Senin, 30 Juni 2014

Pelatih Arema Licek Tak Keder Kekuatan Timnas U-19

 (C) ABI YAZID

Wearemania.net - Agus Yuwono tak keder melihat kekuatan Timnas Indonesia U-19. Pelatih Arema U-21 itu mengaku anak asuhnya siap memberikan perlawanan semaksimal mungkin dalam laga ujicoba, Senin (7/7).

Pelatih berlisensi A AFC itu menyebut timnas asuhan Indra Sjafri itu tim yang superior. Namun legenda hidup Arema itu berkilah tak ada hal yang tak mungkin di sepakbola, termasuk mengalahkan Evan Dimas dkk.

Dia yakin setidaknya anak asuhnya dapat pelajaran berharga dari Timnas U-19. Laga ujicoba dalam rangka Tur Nusantara II itu bisa jadi tolok ukur kekuatan Arema Licek jelang babak 12 besar Indonesia Super League (ISL) U-21.

"Saya rasa ini adalah kesempatan tim Arema U-21 untuk menimba pengalaman melawan timnas U-19," ungkap pelatih asli Malang tersebut.

"Ini kesempatan anak-anak untuk menjajal kemampuan Timnas sebelum ke babak 12 besar nanti," pungkasnya.

Lawan Timnas U-19, Fisik Arema U-21 Harus Bagus

 (C) ABI YAZID

Wearemania.net - Arema U-21 tak ingin main-main menyambut kedatangan Timnas Indonesia U-19 di kandang mereka. Sejumalh persiapan digeber jelang laga ujicoba dalam rangkaian Tur Nusantara II yang akan dihelat Senin (7/7) mendatang.

Agus Yuwono selaku pelatih Arema Licek menegaskan skuatnya tak gentar menghadapi nama besar Timnas U-19 yang pernah mengalahkan Korea Selatan itu. Menurut pelatih berlisensi A AFC ini, Evan Dimas dkk memiliki banyak keistmewaan.

"Timnas U-19 memiliki organisasi permainan yang bagus, terbukti mereka belum terkalahkan di beberapa pertandingan terakhir," ujar pelatih yang juga legenda hidup Arema tersebut.

"Kita harus punya kondisi fisik yang bagus, makanya dari sisi kebugaran dan fitnes pemain terus kita perbaiki dengan latihan fisik," tegasnya.

Secara fisik, pelatih asli Malang itu yakin Iman Budi dkk bisa memberikan perlawanan sengit terhadap Skuat Garuda Jaya. Namun Agus tetap mewanti-wanti pemainnya untuk tidak meremehkan timnas asuhan Indra Sjafri itu.

Timnas U-19 Vs Persik, Panpel Cetak 15 Ribu Tiket


Radio ANDIKA - Kediri - Jatim Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Persik Kediri telah mencetak sebanyak15 ribu tiket pertandingan sepakbola antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia Usia 19 melawan Persik U-21. Laga uji coba ini rencananya akan dihelat di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, pada 4 Juli mendatang.

"Tiket yang kita cetak sebanyak 15 ribu lembar. Dari 15 ribu lembar tersebut, 500 lembar kita peruntukkan bagi tamu undangan. Pembelian tiket sudah dibuka, dan masyarakat bisa membeli di kantor Sekretariat Persik Kediri," ungkap Ketua Panpel Persik Kediri Triyono Kutut, Sabtu (28/6/2014).

Panpel melepas tiket kelas VIP dengan harga Rp 200 ribu per lembar, kelas utama Rp 150 ribu per lembar dan kelas ekonomi 50 ribu per lembar. Harga tiket ini jauh lebih mahal dari pertandingan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Brawijaya. Tepatnya, melonjak hingga tiga kali lipat.

Masih kata Kutut, meskipun harganya jauh lebih mahal, namun antusias masyarakat yang ingin menyaksikan pertandingan Timnas U-19 kontra Persik U-21 sangat tinggi. Terbukti, banyak sekali masyarakat yang sudah memesan tiket tersebut, baik dari lingkup Kota Kediri maupun daerah lain.

"Sudah banyak sekali yang memesan, ada yang langsung datang, maupun via telepon. Hampir setiap hari, nomor telpon saya ini berdering memesan tiket pertandingan. Mereka berasal dari berbagai daerah," terang Kutut menambahkan.

Perlu diketahui, uji coba melawan Persik U-21 merupakan bagian dari rangkaian Tur Nusantara II bagi Timnas U-19. Selain mengasah kemampuan timnya, tur ini diharapkan akan makin menggairahkan sepakbola di tanah air sekaligus memupuk persatuan dan kesatuan.

Sementara usai lawan Persik U-21, Timnas U-19 juga dijadwalkan melakoni dua laga uji coba lainnya. Arema Malang U-21 akan dihadapi pada 7 Juli dan Persida Sidoarjo pada 11 Juli.

Libur Pendek, Ichsan Pilih Tak ke Komering Ulu

Sportanews.com - LIBUR pendek selama tiga hari Timnas U-19, membuat gelandang asal Sriwijaya FC Ichsan Kurniawan memilih tak pulang kampung di awal bulan suci Ramadhan.

Singkatnya waktu libur ini membuat beberapa pemain yang kampung halamannya cukup jauh memilih tak pulang termasuk Ichsan. Pemilik jersey 24 Laskar Wong Kito ini tetap bersama rekan-rekannya yang juga tak pulang karena kampung halamannya cukup jauh.

“Libur kami tiga hari, anak-anak yang rumahnya dekat memang pulang, tapi yang jauh tidak pulang,” kata Ichsan Kurniawan, Sabtu (28/6).

Sebenarnya jarak antara Jawa Barat dan Palembang tidak jauh. Tiga jam perjalanan darat dari Bandung ke Jakarta serta pesawat 45 menit dari Jakarta-Palembang tentu masih cukup bagi Ichsan untuk pulang.

Namun, Ichsan merasa waktu itu tak cukup. Terlebih keluarganya tidak tinggal di Palembang tapi di Ogan Kemering Ulu. Setidaknya untuk sampai rumah, Ichsan harus menempuh perjalanan minimal setengah hari lagi.

Hal ini berarti satu hari penuh dihabiskan di jalan, satu hari berikutnya bisa dimanfaatkannya bersama keluarga. Tapi esoknya, ia sudah harus bergabung Timnas U-19. Stamina tentu bakal terkuras, terlebih saat ini bulan puasa.

