru pertama kali dan menjadi sebuah kebanggaan karena siapa sih yang nggak tahu Timnas U-19 saat ini," lanjutnya. "Dari direktur sampai tukang tambal ban semua tahu."

Rudi pun mengaku merasa mendapat kehormatan novelnya bisa diangkat ke layar lebar. ""Saya merasa mendapat kehormatan untuk bekerjasama dengan Mizan Production. Pada saat awal saya buat buku ini, saya berpikir bahwa ini tidak cukup. Ini harus lebih (diangkat ke layar lebar)," ujarnya.

Film "Garuda 19" diharapkan dapat memberikan pembelajaran hidup bagi siapapun. Karena sesungguhnya sepakbola banyak mengajarkan nilai-nilai kehidupan, seperti perjuangan, kesungguhan dan semangat dalam meraih kemenangan. (wk/fk)

Yusuf Mahardika 'Si Madun' Senang Perankan Evan Dimas di 'Garuda 19'


WowKeren.com - Yusuf Mahardika Lingga Putra yang populer lewat sinetron "Tendangan Si Madun" ikut andil dalam film "Garuda 19. Aktor berusia 19 tahun yang sangat hobi dengan sepakbola ini mengaku sangat senang dirinya bisa bermain sebagai di film yang menceritakan tentang Timnas U-19 itu.

Apalagi Yusuf memang memiliki dasar bermain bola. "Aku emang basic-nya bola. Jadi aku seneng," ujarnya saat ditemui di bilangan Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat (30/5).

Yusuf pun ingin bertemu langsung dengan Evan. Ia juga mengaku selama ini belajar banyak dari kapten Timnas U-19 itu.

"Aku pengen sih ngobrol sama dia (Evan Dimas)," lanjutnya. "Tapi aku belum ada kesempatan ketemu dia."

"Aku juga banyak belajar sama Evan Dimas," jelasnya. "Aku juga banyak tanya tentang dia mulai dari makananya, aktivitasnya. Memang benar-benar sedetailnya lah." (wk/fk)


Perankan Sosok Indra Sjafri, Ini Kata Mathias Muchus

Bola.net - Aktor senior Mathias Muchus, punya peran penting dalam film Garuda 19 yang akan digarap Mizan Productions. Yakni, memerankan sosok Pelatih Kepala tim nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri.

Diakui Mathias, tidak terlalu sulit dalam memerankan lakon tersebut. Sebab, sama-sama berasal dari Sumatera Barat.

Jika Indra Sjafri asal Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Sumatera Barat. Maka Mathias, pun mengaku punya darah yang sama. Yakni, dari sang Ayah yang berasal dari Minangkabau, Solok.

"Karena itu, soal logat atau dealeknya tidak jauh berbeda. Saya pun bisa memerankannya dengan baik. Namun kini, saya terus berproses," terang sosok kelahiran Pagar Alam, Sumatera Selatan, 15 Februari 1957 tersebut.

Mathias mengaku, tidak berproses ke wilayah pribadi IS- sebutan Indra Sjafri. Namun, mencoba merefleksikan spirit-spirit perjuangan dan nilai positif yang dimiliki Indra.

"Pendekatan yang saya lakukan berbeda. Saya tidak ingin mem-photo copy Indra Sjafri. Sebab, bisa terjebak ke dalam dokumenter. Saya lebih menangkap arus bawah yang positifnya seperti apa dari sosok Indra," pungkas Aktor Terbaik versi FFI 1988 (Istana Kecantikan) tersebut.

Film tersebut, disutradarai Andibachtiar Yusuf dan diadaptasi dari dua buku terbitan Bentang Pustaka. Yaitu Semangat Membatu karya FX Rudi Gunawan dan Guntur Cahyo Utomo serta buku Menolak Menyerah Karya FX Rudi Gunawan. Nantinya, film yang dirancang berdurasi 120 menit tersebut baru bisa dirilis pada September 2014.

Selain Mathias Muchus, film yang ditulis Swastika Nohara tersebut, didukung aktor Ibnu Jamil, Mandala Soji, Puadin Redi, Rea Aditya, Verdi Solaiman, Rendy Ahmad, Gazza Zubizareta, Yusuf Mahardika, Agri Firdaus, Amanda Ayunda, Bilqis Utari dan Beta.  (esa/dzi)

Perjalanan Timnas U-19 Akan Diangkat ke Layar Lebar

 
Bola.net - Film bertema sepak bola bakal kembali disutradarai Andibachtiar Yusuf. Kali ini, berjudul Garuda 19 yang dikembangkan dari dua buku terbitan Bentang Pustaka. Yaitu Semangat Membatu karya FX Rudi Gunawan dan Guntur Cahyo Utomo serta buku Menolak Menyerah Karya FX Rudi Gunawan.

Nantinya, film yang dirancang berdurasi 120 menit tersebut baru bisa dirilis pada September 2014. Andibachtiar mengatakan, lokasi pengambilan gambar dilakukan di Jakarta, Yogyakarta, Buton, Konawe (Kendari) dan Alor (Kupang).

