Minggu, 31 Agustus 2014

Risdianto: Timnas U-19 Terlalu Nyaman

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan Direktur Teknis Tim Nasional Indonesia Senior Risdianto memberikan komentar berbeda saat ditanya penyebab penampilan buruk Timnas Indonesia U-19 pada Turnamen Hassanal Bolkiah Trophy (HBT) musim 2014 di Brunei Darussalam. 

Ia mengatakan penampilan buruk Evan Dimas dkk itu dikarenakan situasi terlalu nyaman yang berkepanjangan. Pemusatan latihan panjang dengan ujicoba Tur Nusantara jilid I dan II  tak terkalahkan ini membuat Garuda Jaya terlena. Antusiasme masyarakat yang mengelu-elukan timnas U-19, setelah meraih juara di AFF 2013 membuat mereka jumawa.

"Banyak dielu-elukan masyarakat, nggak ada pesaing membuat mereka merasa paling hebat. Itu berbahaya bagi pembinaan," ujarnya.

Menurut sumber Super Ball mengatakan penampilan buruk timnas U-19 di Brunei Darussalam itu dipicu  pembatalan ke Eropa secara mendadak.

Padahal perlengkapan administrasi seperti visa, paspor mengikuti turnamen Cotif, Valencia seluruhnya sudah lengkap.

"Para pemain sudah menggelar syukuran mengundang tetangga dirumahnya minta didoakan akan ke Spanyol, tiba-tiba batal. Secara psikologisnya terganggu sehingga berpengaruh pada permainannya," ujarnya. 

Pembentukan Timnas U19 B Dinilai Terlambat

 Super Ball/Feri Setiawan

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan Direktur Teknis Tim Nasional Indonesia Senior Risdianto mengatakan pembentukan Tim Nasional Indonesia U-19 B itu terlambat. Seharusnya, pembentukan timnas U-19 B itu dilakukan sebelum Tur Nusantara Jilid II.

"Pembentukannya (Timnas U-19 B) itu terlambat. Kenapa tidak jauh-jauh hari," ujar Risdianto.
Mantan striker Persija Jakarta ini mengatakan pembentukan timnas U-19 B ini memang sangat bagus untuk memperketat persaingan di kalangan pemain. Akan tetapi, Risdianto menyayangkan penggolongan timnas A dan B yang menimbulkan kecemburuan di kalangan pemain.

"Kalau ada golongan itu bikin cemburu. Seolah-olah B itu jelek, padahal belum tentu," ujarnya.

Risdianto menambahkan pengklasifikasian pemain itu boleh saja dilakukan. Dengan syarat, dilakukan beberapa saat menjelang kompetisi. "Pas mau kompetisi baru dibentuk tim A dan B. Kalau masih jauh biarkan mereka menyatu," ujarnya.

Timnas Indonesia U-19 Dipastikan Pelatnas Di Spanyol

Goal / Abi Yazid

Goal.com - Timnas Indonesia U-19 dipastikan bakal menggelar pelatnas di Spanyol pada September nanti. Hal itu diungkapkan Sekjen PSSI, Joko Driyono. Joko memaparkan ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan akhirnya Spanyol yang terpilih.

Sebelumnya, selain Spanyol ada opsi lain untuk mengirim tim asuhan Indra Sjafri itu ke Inggris atau Italia. "Kami mempertimbangkan di Inggri saat ini sedang musim dingin, jadi lebih cocok kami bawa timnas U-19 ke Spanyol yang dari segi cuaca lebih pas," ujar Joko, kepada Goal Indonesia.

Di samping itu, Joko memaparkan ada sekitar empat sampai lima uji coba yang akan dijalani Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan selama berlatih di Spanyol. "Ada rencana untuk mendatangkan klub dari Inggris untuk uji coba dengan Indonesia U-19 di Spanyol. Semua uji coba melawan klub, tidak ada yang timnas. Mereka di Spanyol sekitar 17 hari," tambahnya.

"Anak-anak berangkat ke Spanyol paling cepat tanggal 8 September atau paling lambat 10 September," pungkas pria asal Ngawi itu.

Indonesia U-19 memang sedang dipersiapkan untuk mengikuti putaran final Piala Asia U-19 2014 di Myanmar, Oktober nanti. Pada ajang itu, mereka ditargetkan untuk minimal lolos ke babak empat besar, sehingga mendapatkan tiket otomatis lolos ke Piala Dunia U-20 2015 di Selandia Baru.

Indra Syafri Tak Lupa PSP Padang

Sportanews.com - MESKI menjadi pelatih nasional dan terkenal seperti sekarang ini,  mantan pemain PSPPadang asal Desa Sungai Nyiur, Kabupaten Pesisir Selatan, Indra Syafri, tak melupakan almamaternya.

Ketika Tim Pandeka Minang bertanding di Yogyakarta dalam babak 12 besar Dvisi I, Pelatih Timnas U-19 ini mnyempatkan diri menjenguknya ke Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (30/8).

Meski Tim Pandeka Minang kalah 1-2 dari Persibat Batang, namun Indra mengaku tak kecewa. Bahkan ia yakin PSP bisa lolos ke babak berikutnya dengan memenangkan dua pertandingan berikutnya.

“Masih ada dua pertandingan lagi. Saya yakin anak-anak Padang akan bisa  merebut poin maksimal. Saya akan ikut mendoakan agar PSP bisa lolos ke 6 Besar dsn seterusnya bisa kembali ke Divisi Utama,” sebut Indra.

Bahkan Indra berjanji jika timnya tidak sedang berlatih, ia akan melihat dua pertandingan PSP berikutnya.

Sabtu, 30 Agustus 2014

Jaga Kekompakan, Timnas U-19 Outbond


Sleman, www.jogjatv.tv - Setelah setahun menjalani berbagai macam rutinitas bermain bola, Timnas U-19 memilih melakukan kegiatan outbond, untuk menyegarkan pikiran dan menjaga kekompakan.

Kegiatan ini menjadi hiburan setelah para anggota Timnas U-19 disibukkan dengan berbagai macam rutinitas bermain bola, selama setahun terakhir.

Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafrie mengaku,kegiatan outbond ini, pernah dilakukan ketika bermarkas di Batu Malang, Jawa Timur. Kini hal ini dilakukan lagi, setelah anak asuhnya berlatih keras yang dipersiapkan, untuk menuju Piala Asia dan menatap Piala Dunia. Bisa jadi , para pemain yang telah melakoni berbagai macam agenda sepakbola selama satu tahun, membuat jenuh dan perlu penyegaran.

Sementara itu sejumlah Pemain Timnas, mengaku senang dengan diadakannya outbond ini. Selain permainannya yang seru, ada juga pemain yang baru merasakan kali pertama mengikuti outbond.