“Libur sekarang memilih tidak pulang kampung. Nanti kami libur cukup panjang pas Lebaran sampai 10 hari. Nanti baru saya akan pulang menemui keluarga,” ungkap Ichsan.

Mathias Muchus Tidak Mau Contek Penampilan Indra Sjafri


Hai-Online.com - Aktor senior Mathias Muchus didapuk untuk memerankan karakter Indra Sjafri dalam film Garuda 19 Semangat Membatu. Dalam memerankan pelatih Timnas Junior Indonesia (PSSI), Mathias mengaku tidak mencontek 100 persen sosok Indra. 

"Saya tidak ingin copy look Indra Sjafri secara utuh tapi setidaknya kesan Indra itu ada. Dalam jiwa Indra ada semangat pantang menyerah dan tetap konsisten untuk tanggung jawab yang diberikannya," ujar Mathias, saat ditemui di sela-sela syuting di Stadion GBK, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Namun begitu ada satu penampilan yang ia ikuti dari sosok Indra, yaitu kumis. Mathias sengaja memakai kumis palsu untuk memperkuat karakternya sebagai Indra Sjafri.

"Ini selesai take dicopot. Tapi untuk numbuhin kumis kan butuh waktu lama dan pekerjaan saya juga nggak hanya ini. Makanya pakai kumis palsu," tandasnya.

Selain Mathias, Garuda 19 Semangat Membatu dibintangi oleh Ibnu Jamil, Mandala Soji, Puadin Redi, Reza Aditya, Verdi Solaiman, Amanda Ayunda,  Bilqis Utari, Yusuf Mahardika dan Rendy Ahmad. Film ini akan dirilis pada September 2014.

Persik Kediri U-21 Tebar Ancaman Kepada Timnas Indonesia U-19

Goal.com - Persik Kediri U-21 sangat antusias menyambut laga melawan timnas Indonesia U-19 dalam lanjutan tur Nusantara Jilid II di Stadion Brawijaya, Kediri, 4 Juli mendatang. Tim Macan Putih Junior pun sudah mulai menebar ancaman untuk menaklukkan para penggawa tim Garuda Jaya di laga itu.

Meski demikian, skuat yang dilatih Alfiat ini tetap ingin menang dengan cara yang sportif. "Kami merasa tertantang dengan rekor timnas U-19 yang selama ini begitu perkasa setiap kali tampil. Tapi, bukan menang dengan cara yang keras," ujar Alfiat.

Laga nanti juga menjadi bagian persiapan bagi Sandy Tyas dan kawan-kawan untuk mengarungi babak 12 besar Indonesia Super League (ISL) U-21. "Ini akan menjadi bekal berharga buat anak-anak," tutur Alfiat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia U-19 di laga sebelumnya bermain imbang 1-1 dengan tim Pra PON Jawa Barat. Itu menjadi hasil imbang pertama Evan Dimas dan kawan-kawan dalam enam laga di tur Nusantara Jilid II.

Rudy Keltjes: Timnas U-19 Berpeluang ke PD 2018

Dok Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih PSM Makassar, Rudy Keltjes prihatin dengan kondisi sepak bola di Indonesia yang belum juga bisa lolos ke Piala Dunia. Padahal minat masyarakat di Indonesia sangat tinggi terhadap sepak bola.

Karena Indonesia belum pernah lolos ke perhelatan sepak bola dunia empat tahunan, akhirnya warga di Indonesia malah mendukung negara-negara lain.

“Kita ikut euforia piala dunia, tetapi sayangnya kita justru mengidolakan negara lain. Ini menjadi keprihatinan yang seharusnya tidak terus terjadi,” kata Rudy kepada Harian Super Ball, Sabtu (28/6/2014).

Meski demikian, Rudy menilai Timnas Indonesia U-19 memberi secercah harapan bagi kita.

“Dengan track record dan prestasi yang sudah diperoleh, saya yakin Timnas U-19 ini bisa menjadi harapan kita. Mereka anak-anak kita yang memiliki masa depan baik. Jika performa dan kekompakan bisa dijaga, saya yakin mereka bisa lolos ke Piala Dunia (PD) 2018,” ucap Rudy.

Usia seluruh pemain Garuda Muda asuhan Indra Sjafri masih muda dan akan siap jika bisa lolos ke Piala Dunia.

“Ini bukan harapan terlalu melambung, tetapi karena melihat prestasi dari U-19 yang membanggakan. Di setiap laga, mereka selalu mendapat kemenangan. Ini modal bagus asalkan bisa dijaga terus. Jangan sampai dibubarkan, karena mereka ini bibit yang baik. Tim ini memang benar-benar dibentuk dengan persiapan dan pembinaan yang sangat bagus,” terang Rudy.

Rudy berharap Evan Dimas dan kawan-kawan tetap dibina dalam satu tim yang solid. Jangan dimasukan ke dalam klub-klub yang justru akan mempengaruhi performa mereka.

”Saya khawatir, jika anak-anak ini sudah mengenal uang bisa menurunkan penampilan mereka di timnas. Sebaiknya dijaga terus dengan dimasukan ke dalam pembinaan. Ini harus menjadi perhatian PSSI dan pemerintah. Biar anak-anak ini hanya memikirkan sepak bola dan sekolahnya. Semua urusan lain, seperti gaji dan uang saku harus ditanggung oleh pemerintah dan PSSI,” jelas Rudy.

Menurut Rudy, masyarakat tidak bisa berharap dari Timnas Indonesia U-23 atau Timnas Senior, karena performanya jauh dibanding U-19. Apalagi kedua timnas itu dibentuk dengan mengumpulkan pemain dengan dadakan dari berbagai klub. Berbeda jauh dengan U-19 yang dibentuk dari pencarian talenta-talenta muda.

”U-19 ini dibentuk dari nol sampai bisa menjadi juara di tingkat Asean. Kita harus bisa menang di Asia dan bisa diharapkan lolos ke piala dunia. Jadi saya sangat berharap semua pihak mendukung perkembangan U-19 ini dengan terus melakukan laga uji coba.

Lebih bagus lagi, kalau mereka dimasukan ke akademi sepak bola dunia, sepeti Barcelona, Real Madrid dan lain-lain. Jadi pengalamannya makin banyak dan memiliki mental juara,” papar Rudy.

Sebanyak 23 Persen Pemain Timnas U-19 Dehidrasi dan Rentan Cedera


 Super ball / feri Setiawan




TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Dokter Tim Nasional U-19 dr Alfan Nur Asyar mengatakan sebanyak 23 persen dari 30 pemain Garuda Jaya mengalami dehidrasi (kurang cairan) dan 77 persen sisanya berstatus hidrasi normal.