"Film ini menceritakan perjuangan pembentukan Timnas U-19. Para pemain, pelatih dan masyarakat Indonesia sama-sama bermimpi memiliki sepak bola yang tangguh dan bisa memberikan harapan untuk meraih kemenangan," katanya.

"Karena itu, film ini bukan hanya menjadi penyemangat untuk terus mendukung Timnas Indonesia U-19. Melainkan, memberikan inspirasi bagi siapa saja yang ingin mendapatkan cita-citanya. Yakni, apapun bisa dicapai hanya dengan cara bekerja keras," tuturnya.

Film garapan Mizan Productions dan ditulis Swastika Nohara tersebut, didukung aktor kawakan Mathias Muchus, Ibnu Jamil, Mandala Soji, Puadin Redi, Rea Aditya, Verdi Solaiman.

Selain itu, masih ada Rendy Ahmad yang pernah berperan sebagai Arai dalam film Sang Pemimpi dan Laskar Pelangi Sekuel 2 Edensor. Kemudian, Gazza Zubizareta, Yusuf Mahardika yang dikenal dalam serial TV Tendangan Si Madun. Lalu, ada lagi Agri Firdaus, Amanda Ayunda, Bilqis Utari dan Beta.

"Produser punya ide besar dalam pembuatan film ini yang saya nilai sangat langka dan luar biasa jika digali dari perspektif yang tidak biasa. Yang pasti, kami inginmenyebarkan. cerita inspiratif ke seluruh anak Indonesia. Anak-anak diharapkan bisa dapat belajar dari semangat anak Timnas U-19 untuk bisa maju dan penyemangat hidup untuk lebih baik serta dapat membanggakan sekelilingnya," pungkasnya. (esa/dzi)
 
Sumber 

Review Timnas U-19: 20 Laga Internasional, 40 Gol


FDSInews - Ujicoba internasional kontra Lebanon U19 telah selesai dua hari lalu, hasil imbang 0-0 mewarnai laga internasional ke-20 Evan Dimas dan kawan-kawan melawan peringkat ketiga grup PPA U19 tersebut. Banyak catatan yang bisa diambil dari perjalanan 20 laga internasional yang telah dilakoni anak asuh coach Indra Sjsfrie tersebut.

Faktor finishing kembali muncul ke permukaan plus hasil imbang kontra Lebanon U19, belum ditambah dengan kesenjangan antara tim utama dengan tim pelapis yang disebabkan menit bermain para pemain pelapis yang kurang. Utamanya dalam laga-laga ujicoba internasional, tercatat hanya laga kontra Al-Shahab U19 dan laga kedua kontra Myanmar U19 dan Yaman U19. Berikut hasil 20 laga internasional yang telah dijalani Timnas Indonesia U19 dimulai dari Piala AFF U19 di Jawa Timur (9-22 September ’13), Grup G PPA U19 di Jakarta (8-12 Oktober ’13) dan terakhir berujicoba dengan Lebanon U19 di Stadion Manahan, Solo (28 Mei ’14) :
  1. AFF U19 : Indonesia 5 – 0 Brunei Darussalam (Ilham Udin 12′ , 30′ ; Alqomar 27′ ; Muchlis Hadi  62′ , 85′)
  2. AFF U19 : Myanmar 1 – 2 Indonesia (Evan Dimas 6′ ; Putu Gede 16′)
  3. AFF U19 : Indonesia 1 – 2 Vietnam (Evan Dimas 1′)
  4. AFF U19 : Indonesia 3 – 1 Thailand (Evan Dimas 15′ , 76′ , 90+4′ / pen)
  5. AFF U19 : Indonesia 1 – 1 Malaysia (Ilham Udin 53′)
  6. AFF U19 : Timor-Leste 0 – 2 Indonesia ( Ilham Udin 9′ ; M.Hargianto 60′)
  7. AFF U19 : Indonesia 0 – 0 ( a.e.t. ) Vietnam (7-6).
  8. PPA U19 : Indonesia 4–0 Laos (Muchlis Hadi 11′ , 52′ ; Paulo Sitanggang 85′ ; Evan Dimas 89′)
  9. PPA U19 : Philipina 0–2 Indonesia (M. Hargianto 27′ ; Yabes 81′ )
  10.  PPA U19 : Korea Selatan 2–3 Indonesia ( Evan Dimas 30′ , 49′ , 86′)
  11. Ujicoba : Oman 2 – 1 Indonesia ( Ilham Udin 26′ )
  12. Ujicoba : Oman 1 – 2 Indonesia ( M. Fatchurohman 66′ (pen); Dimas Drajad 88′ )
  13. Ujicoba : UEA 1 – 4 Indonesia (Ilham Udin 42′ ; Evan Dimas  67′ ; Septian 77′ ; Dimas Drajad 90+1′)
  14. Ujicoba : UEA 1 – 2 Indonesia ( Muchlis Hadi 41′ ; Dimas Drajad 76′)
  15. Ujicoba : Al Shabab Al Arabi (U19) 2 – 2 Indonesia ( Dimas Drajad 20′ ; Zulfiandi 32′)
  16. Ujicoba : Indonesia 1 – 1 Myanmar ( Muchlis Hadi 4′ )
  17. Ujicoba : Indonesia 1 – 2 Myanmar ( Ilham Udin 45+1′ )
  18. Ujicoba : Indonesia 3 – 0 Yaman ( Muchlis Hadi 21′ ; Hansamu Yama 24′ ; Septian 71′ )
  19. Ujicoba : Indonesia 1 – 1 Yaman ( Hendra 55′ / pen)
  20. Ujicoba : Indonesia 0– 0 Lebanon.