Sleman, www.jogjatv.tv - Setelah setahun menjalani berbagai macam rutinitas bermain bola, Timnas U-19 memilih melakukan kegiatan outbond, untuk menyegarkan pikiran dan menjaga kekompakan.
Kegiatan ini menjadi hiburan setelah para anggota Timnas U-19 disibukkan dengan berbagai macam rutinitas bermain bola, selama setahun terakhir.
Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafrie mengaku,kegiatan outbond ini, pernah dilakukan ketika bermarkas di Batu Malang, Jawa Timur. Kini hal ini dilakukan lagi, setelah anak asuhnya berlatih keras yang dipersiapkan, untuk menuju Piala Asia dan menatap Piala Dunia. Bisa jadi , para pemain yang telah melakoni berbagai macam agenda sepakbola selama satu tahun, membuat jenuh dan perlu penyegaran.
Sementara itu sejumlah Pemain Timnas, mengaku senang dengan diadakannya outbond ini. Selain permainannya yang seru, ada juga pemain yang baru merasakan kali pertama mengikuti outbond.
- See more at: http://www.jogjatv.tv/berita/30/08/2014/jaga-kekompakan-timnas-u-19-outbond#sthash.w5A74xqf.9IqFlLac.dpuf
Sleman, www.jogjatv.tv - Setelah setahun menjalani berbagai macam rutinitas bermain bola, Timnas U-19 memilih melakukan kegiatan outbond, untuk menyegarkan pikiran dan menjaga kekompakan.
Kegiatan ini menjadi hiburan setelah para anggota Timnas U-19 disibukkan dengan berbagai macam rutinitas bermain bola, selama setahun terakhir.
Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafrie mengaku,kegiatan outbond ini, pernah dilakukan ketika bermarkas di Batu Malang, Jawa Timur. Kini hal ini dilakukan lagi, setelah anak asuhnya berlatih keras yang dipersiapkan, untuk menuju Piala Asia dan menatap Piala Dunia. Bisa jadi , para pemain yang telah melakoni berbagai macam agenda sepakbola selama satu tahun, membuat jenuh dan perlu penyegaran.
Sementara itu sejumlah Pemain Timnas, mengaku senang dengan diadakannya outbond ini. Selain permainannya yang seru, ada juga pemain yang baru merasakan kali pertama mengikuti outbond.
- See more at: http://www.jogjatv.tv/berita/30/08/2014/jaga-kekompakan-timnas-u-19-outbond#sthash.w5A74xqf.9IqFlLac.dpuf

27 Pemain Yang Masih Bertahan Di Skuad Garuda Jaya



(c) Eggi Paksha
Gjb. Coach Indra Sjafri kembali menambah pemain di skuad garuda jaya, kali ini Indra Sjafri memasukkan pemain bertahan yang di Plot dari Timnas U-19 B, dengan demikian jumlah pemain yang sampai saat ini masih mengisi skuad garuda jaya adalahh 27 pemain.

Ke-27 pemain tersebut adalah :

  1. Ravi Murdianto
  2. Awan Setho raharjo
  3. M. Diky Indriyana
  4. Hansamu Yama Pranata
  5. M. Sahrul Kurniawan
  6. Rudolof Yanto Basna
  7. Febly Gushendra
  8. Ryuji Utomo Prabowo
  9. Putu Gede Juni Antara
  10. Mahdi fahri Albaar
  11. M. Fatchu Rochman
  12. Ricky fajrin
  13. Irfandi Zein Alzubaeidy
  14. Ichsan Kurniawan
  15. Evan Dimas Darmono
  16. Muhammad Hargianto
  17. Hendra Sandi Gunawan
  18. Zulfiandi
  19. Paulo Oktavianus Sitanggang
  20. Ilham Udin Armaiyn
  21. Maldini Pali
  22. Yabes Roni Malaifani
  23. Dinan Yahdian Javier
  24. Miftahul Hamdi
  25. Septian David Maulana
  26. M. Dimas Drajat
  27. Muchlis Hadi Ning Saifulloh

Pesan Indra Sjafri untuk Sabeq Fahmi

Republika/Agung Supriyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Remaja asal Jember itu kini hanya bisa menyaksikan Evan Dimas dan kawan-kawan dari layar kaca. Padahal dulunya, dia merupakan pemain andalan pelatih timnas U-19 Indra Sjafri.  

Remaja itu adalah Sabeq Fahmy Fahrezy. Namanya mungkin masih asing bagi masyarakat awam. Tetapi sesungguhnya, dia salah satu pemain yang berjasa membuka prestasi sepak bola Indonesia di level usia muda. 

Sabeq menjadi pemain andalan Indra Sjafri saat masih di timnas U-17. Ia membawa Indonesia menjadi juara pada turnamen invitasi di Hong Kong, HKFA 2012. 

Di ajang itu, Sabeq juga terpilih sebagai pemain terbaik serta menjadi topskorer. Sabeq juga tampil cemerlang pada Piala Pelajar Asia U-18 di Iran pada tahun yang sama. 

Ia pernah mencetak 12 gol dalam satu pertandingan saat Indonesia menggulung Pakistan 25-0 di fase grup. 

Sayang, nasib sial menimpa pemain kelahiran 24 Januari 1996 itu. Pada 2013, Sabeq terkena cedera lutut serius dan harus istirahat selama hampir satu tahun setelah menjalani operasi. 

Cedera itu yang membuatnya tersisih dari timnas U-19 saat berlaga di Piala AFF U-19 2013 dan kualifikasi Piala Asia U-19. 

Indra Sjafri rupanya tidak lupa dengan mantan pemain andalannya tersebut. Indra bahkan memberi sinyal kepada Sabeq untuk dapat kembali berkumpul bersama Evan Dimas dkk.

Sabeq mengaku sering menjalin komunikasi dengan Indra. Bahkan, Indra sempat memantau langsung saat timnas U-19 B beruji coba dengan Villa 2000 di POR Sawangan Depok, Kamis, 28/8). 

Kedatangan Indra saat itu untuk memantau tiga pemain timnas U-19 B. Yakni Rudolf Yanto, Junda Irawan, dan Sabeq. Namun, hanya Rudolf Yanto yang akhirnya dibawa Indra.

"Bukannya coach Indra tidak mau memanggil kamu. Tapi kamu berusaha di sini dulu (timnas U-19 B)," kata Sabeq menirukan perbincangannya dengan Indra Sjafri. 

Pesan Indra itu semakin mengobarkan semangat Sabeq untuk merebut kembali seragam Merah Putih bersama timnas U-19. Walau pun harus tergabung ke dalam skuat timnas U-19 B yang merupakan tim pelapis timnas U-19, Sabeq tak merasa kecil hati.

"Tentu ada keinginan untuk kembali bergabung bersama teman-teman yang dulu (timnas U-19 B). Tapi sekarang, saya harus berjuang di timnas U-19 B dulu dan saya tidak akan menyiakan kesempatan. Karena di sini juga kan membela nama negara,” tegas dia. 

Menurutnya, uang terpenting saat ini adalah membuktikan diri bahwa kemampuannya belum habis. Ia bertekad memberikan yang terbaik bersama timnas U-19 B dalam turnamen AFF U-19 Preparatory di Vietnam, 5-13 September mendatang. 

PSSI mengutus timnas U-19 B setelah Indra Sjafri urung mengikuti turnamen tersebut. Indra lebih memilih melakukan pemusatan latihan di Eropa. 

Pemain yang bisa beroperasi sebagai winger dan striker tersebut mengaku sudah pulih sepenuhnya dari cedera lutut. 

"Sudah siap sepenuhnya dan saya merasa sangat on fire. Namun untuk mengembalikan performa seperti dulu itu memang sulit. Tapi semua akan kalah dengan semangat," tutur dia.
 

Ini 20 Pemain Timnas Indonesia U-19 B Untuk Turnamen AFF U-19 Preparatory

 PSSI

Goal.com - Pelatih timnas Indonesia U-19 B, Rudy William Keeltjes, akhirnya telah memutuskan 20 pemain yang akan diboyongnya ke turnamen AFF U-19 Preparatory di Vietnam, 5-15 September mendatang. Itu setelah, dia melakukan evaluasi dari 29 pemain yang tersisa pada pelatnas di pemusatan latihan usia muda PSSI, Sawangan, dalam tiga hari terakhir.

Satu pemain telah diambil oleh Indonesia U-19 yang dilatih Indra Sjafri, yakni Rudolof Yanto Basna. Sementara, delapan pemain yang dicoret lantaran dinilai kalah bersaing dengan pemain lainnya adalah Vicky Melano, Fadhil Trisila, Imam Hanafi, Carly Karonika, Indra Kelana Nasution, Faria Rofanda, Edo Pratama, Dimas Fajar Amrozi.