Jumlah ini diketahui berdasarkan hasil tes urin seluruh pemain yang diambil malam hari, sehari sebelum bertanding. Status dehidrasi ini rentan menimbulkan masalah cedera bagi pemain di lapangan.

"Dehidrasi ini bisa berdampak pemain rentan cedera. Makanya kita terapi konsumsi air elektrolit bagi pemain dehidrasi," ujar dr Alfan Nur Asyar kepada Harian Super Ball, Minggu (29/6/2014).

Alfan menambahkan tes urin yang diambil dari seluruh pemain itu salah satunya mengetahui status hidrasi pemain. Status Hidrasi pemain normal itu jumlahnya 70 sampai 75 persen dari berat masa tubuh. Jika ditemukan kurang dari 2 persen dari jumlah itu maka dinyatakan terdehidrasi alias kekurangan cairan.

"Kalau sudah dehidrasi, kita terapi pemain untuk mengkonsumsi 4 liter air elektrolit dalam sehari," ujarnya.

Alfan mengatakan kendala dari terapi air ini masih banyak pemain yang tidak mengkonsumsi air sesuai anjuran. Sehingga tim medis mengambil langkah preventif dengan memberikan break time di tengah pertandingan.

"Break time menit ke 25 kemarin itu hanya langkah preventif saja. Untuk menghindari cedera. Ini memanfaatkan laga ujicoba," ujarnya.

Alfan menambahkan angka pemain dehidrasi ini relatif menurun dibanding di laga sebelumnya. Saat Timnas masih berada di Yogyakarta, pertama diterapkan pemeriksaan urin, kedapatan 50 persen pemain dehidrasi. Kemudian setelah melakoni pertandingan di Palembang menurun menjadi 30 persen.

"Kasusnya ada yang penderita lama, dan pendatang baru. Hanya kita terus fokus membenahi status hidrasi ini," ujarnya.

Timnas U-19 Contoh Sepak Bola Modern Ala Piala Dunia

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Tim Nasional U-19 Indra Sjafri mengatakan Piala Dunia 2014, Brazil ini banyak memengaruhi strategi bermain tim Garuda Jaya. Indra menegaskan dirinya banyak mencontoh gaya permainan yang diterapkan tim-tim Piala Dunia, terutama dengan sepak bola modern yang mengacu pada physical passing game.

"Timnas banyak mencontoh permainan mereka dengan gaya sepak bola modern. Jadi sekarang sudah tidak bisa lagi bermain bola tanpa fisik prima," ujar Indra Sjafri kepada Harian Super Ball, Jumat (27/6/2014). Indra menegaskan ia mengikuti Piala Dunia setelah selesai latihan  melalui rekaman pertandingan. Terkadang ia juga menyaksikan siaran langsung pertandingan yang dimulai tidak terlalu malam.  

"Kebanyakan nonton lewat rekaman pertandingannya dari pada yang langsung," ujarnya. Saat ditanya apakah pemain mengikuti Piala Dunia, Indra mengatakan skuad Garuda Jaya mengikuti melalui rekaman video, atau siaran tunda. Karena jika harus begadang menonton Piala Dunia, tidak banyak manfaat buat pemain. "Tugas pemain itu yah latihan dan bertanding. Kalau mereka begadang yang diperoleh hanya uforianya saja," ujarnya. 

 Sumber

Penerapan Pola Makan Timnas U-19 Membuat Mudah Dehidrasi

 TRIBUN/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Penerapan pola makan berdasarkan kebutuhan nutrisi masing-masing pemain Tim Nasional U-19 membuat para pemain mudah kekurangan cairan alias dehidrasi.

Akan tetapi, penerapan pola makanan mengacu sports science ini terbukti membuat tubuh skuat Garuda Jaya semakin bugar dan meningkatkan performanya.

Pelatih Tim Nasional U-19 Indra Sjafri mengatakan penerapan sports science ini membuat pemainnya cepat kehilangan cairan alias dehidrasi. Kondisi ini membuat dirinya mengubah kebiasaan mengkonsumsi air di setiap latihan.

"Biasanya pemberian air itu setelah babak pertama usai. Sekarang di tengah-tengah pertandingan kita break sebentar untuk minum," ujar Indra Sjafri kepada Harian Super Ball, Sabtu (28/6/2014).

Seperti  saat Timnas U-19 melawan Tim PON Jawa Barat di Stadion Siliwangi, Bandung, Jumat (27/6/2014) malam di menit ke 25, wasit yang memimpin pertandingan meniupkan pluit untuk istirahat minum. Indra mengatakan kondisi ini justru menguntungkan dirinya terutama dalam mengontrol kebutuhan air pemain.

"Tidak jadi soal, justru dengan seperti ini kita mengetahui kapan pemain harus mengkonsumsi air," ujarnya.

Selain mudah dehidrasi, para pemain memasuki masa adaptasi dari pola makan yang disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi masing-masing.

Menu makan yang diberikan tentu saja berbeda antara pemain satu dengan lainnya. Pola makan sehat yang diterapkan ini membuat beberapa pemain sempat kaget.

"Yah, biasa yang makan ayam dengan kulitnya sekarang sudah tidak lagi. Orang Padang yang senang pedas, sudah tidak bisa makan lagi. Yah, perlu adaptasi," ujarnya.

Minggu, 29 Juni 2014

Timnas Indonesia U19 Dipolitisasi? Ini Kata Indra Sjafri!