Dari catatan 20 laga diatas, Timnas Indonesia U-19 mampu mencetak 40 gol atau rata-rata 2,00 gol per pertandingan dengan dua kali membukukan hattrick yang kesemuanya diborong oleh sang kapten, Evan Dimas Darmono dalam laga kontra Thailand (AFF U19) dan Korea Selatan (PPA U19). Evan Dimas juga menjadi top skor selama 20 laga internasional dengan 10 gol, disusul Ilham Udin dan Muchlis Hadi Ning yang sama-sama mencetak 7 gol.

Yang menggembirakan Evan Dimas dan kawan-kawan mencetak 32 gol lewat pola permainan Timnas (80 persen) sedang sisanya lewat bola mati (tendangan bebas dan pinalti).
Sedangkan untuk distribusi gol Timnas U19 adalah :
  1. menit 0-15 (6 gol),
  2. menit 15-30 (9 gol),
  3. menit 30-45 (5 gol), menit 45-60 (4 gol),
  4. menit 60-75 (5 gol)
  5. menit 75-90 (11 gol).
Untuk urusan kemasukan gol Timnas U19 mencatatkan :
  1. menit 0-15 (1 gol),
  2. menit 15-30 (4 gol),
  3. menit 30-45 (4 gol),
  4. menit 45-60 (3 gol) ,
  5. menit 60-75 (1 gol)
  6. menit 75-90 (5 gol).
Dari data terlihat Evan Dimas dan kawan-kawan mampu memaksimalkan 15 menit terakhir untuk mencetak gol (total 11 gol).  Disisi lain, Garuda Jaya juga lebih sering kebobolan di 15 menit terakhir babak pertama dan babak kedua.

Sehingga fokus lini pertahanan serta finishing touch memang harus terus ditingkatkan. Kekuatan fisik dengan VO2 max diatas rata-rata memang menjadi kekuatan Timnas U19 untuk bermain spartan dan mencetak gol di lima belas menit terakhir sebagaimana catatan diatas. Dan tentunya yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan finishing dari para striker yang sementara hanya memunculkan satu nama Muchlis Hadi Ning Syaifulloh. Sedangkan cadangan seperti Yabes Roni, Martinus masih belum menunjukkan kapasitas sebagaimana yang diharapkan. Dan tentunya setiap ujicoba internasional yang dilakoni bisa memberikan nilai lebih untuk Timnas Indonesia U19 jelang keberangkatan mereka ke Myanmar. “Makin banyak hal yang bisa kami pelajari. Termasuk unggul dalam penguasaan bola saja tidak cukup untuk memenangi pertandingan,” ungkap coach Indra Sjafrie paska ujicoba dengan Lebanon U19.
(wefi)

Jadwal Tur Nusantara II Timnas U-19 Bocor, BTN Membantah


Liputan6.com, Jakarta: Beredar jadwal Tur Nusantara jilid II Timnas Indonesia U-19 di media sosial. Namun, kabar itu dibantah oleh Badan Tim Nasional (BTN).

Skuad besutan Indra Sjafri dijadwalkan bakal melakukan Tur Nusantara II mulai tanggal 6 Juni mendatang. Tur tersebut akan dimulai dari Banda Aceh dan diakhiri di venue paling bersejarah untuk Garuda Jaya, yakni Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

PSSI mengatakan, Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan akan menjalani delapan pertandingan di Tur Nusantara. Namun, di media sosial sudah beredar jadwal Tur Nusantara II. Kabar itu pun langsung dibantah oleh BTN.

"BTN belum merilis," singkat sekretaris BTN, Sefdin Syaifudin saat dihubungi, Jumat (30/5/2014).

Menurut jadwal yang tersebar di media sosial, Timnas U-19 akan menghadapi Pra PON Aceh, 6 Juni dan diakhiri dengan melawan Pra PON Jawa Barat tanggal 27 atau 30 Juni.

Berikut jadwal Tur Nusantara Timnas U-19 menurut media sosial:

Indonesia U19 vs Pra PON Aceh. Jumat, 6 Juni 2014 pukul 20.00WIB. Live di SCTV.
Indonesia U19 vs Semen Padang. Rabu, 11 Juni 2014 pukul 20.00WIB. Live di SCTV.
Indonesia U19 vs PSPS / PS Kampar. Senin, 16 Juni 2014 pukul 20.00WIB. Live di SCTV.
Indonesia U19 vs Pra PON Riau Rabu, 18 Juni 2014 pukul 20.00WIB. Live di SCTV.
Indonesia U19 vs Sriwijaya FC. Jumat, 20 Juni 2014 pukul 20.00WIB. Live di SCTV.
Indonesia U19 vs Persib. Rabu, 25 Juni 2014 pukul 20.00WIB. Live di SCTV.
Indonesia U19 vs Pra PON Jabar. Jumat, 27 Juni 2014 atau Senin, 30 Juni 2014 pukul 20.00WIB. Live di SCTV. (Cakrayuri)
Credits: Defri Saefullah



Kata Mathias Muchus, Indra Sjafri Itu Seperti Jokowi Dalam Versi U19

 DOKUMEN TRIBUNNEWS.COM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Indra Sjafri diangkat ke layar lebar. Film Garuda 19 Semangat Membatu akan menggambarkan kisah sukses pelatih tim nasional Indonesia U-19 ini membentuk sebuah tim sehingga mampu bersaing dengan tim dari negara lain.