Keputusan pencoretan pemain tersebut dilakukan Rudy usai memimpin latihan Indonesia U-19, Sabtu (30/8) pagi. Rencananya, para pemain besok akan diliburkan dari latihan dan baru akan menjalani latihan kembali pada Senin (1/9) pagi.

Seperti diketahui, pada ajang itu Indonesia U-19 B tergabung di grup A bersama Myanmar U-19 dan Thailand U-19. Turnamen ini sebenarnya dipersiapkan untuk tim-tim Asia Tenggara yang lolos ke putaran final Piala Asia U-19 2014 di Myanmar, Oktober nanti. 

Namun, lantaran Indonesia U-19 bakal melakukan pelatnas di Eropa, maka Badan Tim Nasional membentuk Indonesia U-19 B untuk ke turnamen tersebut.

Berikut 20 pemain Indonesia U-19 B untuk turnamen AFF U-19 Preparatory di Vietnam:
Kiper: Dikri Yusron, Rangga Pratama
Belakang: Heri Setiawan, Heru Iswanda, Eriyanto, Muhamad Junda Irawan, Dwi Susanto, Ary Ahmad
Tengah: Ahmad Rajendra Faturusi, Alqomar Tehupelasury, Makarius F Suruan, Untung Wibowo, Dio Permana, Djali Ibrahim, Sabeq Fahmi Fachrezy, Fahmi Al Ayyubi 
Depan: Febri Haryadi, Angga Febriyanto, Martinus Novianto, Adi Nugroho

Jumat, 29 Agustus 2014

Indra Sjafri Ambil Rudolof Yanto Basna Dari Timnas Indonesia U-19 B

Goal / Abi Yazid

Goal.com - Pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, akhirnya mengambil pemain dari timnas Indonesia U-19 B. Sinyal Indra ingin menggamit pemain dari skuat asuhan Rudy William Keeltjes, sudah terlihat pada uji coba perdana Indonesia U-19 B kontra Villa 2000, Kamis (28/8) petang. Saat itu, Indra ikut menyaksikan langsung uji coba tersebut.

Pelatih Indonesia U-19 B, Rudy William Keeltjes, mengungkapkan Indra memang sedang memantau tiga pemainnya. Mereka adalah Rudolof Yanto Basna, Muhammad Junda Irawan, dan Sabeq Fahmi Fachrezy.

"Tadinya saya tawarkan juga Febri (Haryadi), tapi Indra bilang mau bawa Yanto dulu saat ini. Karena di sana Ryuji (Utomo) yang posisinya sama dengan Yanto sedang sakit," papar Rudy, Jumat (29/8) petang.

Yanto pun sudah tak terlihat saat Indonesia U-19 B uji coba melawan tim Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di lapangan pemusatan latihan usia muda PSSI, Sawangan, Jumat (29/8) petang. Sebelumnya, Yanto juga pernah ikut dalam seleksi Indonesia U-19 yang dilatih Indra, saat persiapan menuju Piala AFF U-19 2013. Namun, ketika itu dirinya kalah bersaing dan dicoret dari tim. 

Sementara itu, Rudy pun tak mempermasalahkan pemainnya diambil oleh Indra. "Kalau saya sifatnya melayani saja. Apalagi di sana kan targetnya lebih tinggi untuk ke Piala Dunia. siapapun yang bagus boleh diambil. Tapi kalau pemainnya tidak menonjol, walaupun diminta tidak akan saya kasih," tegasnya.

Rudy Keltjes Siap Bantu Indra Sjafri Cari Bakat untuk Timnas U-19


Sportsatu.com - Pelatih timnas Indonesia U-19 B, Rudy Keltjes menyatakan dirinya siap membantu pencarian pemain berbakat untuk tim utama yang dibesut Indra Sjafrie.

Hari ini, Angga Febriyanto Cs. berhadapan dengan tim sepak bola Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan menang dengan skor, 3-1, di Lapangan Sawangan, Depok. Dalam laga ini, menariknya bek sekaligus kapten, Rudolfo Yanto Basna tak tampak batang hidungnya.

Alasannya, ia dipanggil Indra Sjafrie untuk memperkuat tim utama Indonesia U-19. Dalam beberapa laga terakhir skuad Garuda Jaya mempraktikkan skema 4-3-3, sama halnya dengan strategi Sjafrie.

"Saya menyesuaikan dengan strategi Sjafrie, karena kami ingin melayani tim dia. Siapa anak-anak yang bermain bagus, dia boleh memanggilnya kembali. Tapi, kalau Sjafrie meminta satu anak lalu kami anggap tidak maksimal, maka kami tidak mau melepasnya," tutur Rudy kepada Sportsatu.

Praktis dengan hilangnya Yanto, timnas U-19 B kehilangan sosok pemimpin. Namun, Rudy tak khawatir, karena ia sudah punya pengganti, yakni Angga.

"Kami punya sosok lain, ada Angga. Ia punya jiwa kepemimpinan yang bagus, Angga juga sudah punya pengalaman banyak."

Hadapi UNJ, Timnas U-19 B Menang 3-1


Sportsatu.com - Timnas Indonesia U-19 B terus melakukan persiapan jelang piala AFF bulan mendatang dan hari ini mereka menghadapi tim sepak bola Universitas Negeri Jakarta di mana mereka menang dengan skor 3-1.

Sabeq Fahmi Fachrezy dkk bermain dengan cukup agresif dalam pertandingan yang dihelat di Lapangan Sawangan, Depok sore ini.

Beberapa kali skuad timnas membahayakan gawang UNJ terutama lewat serangan dari tengah. Sepakan Dio Permana bahkan sempat membentur tiang gawang.

Timnas sempat unggul 1-0 via Febri Haryadi akan tetapi dengan cepat skor bisa disamakan oleh UNJ, mereka pun mengakhiri babak pertama dengan kedudukan 1-1.

Keagresifitas timnas sedikit terhambat ketika memasuki babak kedua pasalnya hujan dengan intensitas besar mengguyur kota Depok.

Akibatnya lapangan menjadi becek, membuat perguliran bola terhambat dan skema serangan Garuda Jaya pun mampet. Kendati demikian di babak kedua, timnas sempat mencetak dua gol lagi satu lewat Martinus Novianto, satu lagi gol bunuh diri dari UNJ, pertandingan pun ditutup dengan skor 3-1 utuk keunggulan Garuda Jaya.

Penyelesaian Akhir Jadi Fokus Evaluasi Timnas U-19

 ANTARA FOTO/Ismar Patrizki
 
VIVAbola - Pelatih Timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri, saat ini tengah fokus mengasah kemampuan anak asuhnya di Yogyakarta. Ia ingin Evan Dimas cs terus memperbaiki kekurangan jelang tampil di Piala Asia 2014.

Pembenahan memang harus dilakukan skuad Garuda Jaya setelah hasil jeblok di Turnamen Hassanal Bolkiah di Brunei Darussalam, Agustus lalu. Apalagi target Timnas U-19 adalah lolos ke semifinal Piala Asia 2014, sekaligus mengamankan tiket Piala Dunia U-20 2015.

"Butuh proses untuk para pemain mencapai kesempurnaan yang kami inginkan. Secara seimbang, kami terus mengasah sektor pertahanan dan penyerangan," kata Indra kepada VIVAbola.

Seperti yang direkomendasikan Badan Tim Nasional (BTN), Indra menerangkan bahwa penyelesaian akhir menjadi fokus perbaikan. Namun bukan hanya itu, beragam pola juga coba diterapkan oleh Indra kepada anak asuhnya.

"Apa yang direkomendasikan BTN sama dengan yang tim pelatih inginkan. Perubahan dilakukan bertahap, jangan berharap cepat, karena untuk pemain seusia mereka tidak lah mudah," paparnya.