Sidomi.com - Indra Sjafri akhirnya angkat bicara mengenai tudingan bahwa Timnas Indonesia U19 telah dipolitisasi. Hal ini terkait tidak disiarkannya laga Timnas U19 melawan tim Kabupaten Lingga U21 dalam lanjutan Tur Nusantara jilid kedua pada tanggal 24 Juni 2014 silam. Indra Sjafri membantah semua anggapan terhadap tim Garuda Jaya tersebut.
Menurut Indra Sjafri, pihaknya telah mengirimkan jadwal lengkap Tur Nusantara jilid kedua Timnas Indonesia U19 kepada pihak SCTV selaku pemegang hak siar. Lantas, mengapa laga Timnas U19 vs tim Kabupaten Lingga U21 tidak ditayangkan? Indra Sjafri menyebut bahwa itu adalah kebijakan dari SCTV sendiri.
“Semua kegiatan itu sesuai dengan periodisasi latihan. Jadi kalau ada yang bilang ini dipolitisir yah keliru. Saya juga nggak mau dengar itu,” elak Indra Sjafri belum lama ini.
“Itu mungkin jadwal siaran langsung SCTV yang diberikan. Sebenarnya di schedule kami sudah lengkap termasuk undangan Lingga U21,” lanjut mantan pelatih PSP Padang ini.
Pertandingan ujicoba antara Timnas Indonesia U19 melawan tim Kabupaten Lingga U21 yang digelar di Lapangan Merdeka, Batam, memang nyaris tidak terendus media. Pasalnya, agenda laga tersebut tidak tercantum di jadwal Tur Nusantara jilid kedua yang diberikan Badan Tim Nasional (BTN) kepada media.
Skuat Garuda Jaya sendiri menang telak atas tim Kabupaten Lingga U21 dengan skor 6-0. Septian David Maulana mencetak hattrick untuk Timnas Indonesia U19. Tiga gol lainnya tercipta berkat aksi Dinan Yahdian Javier dan Hansamu Yama.

Pelatih Tim Pon Jabar Rela Jika Pemainnya 'Dibajak' Timnas U19

BANDUNG - Pelatih Tim PON Jawa Barat, Mustika Hadi, mengaku akan merelakan jika ada pemainnya yang 'dibajak' Indra Sjafrie untuk bergabung dengan timnas U19. Ia justru bangga jika hal itu terjadi meski harus mencari penggantinya untuk memperkuat Tim PON Jawa Barat.

"Saya rela. Saya bangga kalau misalnya ada pemain asal Jawa Barat bertambah lagi di timnas U19," kata Mustika di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Jumat (27/6/2014) malam.

Dalam laga kontra timnas U19, para pemain Tim PON Jawa Barat memang tampil bersemangat. Mereka seolah ingin pamer diri di hadapan Indra Sjafrie untuk dipromosikan ke tim Garuda Jaya.

Mustika mengatakan, jika pemain asal Jawa Barat ada yang bergabung ke timnas, itu menunjukkan pembinaan sepakbola di Jawa Barat berhasil. Sebab ukuran kesuksesan pembinaan sepakbola suatu daerah adalah jumlah putra daerah yang bergabung di timnas.

"Tolok ukur keberhasilan pembinaan pemain muda adalah mereka membela negara," cetusnya.

Mustika menambahkan, dirinya tidak keberatan jika pemainnya benar-benar diajak Indra Sjarie. Keputusan pun akan diserahkan pada pemainnya apakah memilih memperkuat Tim PON Jawa Barat atau timnas U19.

"Mereka (pemain) harus menentukan nasibnya sendiri," tandasnya. (sindonews.com)

Pemain UEA U-19 Percaya Diri Bisa Lewati Hadangan Indonesia, Australia, dan Uzbekistan

Sportsatu.com - Penggawa tim nasional U-19 Uni Emirat Arab (UEA), Ahmed Rabie, mengakui pihaknya berada di grup yang tidak mudah di Piala Asia U-19. UEA bakal bertemu dengan Australia, Indonesia, dan Uzbekistan di penyisihan Grup B.

Indonesia menjadi tim yang sebelumnya telah dihadapi dalam partai uji coba. UEA menelan kekalahan masing-masing dengan skor 1-4 dan 1-2.

"Kami berada di grup putaran final Piala Asia U-19 yang tidak mudah sama sekali," kata Ahmed Rabie seperti dikutip dari laman UEA.

Walau begitu, Ahmed Rabie enggan pesimistis. Timnya disebut punya peluang untuk lolos dari fase grup.

"Tidak ada yang tidak mungkin dan kami akan melakukan apapun agar bisa meningkatkan diri dan memberi kesenangan kepada masyarakat dengan mencapai target."

Keyakinan ditunjukkan melihat pemain yang saat ini berada di skuad. Pelatih anyar UEA memanggil 31 nama, di mana beberapa di antaranya merupakan pemain di tim U-18 dan U-17.

"Secara umum, banyak pemain bertalenta di timnas U-19. Di antaranya akan menjadi pejuang untuk mengamankan tiket Piala Dunia U-20. Banyak pemain yang menjadi pemain kunci di klub senior dan ini memberi warna di dalam tim."

Akan Bertemu Indonesia, Australia, dan Uzbekistan, UEA Bakal Persiapkan Diri di Eropa

Sportsatu.com - Tim nasional U-19 Uni Emirat Arab akan mempersiapkan diri di Eropa jelang turun di Piala Asia U-19 di Myanmar, Oktober 2014. Menurut rencana, anak asuh Abdulla Misfer akan menuju Slovakia 15 Agustus untuk memulai tur Eropa-nya.

Sebelumnya, UEA U-19 mempersiapkan diri di negaranya. Sejumlah laga uji coba dilakukan di sela-sela persiapan.

UEA selalu menuai hasil kurang baik dalam uji coba di masa persiapan. Mereka takluk dua kali saat bertemu dengan Jepang U-19 di Dubai, 6 dan 8 Juni.

Si Putih juga ditahan imbang Iran 1-1 pada 25 Mei sebelum ditundukkan 0-1, dua hari berselang. Hasil itu diperoleh setelah UEA kalah dua kali dari Indonesia masing-masing dengan skor 1-4 dan 1-2.

Sebelum ke Eropa, UEA dijadwalkan berlatih lebih dulu pada bulan puasa. Latihan akan dilakukan di periode 2-5 Juli dan 9-12 Juli. Latihan itu dilakukan sekaligus melanjutkan materi yang telah diberikan Misfer di bulan Juni.

Persik U-21 Berhasrat Jadi Tim Pertama yang Kalahkan Timnas U-19

Sportsatu.com - Persik Kediri U-21 berhasrat menjadi tim pertama yang mampu mengalahkan timnas U-19 Indonesia di Tur Nusantara. Dari 19 laga di Tur Nusantara, Evan Dimas dkk. belum sekalipun meraih kekalahan.

Sebanyak 14 diakhiri kemenangan, sementara lima laga lain berakhir imbang. Sebelumnya, skuad asuhan Indra Sjafri ditahan imbang PON Jawa Barat 1-1.

"Kami tertantang untuk mematahkan rekor timnas U-19, yang selama ini terlihat perkasa. Kami mencari kemenangan, namun dengan cara yang sportif," kata pelatih Persik, Alfiat.