Adalah aktor senior Mathias Muchus yang akan memerankan pria kelahiran Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat ini. Bagaimana Mathias melihat sosok Indra?

"Dia sosok tegas, supel dan lebih banyak bekerja daripada berkata. Dia melakukan sesuatu secara lurus sesuai dengan caranya sendiri. Dia seperti Joko Widodo, tapi dalam versi U-19," ujar Mathias Mucus dalam acara syukuran film Garuda 19 Semangat Membatu di Warung Solo, Jakarta, Jumat (30/5/2014).

Dalam berperan sebagai seorang Indra Sjafri, Mathias Muchus tidak memfotocopy utuh mantan pemain PSP Padang sebagai pribadi. Tetapi aktor film Laskar Pelangi dan Edensor mengaku mengambil nilai kepribadian yang ada di sosok sang pelatih.

Secara langsung suami dari Mira Lesmana telah beberapa kali bertemu dengan Indra Sjafri. Dia pun mengikuti perkembangan skuat Garuda Jaya yang sedang dalam masa persiapan berlaga di Piala Asia U-19 di Myanmar pada Oktober mendatang.

"Secara pendekatan tidak ada fotocopy secara bentuk. Tetapi lebih kepada spirit dan kepribadian. Saya takut terjebak dalam film dokumenter. Saya menangkap arus bawah dari seorang Indra Sjafri bukan kulit luar," kata Mathias Mucus.

Dalam konferensi pers tersebut, Mathias Mucus mencoba berperan sebagai Indra Sjafri. "Ini bentuk kegelisahan anak bangsa melihat dunia sepak bola carut marut tak dapat dibanggakan. 200 juta penduduk tapi bola kita dari dulu seperti ini," ujarnya sambil menirukan gaya dan logat bicara Indra Sjafri.

Di kesempatan tersebut tidak hadir pemain, pelatih ataupun perwakilan dari timnas Indonesia U-19. Namun, dalam rekaman video, Indra Sjafri berharap supaya film tersebut dapat disaksikan masyarakat dan menjadi inspirasi anak-anak Indonesia.

"Saya harap film ini ditonton dan menjadi inspirasi. Ditonton oleh masyarakat di pedesaan tidak hanya di kota," tutur Indra Sjafri.

Jadwal Padat, Evan Dimas CsTak Bisa Main di Film Garuda 19 Semangat Membatu

 sidomi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film `Garuda 19 Semangat Membatu' bercerita mengenai tim nasional Indonesia U-19 mulai dari pembentukan tim sampai meraih gelar juara Piala AFF 2013 dan memastikan satu tiket lolos ke putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar pada Oktober 2014.

Sayang tidak ada pemain dan ofisial tim yang akan bermain dalam  film tersebut. Ini dikarenakan padatnya jadwal aktivitas skuat Garuda Jaya dalam persiapan jelang tampil di putaran final Piala Asia U-19.

"Saya ingin melibatkan pemain timnas U-19. Tetapi mereka dan tim ofisial sedang dalam persiapan berlaga di Piala Asia. Sehingga tidak memungkinkan untuk tampil dalam film ini," kata sutradara film `Garuda 19 Semangat Membatu', Andibachtiar Yusuf, dalam konferensi pers di Warung Solo, Jumat (30/5/2014).

Timnas Indonesia U-19 berada di bawah pengelolaan Badan Tim Nasional (BTN), yang dibentuk PSSI. Jadi semua kegiatan yang mengatasnamakan skuat Garuda Jaya harus seizin organisasi pimpinan La Nyalla Mahmud Mattalitti.

Andibachtiar Yusuf mengaku belum berkomunikasi dengan pengurus BTN ataupun PSSI. Dia hanya berbicara dengan pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri mengenai pembuatan film tersebut. "Komunikasi belum ada. Tapi ngobrol informal sudah ada dengan Indra Sjafri," tuturnya.

Film ini didukung aktor kawakan Mathias Muchus, Ibnu Jamil, Mandala Shoji, Puadin Redi, Reza Aditya, Verdi Solaiman, Amanda Ayunda, Bilqis Utari, dan pemain muda berbakat seperti Rendy Ahmad yang berperan sebagai Arai di film Sang Pemimpi dan Laskar Pelangi sekuel 2 Edensor.