Timnas U-19 juga tengah bersiap untuk menjalani Tur Eropa yang rencananya akan digelar pada September 2014. Tur itu dalam rangka persiapan menuju Piala Asia U-19 di Myanmar pada Oktober nanti. (adi)
 

Timnas U-19 Akan Kembali Jalani Tes Fisik


Bolanews.com - Tim nasional Indonesia U-19 dijadwalkan untuk kembali menjalani tes fisik, Selasa (2/9). Tes tersebut dilakukan guna mengetahui tingkat kebugaran Evan Dimas cs. usai libur lebaran dan langsung mengikuti turnamen di Brunei Darussalam.


Sebelum menjalani tes fisik, timnas U-19 akan melakukan penyegaran di Kaliurang selama dua hari. Di daerah yang berhawa dingin tersebut skuat besutan Indra Sjafri akan mendapatkan siraman rohani dan kegiatan di alam terbuka lewat outbond.

Setelah itu, Evan Dimas cs. akan kembali diukur tingkat VO2max masing-masing. Selain itu juga akan diuji tingkat kecepatan, daya tahan, kelincahan, dan kekuatan.

"Untuk saat ini VO2max pemain rata-rata 58. Pemain tengah yang paling tinggi. Mereka rata-rata sudah 60 untuk VO2max," kata Nur Saelan kepada kontributor Bolanews, Gonang Susatyo.

"Bahkan Evan Dimas sudah mencapai 64. Kami masih punya waktu satu setengah bulan untuk meningkatkannya. Target kami rata-rata pemain memiliki VO2max sebesar 60 saat tampil di Piala AFC U-19,” ujar dia.


Tiga Pemain Timnas U-19 Cedera



 Ferril Dennys

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebayak tiga pemain Tim Nasional Indonesia U-19 mengalami cedera. Ketiga pemain tersebut adalah Zulfiandi, David Maulana, dan kiper Awan Seto.

Dokter Timnas U-19, Alfan Nur Asyahar, menjelaskan, Zulfiandi mengalami cedera engkel pada kaki kanannya saat tampil di turnamen Hassanal Bolkiah Trophy 2014, beberapa waktu lalu.

"David Maulana mengalami cedera engkel kanan saat latihan kemarin. Awan Seto mengalami cedera ringan pada tungkai kaki kiri saat berlatih tadi pagi," jelas Alfan kepada Kompas.com, Jumat (29/8/2014).

Alfan memastikan cedera ketiga pemain ini takkan memupuskan kesempatan mereka tampil di Piala Asia U-19 yang akan digelar di Myanmar pada 9-23 Oktober 2014.

"David dan Zulfiandi membutuhkan istirahat selama tujuh hari dan Awan Seto perlu dua atau tiga hari," tutur Alfan.

Lebih lanjut, Alfan mengaku akan terus memantau kondisi pemain hingga Evan Dimas dan kawan-kawan tampil di Piala Asia U-19.

 "Kami akan memantau kondisi pemain. Untuk laga uji coba, kami akan evaluasi siapa pemain yang bisa bermain penuh dan pemain yang perlu dikasih porsi bermain sebentar. Jadi, tergantung pada kondisi akhir pemain. Selain tiga pemain yang cedera, sisanya dalam kondisi fit," bebernya.

Timnas U-19 Akan Lakukan Penyegaran Lewat Outbond

 Gonang Susatyo/Bolanews

Bolanews.com - Pelatih tim nasional U-19, Indra Sjafri, memiliki cara tersendiri untuk menghilangkan penat tim asuhannya. Evan Dimas dkk. akan berkumpul di Kaliurang untuk melakukan penyegaran dengan bermain outbond, Jumat dan Sabtu (29 & 30/8).


Indra Sjafri yakin dengan kegiatan outbond dan siraman rohani yang bertempat di udara dingin itu bukan saja akan menyegarkan pikiran pemain timnas U-19. Akan tetapi, juga meningkatkan kebersamaan agar lebih meningkatkan kekompakan.

"Kami berangkat Jumat sore karena pada malam harinya ada kegiatan internal. Pada pagi hari pemain akan mengikuti kegiatan outbond. Dengan kegiatan ini mereka bisa disegarkan," kata Indra kepada kontributor Bolanews, Gonang Susatyo.

"Tempatnya sangat cocok untuk kegiatan outbond. Ini sesuai dengan program kami. Semua pemain akan mengikutinya. Ada permainan yang membangkitkan semangat, gathering. Intinya semua untuk kebersamaan tim," ujar dia.

Kiper Timnas U-19 Ungkap Manfaat Tur ke Eropa



 Ferril Dennys

JAKARTA, KOMPAS.com - Kiper Tim Nasional Indonesia U-19, Ravi Murdianto, mengungkapkan manfaat dari tur ke Eropa yang akan dilakoni Garuda Jaya pada 10 September 2014. Menurut Ravi, tur ke Eropa merupakan momentum untuk menimba pengalaman dari pemain luar dan meningkatkan jam terbang.

"Aku bisa belajar dari pemain luar dan meningkatkan jam terbang," kata Ravi kepada Kompas.com, Jumat (29/8/2014).

Pelatnas di Eropa merupakan fase terakhir bagi Evan Dimas dan kawan-kawan jelang tampil di Piala Asia U-19 di Myanmar pada 9-23 Oktober 2014. Rencananya, Garuda Jaya akan melakoni 4-6 uji coba saat pelatnas digelar di Inggris atau Spanyol. BTN dijadwalkan akan mengumumkan detail soal rencana Timnas U-19 ini pada 2 September 2014.

Dibandingkan ke Inggris, Ravi lebih memilih tur digelar di Spanyol. "Kalau masalah tur Inggris atau Spanyol, aku mungkin lebih pilih ke Spanyol. Soalnya, kami batal ke Spanyol kemarin (turnamen COTIF). Di Spanyol, kami bisa belajar dari pemainan ala Spanyol," tuturnya.

Sebelumnya, Garuda Jaya sempat direncanakan mengikuti tunamen COTIF yang digelar di Spanyol pada 10-20 Agustus 2014. Namun, PSSI membatalkan keikutsertaan Evan Dimas dan kawan-kawan untuk mengikuti turnamen tersebut. PSSI lebih memilih menerjunkan timnas U-20 di ajang tersebut.

Sementara timnas U-19 diplot PSSI mengikuti Hassanal Bolkiah Trophy 2014 yang digelar di Brunei Darussalam. Sayang, tim besutan Indra Sjafri tersebut tampil tak memuaskan setelah menelan tiga kekalahan, satu kali imbang, dan hanya memetik satu kemenangan.

Indra Sjafri Bisa Saja Ambil Pemain dari Timnas U19 B


Sidomi.com - Pelatih Timnas Indonesia U19, Indra Sjafri, tidak menutup kemungkinan akan mengambil tambahan pemain dari skuat Timnas U19 B yang diasuh oleh Rudy Keltjes. Jika ada pemain Timnas Indonesia U19 B yang menarik perhatiannya, bisa saja akan dipanggil untuk bergabung dengan Evan Dimas dan kawan-kawan.

Indra Sjafri tampaknya tidak masalah dengan pembentukan Timnas Indonesia U19 B oleh PSSI dan Badan Tim Nasional (BTN). Bahkan, pelatih asal Sumatera Barat itu turut hadir saat Dio Permana dan kawan-kawan menghadapi Villa 2000 di laga ujicoba pada Kamis kemarin.

“Tidak bisa saya melihat hanya sekali. Sedangkan pemain lama yang sudah berkumpul berbulan-bulan saja masih belum konsisten,” lanjutnya.