Persik Kediri sudah melakukan persiapan agar bisa mencapai target. Uji coba dilakukan sebelum bentrok dengan timnas U-19 di Stadion Brawijaya, Jumat (4/7). Sandy Tyaz dkk. direncanakan kembali bersiap Selasa (1/7) setelah mendapat libur awal Ramadhan.

Sabtu, 28 Juni 2014

Tertantang Rekor Timnas U-19


KEDIRI - Laga friendly match antara Persik U-21 melawan timnas U-19 tinggal satu minggu lagi.
Macan Putih Junior tampaknya tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk bertanding melawan Garuda Jaya. Bahkan, Qoiron Sandy Tyas dkk sangat tertantang dengan rekor timnas U-19 yang sepertinya sulit untuk dikalahkan.

Pelatih Persik U-21, Alfiat, mengungkapkan, pihaknya sangat merasa bangga bisa memiliki kesempatan untuk menjajal timnas U-19. "Kami merasa tertantang dengan rekor timnas-19 yang selama ini begitu perkasa setiap kali tampil," jelas Alfiat.

Menurut Alfiat, dalam pertandingan yang rencananya akan digelar Jumat (4/7) malam mendatang, dia tentu ingin bisa membawa timnya menang. Namun demikian, kemenangan yang diinginkan tersebut tentunya tidak dilakukan dengan menghalalkan segala cara. "Kami ingin kemenangan yang sportif," jelasnya.

Artinya, dia ingin anak asuhnya bisa menang karena memang unggul secara teknik dan permainan. "Jadi, bukan menang dengan cara yang keras," jelas pelatih yang juga pernah menukangi Persenga Nganjuk tersebut.

Menurut Alfiat, bermain melawan timnas U-19, dia ingin anak asuhnya juga bisa memberikan perlawanan yang berarti. Tentunya ini juga diharapkan oleh pelatih timnas Indra Sjafri yang menginginkan Persik U-21 bisa menunjukkan permainan yang bagus untuk menguji kekuatan Evan Dimas dkk.

Ditambahkan Alfiat, pertandingan lawan timnas U-19 itu juga bisa menjadi tolok ukur bagi timnya sebagai persiapan dalam menghadapi babak 12 besar. "Ini akan menjadi bekal penting bagi anak-anak," ujar Alfiat.

Alfiat mengungkapkan, untuk saat ini Sandy Tyas dkk sedang menjalani liburan selama dua hari. Libur tersebut diberikan untuk memberikan kesempatan bagi pemainnya yang ingin menyambut bulan Ramadan dengan berkumpul bersama keluarga. Rencananya mereka bakal berkumpul lagi Selasa (1/7) mendatang untuk kembali menjalani latihan untuk persiapan menghadapi timnas U-19. (ery/ion/ce6) (sumeks.co.id)
 

Timnas U-19 Main Seperti Dikejar Harimau


INILAH, Bandung - Indra Sjafri mengibaratkan anak didiknya seperti diburu oleh binatang buas. Dia salut pada anak didiknya yang berhasil mencetak gol dalam keadaan seperti itu, meski akhirnya dibalas lewat eksekusi tendangan bebas. Namun menurutnya gol penyeimbang PON Jawa Barat tidak lahir dari skema permainan.

“Kami seperti diburu seperti dilepas harimau, cuma kita dipreassure, ya bagus untuk kita, dan dalam keadaan begitu bisa cetak gol, bisa improve, tapi balasan free kick saya mau apa, free kick kan bukan tim,” ujarnya.

Dipaparkan Indra, permainan Jawa Barat tipikal bermain tim negara Oman saat tur Timur Tengah, juga serupa dengan tim PON Jawa Timur. Baginya, ini adalah pelajaran berharga untuk mencari strategi lain guna menghadapi lawan seperti tim PON Jawa Barat ini.

“Memang Jawa Barat cepat menutup mulai dari satu lini, kita dia tutup di situ, ini satu tipikal dengan pra PON Jatim, sama Oman, sama satu lagi saya lupa, ini kan harus kita solusikan, sebagai pelatih kita harus diskusikan bagaimana menghadapi tipe lawan yang begini,” paparnya.

Dalam pertandingan ke-18 kemarin, Indra memiliki banyak evaluasi untuk tim besutannya. Selain beberapa kesalahan passing, dia juga akan melakukan perbaikan di lini belakang Timnas U-19.

“Untuk timnas U-19 apapun kualitas lawan apapun situasinya kita evaluasi, tim juga memberikan laporan ada sedikit penurunan passing ini yang harus jadi evaluasi kita, dan mereka dihadapkan dengan orang yang motivasi tinggi bagaimana tim nasional U-19 bisa dikalahkan,” imbuhnya.

Lebih lanjut Indra menyoroti minimnya animo penonton untuk menyaksikan secara langsung pertandingan Timnas U-19 melawan tim PON Jawa Barat, yang di luar ekspetasi dia sebelumnya.

“Saya mau lapangan di Bandung di sini aja gak penuh, ini kan orang udah ada yang puasa besok, kalau dibanding daerah lain gak ada apa-apanya di sini, kalau Aceh 50 ribu, Pekabaru lebih penuh lagi, dulu dari awal ditawarkan Jabar, tapi Jabarnya gak mau,” ucapnya.

Setelah menghadapi tim PON Jawa Barat, Indra meliburkan Timnas U-19 selama tiga hari, selanjutnya Evan Dimas dkk akan kembali berkumpul pada 1 Juli di Kediri, guna melanjutkan tur Nusantara II melawan Persik Kediri.[ito]

Punggawa Garuda Jaya Tunaikan Sholat Tarawih di Mesjid Dekat Hotel

 Bolanasional.co

BANDUNG, Bolanasional.co-Sebagai seorang muslim, tentunya melaksanakan Sholat Tarawih adalah penyempurna ibadah Puasa mereka di bulan Ramadhan. Hari pertama  Ramadhan 1435  jatuh pada Minggu (29/06) esok.

Begitupun para pemain Timnas U-19 yang masih tinggal di Bandung dan beragama Islam tidak mau ketinggalan untuk melaksanakan Sholat Tarawih pertama di sebuah mesjid terdekat dari hotel tempat menginap.

Pantauan Bolanasional.co di hotel tempat mereka menginap, empat pemain yakni Febly Gushendar, Miftahul Hamdi, Ichsan Kurniawan dan Ilhamudin Aramiyn terlihat keluar hotel mengenakan baju koko dan sarung serta membawa sajadah. Saat disapa oleh Bolanasional.co, mereka berempat serempak menjawab bahwa mereka akan melakanakan sholat Tarawih.