Cerita bermula dari pelatih Indra Sjafri yang diperankan Mathias Muchus melakukan pencarian pemain ke pelosok daerah. Kemudian, mempersiapkan timnas Indonesia U-19 yang akan berlaga di Piala AFF 2013 Jawa Timur. Skuat Garuda Jaya meraih gelar juara Piala AFF 2013.

Kemudian, timnas Indonesia U-19 dipersiapkan berlaga di babak kualifikasi Piala Asia 2014. Skuat asuhan pelatih Indra Sjafri berada di grup G bersama Laos, Filipina, dan Korea Selatan.


Indra Sjafri Tentukan 11 Pemain Lewat Data

 Super Ball/Feri Setiawan

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Tim Nasional U-19 Indra Sjafri mengatakan penentuan 11 pemain yang dipasang di setiap laga ujicoba itu tidak sembarangan. Pelatih asal Padang ini menggunakan data dan melibatkan seluruh komponen official untuk meramu skuadnya itu sehari sebelum hari H.

"Kami tidak asal pasang pemain lewat angan-angan. Tapi semuanya data yang menentukan sehingga bisa saya pertanggungjawabkan," ujar Indra Sjafri kepada Harian Super Ball, Jumat (30/5/2014).

Selain data, Indra menambahkan pelatih fisik, mental dan kiper juga diminta usulannya terkait kesiapan pemain untuk diturunkan esok harinya.

Tak Ada Hari Libur bagi Timnas U-19



 soccer

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Tim Nasional U-19 Indra Sjafri mengatakan usai melakoni laga persahabatan International terakhir melawan Timnas U-19 Lebanon di stadion Manahan, Solo Rabu (28/5/2014) esok harinya tim Garuda Jaya langsung terbang ke Yogyakarta.

Evan Dimas dkk langsung menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta untuk persiapan menghadapi Tur Nusantara II yang dimulai 6 Juni 2014.

"Tidak ada libur. Anak-anak langsung terbang ke Yogyakarta untuk pemusatan latihan persiapan Tur Nusantara II," ujar Indra Sjafri kepada Harian Super Ball, Jumat (30/5/2014).

Tur Nusantara II akan dilakukan pertama kali di Tanah Rencong, Aceh dan berakhir di stadion bersejarah Sidoarjo.

Indra Sjafri Akui Kulitas Timnas U-19 Belum Merata

 antarafoto

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri mengakui kemampuan tim Garuda Jaya belum merata. Rangkaian 24 laga ujicoba yang telah dijalani anak asuhnya itu masih memperlihatkan perbedaan antara skuad utama dengan tim pelapis.

Namun, Indra menegaskan hal itu tidak menjadi persoalan karena perbedaan kualitas bermain itu bisa diatasi melalui  program ujicoba tersisa menjelang laga Piala Asia 2014 di Myanmar Bulan Oktober mendatang.

"Memang kualitas tim belum merata. Tapi ini masih bisa diasah dengan banyak mengikuti ujicoba," ujar Indra Sjafri kepada Harian Super Ball, Jumat (30/5/2014).

Kamis, 29 Mei 2014

Timnas U19 akan Kembali ke Pola Permainan Asli?

 Republika/ Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Timnas U-19 masih kesulitan menghadapi lawan yang menerapkan strategi compact defense. Itu terlihat jelas saat Evan Dimas dkk. beruji coba kontra Lebanon di Stadion Manahan, Solo, Rabu (28/5) malam. Meskipun mendominasi penguasaan bola, tapi Indonesia gagal mencetak gol sehingga harus puas dengan skor imbang tanpa gol.

Lebanon menumpuk hampir delapan pemain di barisan pertahanan dan lebih mengandalkan serangan balik. Kondisi ini membuat serangan timnas U-19 kerap mentok di kaki para pemain belakang Lebanon.

Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri mengaku harus melakukan beberapa kali perubahan strategi bermain untuk memecah ketatnya barisan pertahanan Lebanon. Pada awal babak pertama, ujar Indra, anak-anak asuhnya mencoba bermain langsung dengan mengirimkan umpan terobosan melambung dari lini tengah.  Namun gaya bermain ini tidak efektif karena ternyata Lebanon bermain bertahan.

"Cara itu tidak efektif. Selain Lebanon yang main bertahan, pemain lawan posturnya tinggi-tinggi," kata Indra mengomentari hasil pertandingan.

Indra kemudian menginstruksikan pasukannya untuk mengeluarkan karakter permainan aslinya. Yakni  dengan memeragakan kombinasi bola-bola pendek dan penetrasi dari lini sayap yang diakhiri dengan umpan tarik.

Indra menilai cara kedua ini lebih efektif.  "Untuk melawan tim yang bermain dengan compact defense, kita harus main lebar, kombinasi dari kaki ke kaki, dan berani melepaskan tendangan dari luar kotak penalti," Indra menambahkan.

Timnas pun butuh menurunkan pemain yang memiliki kecepatan dan penetrasi cepat. Sayang, lini sayap timnas timpang karena terlalu mengandalkan kecepatan Ilham Udin di sektor kiri. Sementara winger Maldini Pali tidak bisa memberikan banyak kontribusi.