Rudy Keltjes, pelatih Timnas Indonesia U19 B, sendiri dari jauh-jauh hari menegaskan bahwa skuat asuhannya bukanlah pesaing Timnas U19 besutan Indra Sjafri. Bahkan, jika Indra Sjafri menginginkan pemain Timnas U19 B, Rudy Keltjes dengan senang hati akan menyanggupi.

“Kami bukan pesaing Timnas U19 Indra Sjafri. Justru kami ada untuk memberikan dukungan kepada mereka yang sedang berjuang membawa sepak bola Indonesia ke jenjang lebih tinggi,” tandas Rudy Keltjes.

Sumber

Gavin Kwan Adsit Menyesal Hengkang Dari Timnas Indonesia U19?


Sidomi.com - Gelandang berbakat asal Bali, Gavin Kwan Adsit, baru-baru ini menyatakan siap untuk kembali ke Timnas Indonesia U19 kendati belum mendapat panggilan dari pelatih Indra Sjafri. Apakah ini berarti Gavin Kwan Adsit menyesali keputusannya untuk hengkang dari Timnas U19 tahun 2013 lalu?

Gavin Kwan Adsit adalah pemain andalan Indra Sjafri sejak di Timnas U16, U17, U18, hingga U19. Namun, jelang AFF Cup U19 2013 dan Kualifikasi Piala Asia U19 2014, ia justru meninggalkan skuat Garuda Jaya karena mendapat panggilan trial ke klub papan atas Rumania, CFR Cluj.

“Saya berharap mereka lolos (ke Piala Dunia U20), dan semoga mereka sukses. Saya merasa saya ingin menjadi bagian tim ini, tapi saya sudah membuat keputusan tahun lalu untuk lebih dulu mendapatkan klub. Saya berharap dipanggil lagi,” lanjut eks kapten Timnas Indonesia U19 sebelum Evan Dimas ini.

 Gavin Kwan Adsit sendiri sempat menyambangi pemusatan latihan Timnas Indonesia U19 di Yogyakarta. Akan tetapi, saat itu gelandang brilian ini memutuskan untuk melanjutkan karir di Eropa meskipun saat ini ia justru sedang dijajal oleh klub J-League Jepang, Tokyo FC.

 ”Saya berharap (di FC Tokyo) karena saya melihat itu klub yang tepat untuk saya. Saya juga berharap bermain untuk tim nasional Indonesia,” pungkas pemain blasteran Indonesia-Amerika ini.

Timnas U19 B Inginkan Hargianto

yanu arifin

DEPOK - Persiapan minim Timnas Indonesia U19 B untuk berlaga di  turnamen AFF U-19 Preparatory 2014 di Vietnam, 5-15 September membuat pelatih Rudy Keltjes mengakui masih kekurangan pemain, khususnya playmaker. Tak ayal Rudy mengaku menginginkan pemain seperti Hargianto berada dalam skuatnya.

Hal tersebut cukup terlihat dalam laga uji coba melawan tim Divisi Utama Liga Indonesia, Villa 2000 di Sawangan, Depok, Kamis (28/8). Lini tengah yang dikawal Fahmi Alaayyubi sering kehilangan bola, bahkan terlihat sering gagal mengkoordinir untuk membangun serangan.

Usai pertandingan, Rudy mengatakan jika timnya kalah akibat tak ada sosok pemimpin di lapangan tengah. Pemain seperti gelandang Timnas U19 A, Hargianto pun diinginkan mantan pelatih Persikabo Bogor dan PSM Makassar itu berada dalam timnya.

"Kita tidak punya playmaker. Tidak ada komandan di lapangan. Semua pemain pendiam, pemalu. Yanto bisa memimpin, tapi lapangan tengahnya tidak ada yg koordinir. Kalau dulu ada Ansyari Lubis, Bustomi, kalo tim A ada Hargianto," sambungnya.


(bbk)

Timnas U19 B Grogi Ditonton Indra Sjafri

dok

DEPOK - Timnas U19 B mengalami kekalahan 0-1 saat melakukan pertandingan uji coba melawan tim Divisi Utama Liga Indonesia, Villa 2000 di lapangan pemusatan latihan Sawangan, Kamis (28/8). Menurut pelatih Rudy Keltjes, mungkin anak asuhnya sedikit grogi dengan kehadiran pelatih Timnas U19 A, Indra Sjafri.

Indra menonton langsung pertandingan uji coba pertama Timnas U19 B. Kehadirannya itu disebut Rudy untuk memantau pemain yang sekiranya bisa dibawa ke Eropa untuk pemusatan latihan jelang Piala Asia U19.

Namun hal tersebut dirasa Rudy membuat anak asuhnya bermain grogi. Banyak kesalahan mendasar seperti mengumpan menjadi salah satu bukti grogi para pemainnya.

"Banyak salah tidak apa-apa. Mungkin karena dilihat pelatih (Indra Sjafri) datang kemari yang memantau pemain yang mungkin bisa dibawa ke Eropa," tutur Rudy di Sawangan.


(bbk)

Indra Sjafri Belum Tahu Lawan Timnas U-19 di Eropa

flobamora

TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri, mengaku dirinya belum mengetahui siapa calon lawan yang akan dihadapi timnya saat menggelar pemusatan latihan di Eropa mulai 10 September 2014. Menurut Indra, rencana ini masih digodok oleh Badan Tim Nasional (BTN). 

Pelatnas di Eropa merupakan fase terakhir bagi Evan Dimas dan kawan-kawan jelang tampil di Piala Asia U-19 di Myanmar pada 9-23 Oktober 2014. Rencananya, Garuda Jaya akan melakoni 4-6 uji coba saat pelatnas digelar di Inggris atau Spanyol. BTN dijadwalkan akan mengumumkan detail soal rencana Timnas U-19 ini pada 2 September 2014. 

"Siapa yang akan menjadi lawan-lawan kami masih digodok BTN. Belum ditentukan," kata Indra. 

Indra membantah, rencana tur ke Eropa ini untuk mengobati kekecewaan Evan Dimas dan kawan-kawan yang gagal berlaga di Turnamen COTIF yang digelar di Valencia, Spanyol, beberapa waktu lalu. 

"Anak-anak tidak kecewa batal main di COTIF. Tidak ada yang mengatakan itu kepada saya. Kalau kami menggelar uji coba atau ikut turnamen karena sudah melalui pertimbangan tim pelatih dan BTN. Bukan karena ada sesuatu yang lain," tutur pelatih asal Sumatera Barat tersebut.

Indra Sjafri Belum Mau Panggil Gavin Kwan

 Goal.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri, mengaku tak mengetahui perkembangan Gavin Kwan Adsit. Oleh karena itu, Indra belum bisa memastikan apakah akan memanggil Gavin untuk membela Garuda Jaya di Piala Asia U-19 di Myanmar pada 9-23 Oktober 2014.

Gavin merupakan anak didik Indra Sjafri saat membesut Timnas U-17. Saat itu, Timnas U-17 dua kali berhasil menjuarai HKFA International Youth Football Invitation Tournament. Gavin pun dinobatkan sebagai pemain terbaik pada ajang tersebut.

Gavin memilih mengundurkan diri dari pemusatan latihan Timnas U-19 jelang Piala AFF 2013. Pemain kelahiran Bali tersebut lebih memilih mengambil kesempatan bermain di Eropa bersama tim reserve CFR Cluj.

Saat ini, Gavin sedang mengikuti trial bersama salah satu klub J-League, FC Tokyo. Gavin kemudian menyatakan kesiapannya untuk memperkuat Timnas U-19 jika mendapatkan kesempatan.

"Bagus kalau Gavin siap membela Timnas U-19. Namun, saya tidak tahu perkembangan dia sekarang," kata Indra.