“Kami mau Sholat Tarawih dahulu, apalagi ini Sholat Tarwih pertama,” kata Ichsan Kurniawan kepada Bolanasional.co, Sabtu malam.

Begitupun dengan Febly Gushendar, kata Febly mereka akan melaksanakan Sholat Tarawih di mesjid yang tidak jauh dari Hotel.

“Sholat Tarwihnya didekat sini saja biar bisa jalan,” tuturnya.

Memanfaatkan Libur, Sebagian Pemain U-19 Jalan-Jalan di Bandung

 FOTO: Bolanasional.co

BANDUNG, Bolanasional.co-Memanfaatkan waktu senggang di Kota Bandung, sebagian dari tujuh pemain Timnas U-19 yang masih tinggal di Kota Kembang itu memilih jalan-jalan  ke berbagai tempat yang ada.

Ditemani oleh salah seorang official, Al Qomar Tehapelaseri dan Ilhamudin Armaiyn memilih menoton di Bioskop ternama di salah satu Mal di bilangan Jalan Merdeka Bandung. Sedangkan Irfandi Zein dan Mahdi Albar memilih berbelanja sepatu.

“Memanfaatkan waktu senggang, saya mau nonton sama Ilham. Saya ingin nonton film Cahaya Dari Timur, karena filmnya bagus,” kata Al Qomar kepada Bolanasional.co sesaat sebelum meninggalkan Hotel tempat menginapnya, Sabtu (28/06).

Berbeda dengan Ilham dan Al Qomar, Mahdi dan Irfandilebih memilih  berburu sepatu. Mereka terlihat antusias mengingat oulet yang mereka kunjungi sedang memberikan potongan harga.

“Saya dengar sedang ada discon makanya saya memilih membeli sepatu saja,” ujar Irfandi.
Berbeda dengan ke empat pemain tersebut, Maldini Pali memilih mengantarkan temannya Muhamad Sahrul Kurniawan ke Bandara Husein Satranegara.

“Saya pulangnya telat, soalnya pesawat penuh. Jadi, harus ke Yogyakarta dulu baru nanti naik bis ke Solo,” tutur Sahrul Kurniawan.

Penonton Kecewa Pemain Timnas U-19 Emosional


 Bolanasional.co

BANDUNG, Bolanasional.co-Para penonton yang menyaksikan laga uji coba Timnas U-19 kontra tim Pra PON Jabar menyangkan sikap emosional yang diperlihatkan oleh anak asuh Indra Sjafri saat pertandingan berlangsung terutama babak kedua.

Laga yang digelar di Stadion Siliwangi , Bandung, Jum’at (27/06) malam berakhir dengan skor imbang 1-1. Gol untuk Garuda Jaya dilesakkan oleh Evan Dimas menit ke-91 dan gol balasan tim Pra PON Jabar dicetak oleh Erwin Ramadhani dua menit berselang.

“Saya kecewa dengan permainan Timnas U-19 yang terlihat emosial dan terus memancing keributan,” kata Asep salah seorang penonton yang menyaksikan langsung pertandingan di Stadion.

Bukan hanya Asep, penonton lainnya pun mengutarakan hal yang sama. Teriakan dan umpatan terus keluar dari mulut penonton melihat keributan terjadi berulang. Puncaknya, saat pertandingan usai, dan wasit mengintruksikan pemain kedua kesebelasan untuk bersalaman, keributan kembali terjadi.

Keributan kali ini, membuat official Tim Pra PON Jabar masuk ke lapangan untuk melerai keributan itu. Begitupun official Timnas U-19 mencoba meredam emosi beberapa pemain yang terlihat emosional dan membawa masuk ke ruangan ganti.

“Mereka itu membawa nama negara, lagian ini hanya uji coba saja. Tidak pantas pemain Timnas senang ribut. Kalah atau menang sudah wajar,” kata Dodi Setiawan.

Penuturan dari wasit yang mempimpin pertandingan Hadiyana, keributan di saat pertandingan usai dipicu oleh salah seoran pemain Timnas U-19 yang megeluarkan kata-kata kasar.

“Pemain itu bilang, Ayo mau diteruskan tidak? beruntung emosi pemain kedua tim berhasil di redam,” kata Hadiyana.

Tim Libur, Sebagian Pemain Timnas U-19 Tetap Di Bandung

 FOTO:Bolanasional.co

BANDUNG, Bolanasional.co-Sebagian pemain Timnas U-19 tetap tinggal di Bandung meski mereka libur selama beberapa hari. Pemain tersebut yaitu, Maldini Pali, Ilhamudin Armaiyn, Al Qomar Tehapelasuri, Mahdi Albar, Yabes Roni Malaifani dan Irfandi Zein. Mereka diawasi oleh dua orang official tim, sedangkan pelatih Indra Sjafri pulang ke kampung halaman istrinya  di Yogyakarta.

Pemain-pemain itu memilih tinggal di Bandung ketimbang pulang ke kampung halamanya. Pasalnya, jarak tempuh kekampung halaman mereka sangat jauh dan tidak memungkinkan karena mereka harus gabung kembali bersama tim pada 1 Juli mendatang.

Timnas U-19 diberikan libur usai melakoni laga melawan tim Pra PON Jabar, Jum’at (26/06) dan akan kembali bergabung di Kediri pada 1 Juli mendatang.

“Hanya teman-teman yang rumahnya dekat saja yang bisa liburan. Saya akan tetap di Bandung beberapa hari ini,” kata Ilhamudin Armayn kepada Bolanasional.co.

Begitupun Al Qomar Tehapelasuri, Al Qomar mengaku mempunyai keluarga di Bandung sehingga tidak merasa kesepian.

“Adik saya kuliah di Universitas Pasundan. Jadi, tidak merasa sendiri dan ada teman-teman lainya juga ada yang nga pulang,” tuturnya.

Ingin Menjuarai Piala AFC U-19, Cecep Supriatna: Indra Sjafri Harus Pintar

 Mantan kiper Persib Bandung, Cecep Supriatna/FOTO:Bolanasional.co

BANDUNG,Bolanasional.co-Mantan penjaga gawang Persib Bandung Cecep Supriatna menilai kemampuan individu para pemain U-19 sangat bagus. Namun, untuk berprestasi di ajang internasional, pelatih Timnas U-19 harus memperhatikan beberapa faktor termasuk menjaga kesolidan tim.