Masalahnya, Indra tidak bisa menurunkan Winger Yabes Roni karena cedera. Indra pun akhirnya memilih menugaskan Septian David untuk menggantikan Maldini pada babak kedua. "Kalau ada Yabes mungkin ceritanya lain," kata Indra. Yabes tidak bisa bertanding karena sedang mengalami cedera.

Pelatih yang baru saja dinonatkan sebagai Tokoh Perubahan 2013 dari Harian Republika tersebut harus bekerja lebih keras untuk meningkatkan ketajaman lini depan. Maklum, timnas sebenarnya memiliki sedikitnya dua peluang emas untuk dijadikan gol.

Salah satunya pada menit ke-30 ketika mendapat tendangan bebas. Muchlis Hadi berhasil mencocor bola hasil umpan tendangan Evan Dimas, sayang tendangan Muchlis masih membentur mistar gawang. Timnas U-19 pun gagal mencetak gol meskipun bertanding melawan 10 pemain Lebanon sejak menit ke-80.

"Penguasaan bola sebesar 79 persen. Tapi gol tidak terjadi. Kedepan, kami akan perbanyak sesi latihan untuk penyelesaian akhir," tegas Indra.

Pelatih Lebanon U-19 Bassem Ali Mohammad mengaku cukup puas dengan hasil imbang ini. Dia memahami kondisi fisik pemainnya yang tidak bugar karena baru berkumpul selama tiga pekan sehingga tidak bisa bermain maksimal.

"Saya puas dengan permainan tim kami. Indonesia memang tim yang sangat kuat, tidak memiliki kelemahan," tutur Bassem. n satria kartika yudha

Hasil Uji Coba Internasional Timnas U-19 :

1.  April 2014     Oman      2 – 1      Indonesia  
2. 11 April 2014     Oman      1 – 2      Indonesia    
3. 14 April 2014     United Arab Emirates      1 – 4      Indonesia    
4. 16 April 2014     United Arab Emirates      1 – 2      Indonesia    
5. 19 April 2014     Al Shabab Al Arabi U19 United Arab Emirates     2 – 2      Indonesia    
6. 5 Mei 2014     Indonesia      1 – 1      Myanmar    
7. 7 Mei 2014     Indonesia      1 – 2      Myanmar    
8.  23 Mei 2014     Indonesia      3 – 0      Yaman    
9.  25 Mei 2014     Indonesia      1-1      Yaman
10. 28 Mei 2014  Indonesia 0-0 Lebanon 

Catatan Indra Sjafri Usai Laga Timnas U-19 Vs Lebanon


 Republika/Agung Supriyanto

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Timnas Indonesia U-19 masih kesulitan menghadapi lawan yang menerapkan strategi compact defense. Itu terlihat jelas saat Evan Dimas dkk beruji coba kontra Lebanon di Stadion Manahan, Solo, Rabu (28/5) malam.

Meskipun mendominasi penguasaan bola, tapi Indonesia gagal mencetak gol sehingga harus puas dengan skor imbang tanpa gol. Lebanon menumpuk hampir delapan pemain di barisan pertahanan dan lebih mengandalkan serangan balik. Kondisi ini membuat serangan timnas U-19 kerap mentok di kaki para pemain belakang Lebanon. 

Pelatih timnas U-19 Indra Sjafri memiliki catatan tersendiri usai melihat permainan anak-anak asuhnya. Pelatih asal Sumatra Barat ini mengaku harus melakukan beberapa kali perubahan strategi bermain untuk memecah ketatnya barisan pertahanan Lebanon. Pada awal babak pertama, ujar Indra, anak-anak asuhnya mencoba bermain langsung dengan mengirimkan umpan terobosan melambung dari lini tengah.  

"Cara itu tidak efektif. Selain Lebanon yang main bertahan, pemain lawan posturnya tinggi-tinggi," kata Indra mengomentari hasil pertandingan. 

Indra kemudian menginstruksikan pasukannya untuk mengeluarkan karakter permainan aslinya. Yakni dengan memeragakan kombinasi bola-bola pendek dan penetrasi dari lini sayap yang diakhiri dengan umpan tarik. 

Indra menilai cara kedua ini lebih efektif. "Untuk melawan tim yang bermain dengan compact defense, kita harus main lebar, kombinasi dari kaki ke kaki, dan berani melepaskan tendangan dari luar kotak penalti," Indra menambahkan. 

Indra Sjafri: Timnas U-19 Kurang Variatif

TEMPO.CO, Surakarta - Tim nasional sepak bola usia di bawah 19 tahun (timnas U-19) Indonesia memetik hasil kurang memuaskan saat berhadapan dengan timnas Lebanon U-19 di Stadion Manahan, Solo, Rabu malam, 28 Mei 2014. Evan Dimas dan kawan-kawan hanya mampu bermain imbang dengan skor 0-0.

Pelatih timnas U-19, Indra Sjafri, mengatakan anak asuhnya mengendalikan permainan dengan penguasaan bola mencapai 71 persen. "Namun keunggulan tersebut tidak mampu dimanfaatkan dengan baik," katanya, seusai pertandingan. "Permainan anak-anak kurang variatif."