"Saya juga tidak tahu dia bermain di mana sekarang. Saya sudah lama tidak pantau perkembangannya. Jadi kalau dia siap, belum tentu dipanggil juga," sambungnya.(Ferril Dennys)

Indra Sjafri: Gavin? Saya Tak Tahu Perkembangannya

TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri, mengaku tak mengetahui perkembangan Gavin Kwan Adsit. Oleh karena itu, Indra belum bisa memastikan apakah akan memanggil Gavin untuk membela Garuda Jaya di Piala Asia U-19 di Myanmar pada 9-23 Oktober 2014. 

Gavin merupakan anak didik Indra Sjafri saat membesut Timnas U-17. Saat itu, Timnas U-17 dua kali berhasil menjuarai  HKFA International Youth Football Invitation Tournament. Gavin pun dinobatkan sebagai pemain terbaik pada ajang tersebut. 

Gavin memilih mengundurkan diri dari pemusatan latihan Timnas U-19 jelang Piala AFF 2013. Pemain kelahiran Bali tersebut lebih memilih mengambil kesempatan bermain di Eropa bersama tim reserve CFR Cluj. 

Saat ini, Gavin sedang mengikuti trial bersama salah satu klub J-League, FC Tokyo. Gavin kemudian menyatakan kesiapannya untuk memperkuat Timnas U-19 jika mendapatkan kesempatan.

"Bagus kalau Gavin siap membela Timnas U-19. Namun, saya tidak tahu perkembangan dia sekarang," kata Indra. 
"Saya juga tidak tahu dia bermain di mana sekarang. Saya sudah lama tidak pantau perkembangannya. Jadi kalau dia siap, belum tentu dipanggil juga," sambungnya.

Timnas Indonesia U-19B Jadi Pesaing Garuda Jaya



 Super Ball/Feri Setiawan

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sekjen PSSI Joko Driyono mengatakan pembentukan Tim Nasiona Indonesia U-19 B sebagai pesaing dari timnas U-19 yang diasuh pelatih Indra Sjafri. Keberadaan timnas U-19B yang diasuh Pelatih Rudi William Keltjes ini diharapkan bisa memicu prestasi timnas  Evan Dimas dkk. Timnas Indonesia U-19 B diisi oleh beberapa pemain yang tidak lolos seleksi di timnas yang dipegang Indra Sjafri.

"Timnas U-19 B dibentuk sebagai kompetitor untuk menjaga kualitas bermain timnas U-19. Sehingga mereka tidak merasa paling baik," ujar Joko Driyono kepada Harian Super Ball, Rabu (28/8/2014).

Joko menjelaskan ke depannya kedua timnas U-19 ini nantinya bisa saling melengkapi dalam pemenuhan kebutuhan pemain berkualitas. Terutama dalam mengatasi permasalahan pemain yang tampil kurang maksimal.

"Nantinya pemain yang penampilannya kurang bagus di tim pelatih Indra, bisa mengambil dari tim B. Nantinya semua saling melengkapi," ujarnya.

Joko mengatakan Timnas U-19 dan Timnas U-19 B bukan tingkatan kelas, akan tetapi prioritas utama timnas U-19.

"(Timnas)  A dan B itu bukan hierarki, akan tetapi prioritas A, sedangkan B plasma. Jangan sampai pemain yang tidak dipakai di timnas A kehilangan wahana. Makanya kita bentuk timnas B sebagai wahana mengasah talente," ujarnya.

Kamis, 28 Agustus 2014

Soal Rencana Timnas U-19 Lawan West Ham, Ini Kata BTN

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Badan Tim Nasional (BTN), Sefdin Syaifudin, belum bisa memberikan kepastian apakah tim nasional Indonesia akan beruji coba dengan West Ham United.

"Tunggu rilis resmi BTN. BTN belum pernah rilis soal itu. Nanti mungkin akan ada jumpan pers pada tanggal 2 September," kata Sefdin kepada Kompas.com, Kamis (28/8/2014).

Sebelumnya, beredar pemberitaan soal rencana Garuda Jaya menggelar pelatnas di Eropa mulai 10 September.

Rencananya, West Ham akan menjadi salah satu lawan uji tanding bagi Evan Dimas dan kawan-kawan dari empat hingga enam uji coba yang direncanakan saat timnas U-19 berada di Benua Biru tersebut.

Kemungkinan besar tim besutan Indra Sjafri tersebut akan menggelar pelatas di Inggris atau Spanyol.

Pelatnas ini merupakan persiapan terakhir timnas U-19 jelang tampil di Piala Asia U-19 pada Oktober 2014. Indonesia akan melawan Uzbekistan, Australia, dan Uni Emirat Arab pada babak penyisihan Grup B.

Timnas Indonesia U-19 Perbaiki Kelemahan Secara Perlahan


antara foto

Goal.com - Tim nasional Indonesia U-19 terus memperbaiki kekurangan mereka di pemusatan latihan yang digelar di Yogyakarta.

Target menggapai semi-final Piala Asia U-19 di Myanmar, demi mengamankan tempat Piala Dunia U-20 tahun depan di Selandia Baru membuat Garuda Jaya harus total bebenah.

Indra Sjafri sebagai pelatih pun mengungkapkan bahwa butuh proses untuk anak asuhnya mencapai kesempurnaan yang diinginkan. Sektor pertahanan dan penyerangan secara seimbang terus diasah.

“Tiap sore kami terus asah penyelesaian akhir dan bertahan. Beragam pola dan tipe di dua sektor itu kami berikan ke pemain," beber peracik strategi asal Sumatera Barat itu.

"Tidak mudah, dan jangan berharap cepat karena untuk usia seperti mereka, perubahan dilakukan berjenjang. Bermain bola tidak sehari dua hari jadi proses ribuan kali pemain melakukan gerak serupa,” tambah Indra.

Hasil buruk di Hassanal Bolkiah Trophy memang membelalak mata Evan Dimas dan kawan-kawan. Penyelesaian akhir dan konsentrasi dalam bertahan masih jadi teka-teki yang perlu dirampungkan tim pelatih Garuda Jaya.

Tim juara Piala AFF U-19 tahun lalu juga akan menyiapkan 26 pemain untuk terbang ke Eropa. Sebagai persiapan akhir mereka sebelum ke Myanmar, Spanyol, Inggris dan Italia jadi opsi untuk Tur Eropa mereka.

Villa 2000 Bekuk Timnas Indonesia U-19 B

Goal.com - Timnas Indonesia U-19 B harus menderita kekalahan di laga uji coba perdana mereka. Itu setelah, mereka dibekuk Villa 2000 dengan skor tipis 1-0 di lapangan pemusatan latihan usia muda PSSI, Sawangan, Kamis (28/8) petang.

Jalannya pertandingan sebenarnya cukup berimbang. Beberapa kali Indonesia U-19 B mampu menekan lini pertahanan klub yang berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia 2014 itu. Namun, setiap serangan yang dibangun selalu mengalami kebuntuan.

Villa 2000 yang unggul pengalaman mampu mencuri gol di menit ke-29. Adalah Sony Ardiansyah yang berhasil lolos dari jebakan off-side, mampu melesakkan gol ke gawang Indonesia U-19 B yang dikawal Dikri Yusron Afafa.

Tertinggal satu gol, para penggawa Indonesia U-19 B mencoba tampil lebih menekan. Pergantian pemain pun dilakukan pelatih Rudy William Keeltjes. Tapi, beberapa kesalahan mendasar seperti salah operan masih sering dilakukan Rudolof Yanto Basna dan kawan-kawan. Namun hingga pertandingan usai, skor tetap 1-0 untuk tim berjulukan The Black Orange.