Hal itu disampaikan oleh Cecep Supriatna kepada Bolanasional.co, Sabtu (28/07). Pemain yang kini merumput bersama PSGC Ciamis itu mengaku takjub dengan kemampuan skuat Garuda Jaya di setiap pertandingan.

“Mereka (Timnas U-19) memiliki skil yang bagus dan saya percaya mereka bisa berkembang lebih baik lagi kedepannya. Yang terpenting, pelatih harus mampu menjaga kesolidan tim bukan hanya di dalam lapangan saja tapi juga di luar lapangan,” kata Cecep Supriatna.

Bukan hanya itu, Cecep menilai, Timnas U-19 sampai saat ini banyak mengandalkan peran seorang Evan Dimas Darmono. Jika, Evan Dimas dimatikan pergerakannya, maka permainan Timnas U-19 acap kali mendapat kebuntuan dalam mendobrak pertahanan lawan.

“Indra Sjafri harus pinar mencari alternatif lainnya. Ketika Evan Dimas dimatika lawannya, maka Indra Sjafri harus menempatkan pemain lainnya yang bisa menggantikan peran Evan Dimas,” ujarnya.

Sedangkan untuk peluang Timnas U-19 di FINAL Piala AFC U-19, Cecep menilai, dari sisi kebersamaan dan persiapan yang sudah lama Garuda Jaya mempunyai peluang besar.

“Melihat persiapan mereka yang sudah lama, saya kira mereka mempunyai peluang besar di untuk menjuarai Piala AFC. Yang terpenting itu tadi, pelatih harus pintar mencari alternatif lain ketika pemain dilapangan menghadapi kebuntuan dan tentunya tetap menjaga kesolidan mereka,” tukasnya.

Pelatih Timnas U-19 Ajak Wasit Berdiskusi Terkait Emosional Pemain

 FOTO:Bolanasional.co

BANDUNG,Bolanasional.co-Tim kepelatihan Timnas U-19 akan mengundang Komite Wasit untuk berdiskusi terkait prilaku emosional yang sering ditunjukan para pemain Garuda Jaya dibeberapa pertandingan.

Kasus terbaru saat Garuda Jaya menghadapi Pra PON Jabar di Stadion Siliwangi, Bandung, Jum’at (27/06) malam, dimana selama petandingan berlangsung terjadi beberapa kali keributan.

“Wasit diundang oleh tim kepelatihan U-19 untuk berdiskusi masalah sikap para pemain U-19 yang terlihat emosional dibeberapa petandingan termasuk pertandingan tadi malam. Diskusi itu nanti akan dilakukan di Malang,” kata wasit yang memimpin pertandingan Garuda Jaya vs Pra PON Jbar, Hadiyana kepada Bolanasional.co.

Hadiyana menilai, sikap emosional yang ditunjukan oleh skuat Timnas U-19 dibeberapa pertandingan tidak terlepas dari masa Training Camp(TC) yang panjang.

“Kemungkinan besar mereka mengalami kejenuhan diterpa latihan TC yang panjang. Banyak terjadi, kalau TC terlalu lama, dan jenuh, sama teman sendiri saja bisa ribut,” tukas wasit asal Bekasi itu.

Indra Sjafri Tidak Tertarik Rekrut Pemain Pra PON Jabar

 FOTO:Bolanasional.co

BANDUNG,Bolanasional.co-Meski para pemain tim Pra PON Jabar tampil agresif dan mampu mengimbangi permainan Timnas U-19, pelatih Indra Sjafri mengaku tidak ada pemain spesial dan pantas untuk dipanggil seleksi di Timnas U-19.

Garuda Jaya ditahan imbang 1-1 tim Pra PON Jabar dalam laga uji coba di Stadion Siliwangi, Bandung, Jum’at (28/06) malam.

Gol untuk Garuda Jaya dicetak oleh Evan Dimas menit ke-91 dan Gol penyama tim Pra PON Jabar dilesakan oleh Erwin Ramadani melalui tendangan bebas.

“Belum, belum ada yang pas untuk di Timnas U-19. Mereka tampil seperti itu karena motivasi tinggi ingin mengalahkan Timnas U-19,” kata Indra Sjafri.

Lanjutnya yang diperlukan oleh U-19 adalah pemain-pemain yang bisa keluar dari tekanan saat mendapat lawan yang memounyai gaya permainan seperti Pra PON Jabara, Oman dan Pra PON Jatim.

“Contohnya di pertandingan tadi malam, kami mampu mencetak gol meski mendapat tekanan setiap mendapat bola,” tukasnya.

Dua Mojang Bandung Ini, Rela Kepanasan Menunggu Skuat Garuda Jaya

 Dua gadis fans Timnas U-19, Fitri dan Vinta/Foto: Bolanasional.co

BANDUNG,Bolanasional.co-Dua gadis ini rela menunggu skuat Timnas U-19 Dkk selama berjam-jam di depan hotel tempat menginap Garuda Jaya demi untuk mendapatkan tandatangan dan foto bersama dengan Evan Dimas Dkk.

Evan Dimas Dkk saat ini sedang berada di Bandung untuk melakoni laga uji coba melawan tim PRA PON Jabar. Pertandingan uji coba tersebut akan dihelat di Stadion Siliwangi Bandung, Jum’at (27/06).

“Saya sudah menunggu dari pagi tapi belum ketemu juga. Saya sangat nge-fans dengan pemain-pemain Timnas U-19,” kata Fitri kepada Bolanasional.co.

Bersama temannya, Vinta, fitri sudah menunggu dari pukul 07.00 wib. Mereka tidak memperdulikan teriknya matahari, setia menunggu para pemain Timnas keluar.

“Pokonya saya akan menunggu mereka keluar. saya ingin foto bersama dengan para pemain Timnas U-19,” tutur Vinta.

Bangganya Ricky Fajrin Menjadi Bagian dari Garuda Jaya

 Bek Timnas U-19, Ricky Fajrin Saputra/Bolanasional.co

BANDUNG,Bolanasional.co-Menjadi bagian dari Tim Nasional U-19 merupakan kehormatan dan menjadi kebanggaan bagi siapapun orangnya termasuk Ricky Fajrin Saputra. Ricky Fajrin mulai bergabung dengan Garuda Jaya saat melakoni Tur Timur Tengah beberapa waktu yang lalu.

Saat ini, Ricky Dkk sedang berada di Bandung, Jawa Barat untuk melakoni laga uji coba melawan tim PRA PON Jabar. Pertandingan akan dilangsungkan di Stadion Siliwangi, Bandung, Jum’at (27/06) malam.