Meski mendapat sokongan dari publik Stadion Manahan sepanjang pertandingan, serangan Garuda Jaya tumpul. Maldini Pali di sayap kanan gagal mengeluarkan kemampuan dribling-nya. Sementara Ilham Udin Armayn di sayap kiri kerap melewati barisan pertahanan lawan, tapi umpannya hanya makan angin.

Mereka juga sering memaksakan umpan lambung. Padahal, serangan udara selalu dikandaskan dengan mudah oleh Lebanon yang memiliki postur di atas 1,75 meter, di atas rata-rata pemain Indonesia.

Timnas U-19 mendapat sedikitnya empat peluang emas, lewat Muchlis Hadi Ning, Hansamu Yama, Evan Dimas, dan Paolo Sitanggang. Bahkan tembakan Muchlis dan Paolo sudah tidak terjangkau kiper, namun membentur tiang gawang. (Baca: Tidak Ada Pemain yang Diistimewakan di Timnas U19)

Pelatih timnas U-19 Lebanon, Baseem Mohammad, puas dengan skor kacamata tersebut. Terlebih, mereka bermain dengan sepuluh pemain di sepuluh menit akhir, setelah bek mereka mendapat kartu kuning kedua. "Tuan rumah bermain cukup bagus dan menguasai jalannya pertandingan," ucapnya. Sebelumnya, Garuda Jaya menaklukkan sesama tim negara Teluk, Yaman, 3-0, di Yogyakarta.

Masih Gampang 'Naik Darah', Timnas Indonesia U-19 Butuh Pencerahan

 soccer
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia U-19 kembali meraih hasil imbang pada laga uji coba melawan Lebanon U-19 di Stadion Manahan, Solo, Rabu (28/5/2014). Setelah sebelumnya bermain imbang 1-1, kali ini Evan Dimas cs. ditahan imbang tanpa gol.

Indra Sjafri tetap memberikan apresiasi terhadap performa anak asuhnya. Meski bermain imbang, mereka tetap mampu menampilkan permainan yang impresif, salah satunya terlihat dari keunggulan penguasaan bola timnas Indonesia U-19 yang mencapai 71 persen berbanding 29 persen.

Kendati demikian, Indra tetap menilai penampilan anak asuhnya kurang maksimal. Indra melihat anak asuhnya masih memiliki sejumlah kekurangan seperti penyelesaian akhir yang lemah dan para pemain cepat terpancing emosi.

“Hampir dua bulan, penyelesaian akhir tim belum ada perubahan. Penyelesaian akhir masih kurang. Saya harus membuat sesi latihan untuk mematangkan penyelesaian akhir,” kata Indra Sjafri.

Indra juga menyoroti aspek emosional anak-anak asuhnya. Meski sudah ada perkembangan positif pada aspek kontrol emosi, Indra menyiratkan beberapa anggota skuad masih gampang 'naik darah'.

“Masih ada satu kartu kuning dan ada yang berkonfrontasi dengan lawan. Ada yang adu mulut. Mereka masih butuh pencerahan,” tutur Indra. Setelah ini, timnas Indonesia U-19 akan kembali melanjutkan pemusatan di Yogyakarta

Rabu, 28 Mei 2014

Jadwal Tur Nusantara Jilid II Timnas U-19


1. Indonesia U19 vs Pro Pon Aceh |Jumat,6 Juni 2014,Live SCTV pukul 20.00 WIB
2. Indonesia U19 vs Semen Padang U21 |Rabu,11 Juni 2014,Live SCTV pukul 20.00 WIB
3. Indonesia U19 vs PSPS U21|Senin,16 Juni 2014|Live SCTV pukul 20.00 WIB
4. Indonesia U19 vs Sriwijaya FC U21|Jumat,20 Juni|Live SCTV pukul 20.00 WIB
5. Indonesia U19 vs Persib U21|Rabu,25 Juni 2014|Live SCTV pukul 20.00 WIB
6. Indonesia U19 vs Pra Pon Jabar|Senin,27 Juni 2014|Live SCTV pukul 20.00 WIB

Sumber : SCTV_Sports

*Jadwal pertandingan dapat berubah sewaktu-waktu


Indra Bangga Anak Asuhnya Minimalisir Kesalahan Passing



 Feri Usmawan/Okezone

SOLO - Gagalnya Timnas U19 meraih poin kemenangan atas Lebanon U-19, meskipun tim tamu hanya bermain 10 pemain, dianggap pelatih Timnas U19 Indra Sjafri bukan suatu kegagalan.

Sebaliknya Indra melihat laga persahabatan ini, anak asuhnya mengalami kemajuan dibandingkan laga sebelumnya. Terutama umpan-umpan salah yang bisa dilakukan Evan Dimas dalam laga sebelumnya,saat pertandingan ini tidak pernah terjadi.

"Biasanya kita sering sekali salah dalam memberikan umpan-umpan. Tapi kali ini saya tidak melihat anak-anak salah. Bahkan tingkat kesalahan kita tadi hasil dari perhitungan stastistik hanya 19 persen saja,"papar Indra kepada wartawan usai laga timnas,di Stadion Manahan, Solo.