Rencananya, Indonesia U-19 B bakal melakukan uji coba lagi melawan Persita Tangerang U-21, Jumat (29/8) dan salah satu klub lokal pada Sabtu (30/8). Ini merupakan bagian dari persiapan untuk mengikuti turnamen AFF U-19 Preparatory di Vietnam, 5-15 September nanti
 

Indra Sjafri Pantau Uji Coba Perdana Indonesia U-19 B

Antara Foto

Goal.com - Laga uji coba perdana timnas Indonesia U-19 B kontra Villa 2000, Kamis (28/8) petang, ternyata mengundang perhatian pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri. Ya, Indra terlihat ikut menyaksikan laga tersebut didampingi direktur High Performance Unit (HPU), Demis Djamaoeddin.

Ketika ditanya wartawan usai uji coba itu, Indra pun tak menampik dirinya bisa saja mengambil pemain dari Indonesia U-19 B untuk masuk ke skuatnya. "Kalau memang dia masuk standar kami dan sesuai regulasi, pasti saya panggil. Kalau tidak ya berarti tidak dipanggil," tegas Indra.

Lebih lanjut, pelatih berusia 51 tahun itu menuturkan tak bisa langsung menilai penampilan para penggawa Indonesia U-19 B hanya dari uji coba tersebut. "Tidak bisa saya melihat hanya sekali. Sedangkan pemain lama yang sudah berkumpul berbulan-bulan saja masih belum konsisten," jelasnya.

Seperti diketahui, Indonesia U-19 B memang sedang dipersiapkan untuk mengikuti turnamen AFF U-19 Preparatory di Vietnam, 5-15 September nanti. Pada ajang itu, mereka tergabung di grup A bersama Thailand U-19 dan Myanmar U-19. Tim tersebut menggantikan peran Indonesia U-19 yang berencana melakukan pelatnas di Eropa.

Tiga Pemain Timnas U-19 Rawan Terdepak

SLEMAN, suaramerdeka.com - Tim nasional (Timnas) Indonesia U-19 terus mematangkan diri dalam pemusatan latihan di Yogyakarta sebelum turun di AFC U-19 Championship Cup 2014, Myanmar, Oktober mendatang. Tiga pun pemain dipastikan terdepak dari skuad berjuluk Garuda Jaya itu jika tidak segera meningkatkan kemampuannya.

“Sesuai kuota dari AFC bahwa di Myanmar nanti hanya boleh mendaftarkan 23 pemain termasuk tiga penjaga gawang. Berarti dengan kata lain, tiga pemain terpaksa tidak kami bawa,” jelas Indra Sjafri, pelatih Timnas Indonesia U-19.

Sayangnya, Indra masih menutup rapat ketiga nama pemain yang tak akan diikutsertakannya ke Myanmar nanti. Meski begitu, juru taktik asal Padang itu memastikan bahwa 26 pemainnya yang tengah mengikuti training center (TC) di lapangan sepak bola Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sleman ini tetap akan dibawa dalam rangkaian Tur Eropa, awal September mendatang.

Rencananya, Evan Dimas Darmono dijadwalkan menggelar tiga sampai empat latih tanding di salah satu dari ketiga negara yakni Inggris, Italia dan Spanyol. “Untuk ke Myanmar kami masih melihat kondisi terkini setiap pemain. Kalau tidak siap tapi dimainkan ya percuma,” ungkapnya.

Dengan hanya 23 pemain yang dibawa ke Myanmar, praktis posisi tiga penjaga gawang dipastikan aman. Termasuk Dicky Indrayana yang jarang diturunkan saat uji coba. Ditambah dua penjaga gawang reguler yakni Ravi Murdianto dan Awan Setho.

Namun, tidak halnya dengan beberapa pemain lain. Melihat catatan yang ada posisi pemain seperti Erfandi, Hendra Sandi dan Miftahul Hamdi punya kans untuk tak dibawa karena jarangnya kesempatan bermain diberikan kepada mereka.

Sementara itu, sebelum bertolak ke Eropa, para pemain dijadwalkan menjani outbond mulai hari ini di Kaliurang, Yogyakarta. Program refreshing itu disusun bekerja sama dengan BTN (Badan Tim Nasional).

“Besok sore berangkat ke Kaliurang acara internal. Sabtu pagi mulai outbond dan sorenya pulang ke Jogja. Kalau dari segi mental pemain sudah sedikit pulih, outbond ini hanya sekedar merefresh kembali pikiran mereka,” sambung pelatih mental, Guntur Cahyo Utomo.

EKSKLUSIF: Gavin Kwan Adsit Siap Perkuat Indonesia U-19

 Dan Orlowitz

Goal.com - Gelandang muda Gavin Kwan Adsit mengungkapkan, ia siap memperkuat tim nasional Indonesia U-19 di Piala Asia 2014 yang berlangsung di Myanmar pada Oktober, dan berharap Garuda Jaya lolos ke Piala Dunia U-20.

Gavin saat ini menjalani trial di salah satu klub Liga Utama Jepang (J-League) FC Tokyo. Menurut Gavin, trial di klub peringkat lima klasemen sementara musim ini merupakan kesempatan yang tak bisa dilewatkan begitu saja.

Kendati demikian, Gavin tidak menutup kemungkinan dirinya memperkuat timnas U-19 di Myanmar. Pemain berusia 18 tahun itu menyatakan sudah siap bila dipanggil badan tim nasional (BTN).

“Saya tertarik [memperkuat timnas U-19], tapi saya belum dihubungi. Jika mereka tak menghubungi saya, maka saya akan mencari klub yang tepat untuk mengembangkan kemampuan. Saya kira itu target utama saya. Saya ingin bermain untuk tim nasional, mungkin timnas U-23, atau senior. Jika timnas U-19 memanggil saya, saya akan mempertimbangkannya,” tutur Gavin kepada asisten editor Goal Jepang dan Asia Dan Orlowitz.

“Saya berharap mereka lolos [ke Piala Dunia U-20], dan semoga mereka sukses. Saya merasa saya ingin menjadi bagian tim ini, tapi saya sudah membuat keputusan tahun lalu untuk lebih dulu mendapatkan klub. Saya berharap dipanggil lagi.”

Gavin kembali mengungkapkan alasannya tidak bergabung dengan timnas U-19 tahun lalu. Ia juga menampik penolakan itu membuat hubungannya dengan pelatih Indra Sjafrie merenggang.

“Saya sempat mengikuti pemusatan latihan, tapi saya akhirnya memutuskan ke Eropa, karena saya berpikir itu kesempatan saya. Untuk saat ini, saya ingin mencari klub bagus di mana saya bisa mengembangkan kemampuan. Saya berharap [di FC Tokyo], karena saya melihat itu klub yang tepat untuk saya. Saya juga berharap bermain untuk tim nasional,” papar Gavin.

“Menurut saya, media telah membuat semuanya menjadi lebih buruk dibandingkan kenyataannya. Media membicarakan banyak hal. Tapi saya dan pelatih tetap menjalin komunikasi. Untuk saat ini, dia sudah punya pemain yang dia butuhkan.”
 
Gavin menilai timnas U-19 saat ini sudah bagus, dan begitu juga dengan pemain baru yang dipanggil memperkuat Garuda Jaya. Hanya saja, ia menilai pemain baru ini perlu meningkatkan kecepatan.

“Mereka bagus. Mereka punya kerja sama tim yang bagus, karena telah bermain bersama dalam jangka waktu yang lama. Saya bermain bersama sejak timnas U-16, dan pemainnya tidak banyak berubah,” kata Gavin.

“Ada beberapa pemain baru yang sangat bagus, dan berkualitas. Tapi menurut saya, mereka perlu meningkatkan kecepatan. Kebugaran mereka cukup bagus. Tapi saya ingin melihat mereka bermain dengan level [seperti FC Tokyo]. Sulit jika mempertahankan permainan dengan kecepatan seperti itu.”

Gavin juga menyatakan, rekan-rekannya di timnas U-19 patut mencoba berkarir di luar Indonesia, dan Jepang bisa menjadi salah satu opsi. Menurut Gavin, pemain timnas U-19 memiliki potensi untuk bermain di Jepang.

“Mungkin saja mereka bisa. Tapi seperti halnya saya, mungkin akan berat untuk masuk ke level senior. Sungguh berat untuk para pemain yang terbiasa dengan cara bermain di Indonesia untuk bertahan,” ujar Gavin.

“Tentu saja, menurut saya, tantangan besar adalah beradaptasi dengan makanan dan bahasa. Saya pikir tidak banyak di antara mereka yang bisa berbicara dengan bahasa Inggris. Namun mereka punya potensi, dan mereka sangat bagus.”
 

WAWANCARA EKSKLUSIF: Gavin Kwan Adsit Berharap Dikontrak FC Tokyo

 Dan Orlowitz

Goal.com - Gelandang muda Gavin Kwan Adsit berharap mendapat tawaran ikatan kontrak di FC Tokyo. Gavin saat ini menjalani trial selama satu pekan bersama klub Liga Utama Jepang (J-League) tersebut.
Usai menjalani trial, Gavin meluangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan asisten editor Goal Jepang dan Asia Dan Orlowitz usai menjalani latihan, serta mengungkapkan harapannya menjalani karir di Jepang. Berikut petikan wawancaranya:

Dan: Bagaimana kesan Anda terhadap Jepang?
Gavin: Saya sangat suka, sepakbolanya bagus. Saya suka dengan fasilitasnya, terutama di FC Tokyo. Mereka punya ruang khusus kebugaran, kamar ganti, dua lapangan bagus. Sangat senang berlatih di sini, dan bolanya juga bagus.
Dan: Apakah Anda sudah jalan-jalan di Tokyo?
Gavin: Belum. Setelah latihan saya memilih beristirahat.
Dan: Saya suka itu. Apakah ini pertama kalinya Anda ke Jepang?
Gavin: Ya.
Dan: Suka dengan makanannya?
Gavin: Saya suka, tapi porsinya terlalu banyak, saya tidak bisa menghabisinya, dan kadang merasa mual.
Dan: Bagaimana Anda mengatasi masalah bahasa?
Gavin: Saya punya penerjemah di lapangan. [Manajer Tokyo Massimo Ficcadenti] orang Italia, dia punya penerjemah seorang warga Jepang. Jadi diterjemahkan dari bahasa Italia ke bahasa Jepang, dan kemudian ke bahasa Inggris.
Dan: Apakah mengalami kesulitan dengan kondisi seperti itu?
Gavin: Sangat sulit. Tapi para pemain sangat menyenangkan. Mereka memberikan umpan kepada saya, dan kami bekerja sama. Mereka memberikan banyak masukan. Mereka terbuka, dan sangat bersahabat.
Dan: Apakah Anda familiar dengan J-League sebelum menjalani trial ini?
Gavin: Ya. [Klub-klub] Mereka sangat besar di Liga Champions Asia, dan salah satu liga terbaik di Asia. Saya melihat beberapa pertandingan.
Dan: Apakah ada tim yang menarik perhatian Anda secara khusus?
Gavin: Saya menyadari betapa besarnya level FC Tokyo. Di sini banyak pemain timnas Jepang, dan sejumlah pemain yang saya ikuti perkembangannya. Yoshinori Muto, Shuichi Gonda... Saya tahu Edu ketika dia masih di Schalke. Dia kuat dan agresif. Melihat dia berlatih di sini berbeda dengan melihatnya di televisi. Dia tidak butuh kecepatan. Hanya beberapa meter menggerakkan badannya, dan melepaskan tendangan.


Dan: Apakah Anda berbicara dengan Irfan Bachdim (Ventforet Kofu), atau Stefano Lilipaly (Consadole Sapporo) sebelum datang ke sini?
Gavin: Saya belum pernah bertemu mereka, tapi Irfan mengharapkan saya berhasil menjalani trial. Saya tahu mereka bermain di sini, dan ini sungguh besar untuk Indonesia. Mudah bagi masyarakat Indonesia menonton J-League, dan juga belajar gaya bermain sepakbola Jepang, karena menurut saya ini terbaik di Asia.
Dan: Lebih spesifik?
Gavin: Kecepatan dan pergerakannya. Para pemain bisa berubah arah dari kiri ke kanan, dan memindahkan bola dalam hitungan detik. Mereka sangat agresif, dan berjiwa petarung, serta bekerja sangat keras. Mereka tidak mudah menyerah. Kecepatan menyerang juga sangat efektif.
Dan: Saya ingin bicara mengenai pengalaman Anda di Eropa. Anda pernah ke Rumania, bagaimana situasinya?
Gavin: Perekonomian di sana tidak terlalu baik, dan lapangannya juga tak bagus. Latihannya memang bagus, tapi menurut saya, kualitas fasilitasnya tak terlalu bagus.
Dan: Anda pernah bilang ke Goal Indonesia ingin sekolah di Jerman, bagaimana dengan keinginan itu?
Gavin: Saya selalu mengubah rencana, karena sesuatu yang baru selalu muncul. Saya melakukan apa yang saya bisa dari hari ke hari. Saya berusaha sebaik mungkin, dan mengambil opsi terbaik untuk saya.
Dan: Jika FC Tokyo menawarkan Anda kontrak, apakah Anda ingin main di sini?
Gavin: Tentu saja.
Dan: Bagaimana jika bermain di J2 atau J3?
Gavin: Saya juga tertarik. Tapi akan lebih fantastis jika saya bisa bermain di Tokyo. Levelnya sangat tinggi, dan sungguh penting bagi saya untuk bergabung dengan tim ini, dan mengembangkan kualitas sebagai pemain.


Dan: Anda melihat pertandingan Tokyo ketika bermain imbang 4-4 melawan Urawa Reds Sabtu lalu. Apa kesan Anda terhadap pertandingan itu?
Gavin: Para pemain sangat bagus, terutama Muto. Pergerakannya saat menyerang bagus, dia mencetak dua gol. Kualitasnya sudah tinggi. Saya menikmati menonton laga itu.
Dan: Bagaimana kesan Anda terhadap fans di Jepang?
Gavin: Mereka menaruh respek kepada para pemain, lebih dari yang dilakukan fans di Indonesia. Mereka berteriak dan menyanyikan lagu yang bagus. Atmosfernya hebat.
Dan: Apa rencana Anda dalam waktu dekat?
Gavin: Saya berharap bisa berlatih di sini, atau di sebuah klub di Indonesia. Jika tidak, saya akan mencoba mencari klub yang bagus, atau hampir sama [dengan FC Tokyo], sehingga saya bisa mengembangkan kemampuan saya menjadi lebih baik.
Dan: Di mana Anda melihat peluang karir profesional Anda? Apakah di Eropa, atau Jepang?
Gavin: Saya hanya ingin mendapatkan tempat dengan kualitas bagus. Selama ada fasilitas bagus, pelatih bagus, perlakuan bagus, dan mereka menjaga Anda dengan baik, saya akan senang bermain di liga yang bagus dengan banyak penonton.
Dan: Sebagai seorang pesepakbola dari Indonesia, apakah Anda melihat J-League bisa memberikan pengaruh terhadap budaya sepakbola di Indonesia?
Gavin: Liga di Indonesia tidak secepat di Jepang, dan kualitasnya juga tidak terlalu bagus. Atmosfer, kualitas stadion... Menurut saya, masyarakat Indonesia perlu menonton J-League untuk melihat seperti apa sepakbola di Jepang. Mereka terlalu banyak menyaksikan pertandingan di Eropa yang jaraknya jauh. Mereka bisa menyaksikan J-League, dan tidak terlalu jauh dari Indonesia.