Apalagi, ungkap Indra,lawan yang dihadapi dalam uji coba internasional kali ini memeliki peringkat jauh diatas Timnas. Kendati begitu, Indra berjanji akan terus melakukan evaluasi untuk melakukan pembenahan. Sehingga timnas solid akan terbentuk.

Menyangkut laga persahabatan berujung di keluarkannya pemain Lebanon dalam laga ini, Indra pun akan melakukan evaluasi.

"Sebenarnya kita ingin semua laga yang dilakukan Timnas bersih tanpa konflik. Pertandingan ini saya melihatnya benar-benar keras. Apalagi di akhir laga, Indra melihat adanya konfrontasi antar pemain yang seharusnya tidak terjadi," jelasnya.
(raw)(Okezone.com)

Kurang Persiapan, Lebanon Akui Kewalahan

 Foto: Ligaindonesia.co.id

SOLO – Tim Lebanon U-19 punya alasan berbeda mengapa harus mengakhiri laga persahabatan dengan hasil kacamata alias 0-0. Jika Indonesia U-19 punya masalah dalam penyelesaian akhir, Lebanon mengaku kurang siap ihwal problem fisik.

Pelatih Bassem Ali Mohammad melihat anak-anak asuhnya kalah dalam hal kebugaran. Ali Mohammad berdalih, timnya hanya punya persiapan tiga pekan sebelum berangkat ke Indonesia.

Meski begitu, permainan timnya dirasa sudah cukup memuaskan dengan mampu menahan setiap gempuran Garuda Jaya di Stadion Manahan, Solo, Rabu malam tadi.

“Indonesia adalah tim yg bagus. Begitu juga dengan tim kami yg juga telah bermain baik. Saya lihat tidak ada kelemahan dari tim Indonesia. Tapi kondisi fisik pemain kami kurang bagus karena hanya memiliki waktu persiapan 3 minggu,” papar Ali Mohammad.

“Sedangkan indonesia sendiri sudah mempersiapkan tim begitu lama. Saya puas dengan permainan tim kami, karena memang tim Indonesia sangat kuat. Tim kami begitu kewalahan melawan Indonesia,” tutupnya.(Okezone.com)
(raw)

Timnas Lebanon: Indonesia U-19 Sulit Dikalahkan

 Republika/Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Manajer Timnas Lebanon U-19, Hassan Choughari menilai Timnas Indonesia U-19 sebagai lawan yang sulit ditaklukkan. Hassan mengungkapkan hal itu setelah timnya sukses menahan imbang Garuda Muda 0-0 dalam pertandingan uji coba Internasional di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Rabu (29/5) malam.

"Kami tidak menemukan kelemahan Timnas Indonesia. Mereka tim yang kuat dan sulit dikalahkan," kata Hassan yang mengaku pertandingan di Manahan Solo sebagai pengalaman pertama kali bagi mereka bertanding di luar negeri. Sebelumnya para pemain muda mereka hanya melakukan latihan dengan Timnas senior Lebanon.

Senada dengan Hassan, pelatih Timnas U-19 Lebanon, Bassem Ali Mohamad juga ikut memuji permainan Evan Dimas dan kawan-kawan. Menurutnya dalam pertandingan malam tadi, Indonesia terbukti sebagai tim tangguh dan lawan sulit. Ia tak luput memuji pihak penyelenggara yang mau mengundang mereka ke Indonesia.

"Kami banyak terima kasih dalam pertandingan persahabatan ini, berjalan bagus, wasit, penyelenggara, Timnas Indonesia," kata Bassem.

Pelatih Lebanon: Indonesia Tim Bagus



 Timnas Indonesia U-19 © Eggi Paksha

Bola.net - Sukses mengimbangi permainan Timnas Indonesia U-19, pelatih Lebanon, Bassem Ali Mohamad memberikan pujian kepada Indonesia dan juga mengapresiasi performa yang ditunjukkan anak asuhnya.

Menurut Bassem, Indonesia adalah tim yang bagus. Sebab, pihaknya tidak melihat adanya kelemahan dari tim Indonesia. Dijelaskan olehnya, skuadnya dilanda kondisi fisik yang kurang bagus lantaran hanya memiliki waktu persiapan selama tiga minggu.

"Meski Indonesia bagus, tim kami juga telah bermain baik. Yang membedakan, Indonesia sudah mempersiapkan tim begitu lama. Saya puas dengan permainan tim kami, karena memang tim Indonesia sangat kuat. Tim kami begitu kewalahan melawan Indonesia," Pelatih Lebanon, Bassem Ali Mohamad.

Pada laga tersebut, Garuda Jaya mampu menguasai permainan sepanjang laga. Namun buruknya penyelesaian akhir dan solidnya pertahanan Lebanon membuat Evan Dimas dkk gagal mencetak gol.

Lebih lanjut, Bassem mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PSSI dan juga media yang telah memberikan sambutan hangat kepada timnya selama di Indonesia.

"Terlepas apapun dari hasil ini, kami berterima kasih kepada PSSI yang telah mengundang. Hal yang sama, juga harus saya ucapkan kepada teman media yang telah meliput," ujarnya. (esa/dzi)