“Saya sangat bangga sekali dan terhomat bisa menjadi bagian dari Timnas U-19. Saya bertekad untuk menujukan yang terbaik supaya bisa bertahan,” kata Ricky kepada bolanasional.co, Jum’at sore.

Pemain kelahiran Semarang 6 September 1995 itu mengaku mengenal sepakbola saat dia berusia 11 tahun. Karena keingginann yang kuat untuk menjadi pesepakbola, ia pun masuk ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Tugu Muda.

“Setelah lama berlatih di Tugu Muda, kemudian saya memperkuat PRA PON Jateng dan akhirnya dipanggil ke Timnas U-19,” ujarnya.

Ricky mengaku, mendapat dukungan penuh dari kedua orangtuanya dan teman-temannya. Dan dirinya bertekad untuk berlatih keras supaya bisa mendapat satu tempat di pemain inti Timnas U-19.
“Saya ingin terus berada di Timnas. Dan saya akan berlatih keras,” tukasnya.

M.Dicky Bangga Jadi Kapten Timnas U-19


BANDUNG, Bolanasional.co-Pemain kelahiran Ciamis, Mochamad Dicky menjadi kapten Timnas U-19 saat melkoni laga uji coba melawan tim Pra PON Jabar.

Mochamd Dicky dipilih Indra Sjafri menjadi kapten Timnas U-19 pada pertandingan ini karena Dicky putra daerah Jabar. Di Timnas U-19, Jawa Barat mempunyai dua pemain Mochamad Dicky dan Eriyanto asal Sukabumi.

“Iya saya kaptennya. Tentunya ini merupakan kehormatan bagi saya dan saya berjanji bermain maksimal,” kata Dicky kepada Bolanasional.co, Jum’at (27/06).

Selain menunjuk Dicky pada pertandingan nanti, Putu Gede diparkir dan digantikan oleh Eriyanto. Eriyanto pun bertekad menujukan permainan yang terbaik.

“Saya berjanji bermain bagus. Apa lagi ini bermain di kampung sendiri,” ujarnya.
Berikut susunan pemain Timnas U-19 kontra PRA PON Jabar:

Mochamad Dicky (GK), Eriyanto, Maldini Pali, Zulfiandi, Evan dimas, Ilhamudin Armaiyn, Muchlis Hadi Ning, Paolo Sitanggang, Rizky Fajrin Saputra, Hansyamu Yama, Sahrul Kurniawan.

Muhammad Hargianto Senang Dikunjungi Adik dan Ibunya

 Muhammad Hargianto bersama adik dan Ibu tercinta/Bolanasional.co

BANDUNG, Bolanasional.co- Pemain andalan Timnas U-19, Muhammad Hargianto mengaku senang dikujungi adik dan Ibunda  tercinta Sri Arbani Harsanti Hotel Amarasso, Bandung, tempat menginap skuad Garuda Jaya. Ibu dan adiknya tercintanya itu langsung datang ke Bandung setelah sekian lama tidak berjumpa dengan anak kesayanngannya.

Hargianto Dkk saat ini sedang berada di Bandung untuk melakoni laga uji coba melawan tim PRA PON Jabar. Pertandingan akan dihelat di Stadion Siliwangi, Bandung, Jum’at (27/06) malam ini. Ini adalah laga uji coba dalam rangkain persiapan tim sebelum  akhirnya terjun di final Piala AFC U-19 di Myanmar Oktober mendatang.

“Setelah Umrah kan dikasih libur, nah setelah habis masa liburan itu belum ketem-ketemu lagi keluarga. Baru hari ini saya bertemu ibu dan adik. Sudah lama saya tidak bertemu keluarga,” kata Muhammad Hargianto kepada Bolanasional.co.

Muhammad Hargianto pun sangat senang mendapat kunjungan dari Ibu dan Adiknya. Hargianto jarang bertemu keluarganya karena jadawal yang adat bersama Garuda Jaya melakoni pertandingan di Tur Nusantara jilid II.

“Saya sangat senang sekali ibu dan adik saya datang,” tukasnya.

Timnas U-19: Hasil 1-1, Indra Percaya Semua Kiper

 Gonang Susatio

Bolanews.com - Pertandingan keenam timnas U-19 dalam rangkaian Tur Nusantara II dilewati dengan hasil imbang. Berlaga di Stadion Siliwangi, Bandung, Jumat (27/6), tim besutan Indra Sjafri itu mengakhiri laga dengan hasil 1-1.

Dua pemain asli Jawa Barat, Diky Indrayana dan Eriyanto, yang sebelumnya kerap menjadi cadangan diturunkan sebagai starter. Kebijakan itu selalu dilakukan tim pelatih untuk memberikan kebanggaan kepada pemain karena bisa tampil di hadapan publik kampung halamannya.

Bagi Diky, penampilan menghadapi PON Jabar ini merupakan yang kedua kali. Sebelumnya ia dipercaya mengawal gawang Tim Garuda Jaya saat bersua tim Pra-PON Aceh (6/6).

Kala itu, kiper yang baru bergabung dengan Indonesia U-19 per Desember 2013 itu tampil gemilang dengan membawa timnas menang 4-0. Kualitas tiga kiper yang dimiliki timnas U-19 saat ini, yakni Diky, Ravi Murdianto, dan Awan Seto, diakui Indra memang sudah cukup baik.

“Tiga kiper itu mempunyai kualitas sama baiknya. Jika ada perbedaan saat tampil di lapangan, lebih pada karakter individu mereka,” tutur Indra.

Diky dkk. akan menjalani laga berikutnya menghadapi Persik U-21 (4/7), Arema U-21 (7/7), dan Persida (11/7).
 

Persik Kediri U-21 Tebar Ancaman Kepada Timnas Indonesia U-19

antara foto

Goal.com - Persik Kediri U-21 sangat antusias menyambut laga melawan timnas Indonesia U-19 dalam lanjutan tur Nusantara Jilid II di Stadion Brawijaya, Kediri, 4 Juli mendatang. Tim Macan Putih Junior pun sudah mulai menebar ancaman untuk menaklukkan para penggawa tim Garuda Jaya di laga itu.

Meski demikian, skuat yang dilatih Alfiat ini tetap ingin menang dengan cara yang sportif. "Kami merasa tertantang dengan rekor timnas U-19 yang selama ini begitu perkasa setiap kali tampil. Tapi, bukan menang dengan cara yang keras," ujar Alfiat.

Laga nanti juga menjadi bagian persiapan bagi Sandy Tyas dan kawan-kawan untuk mengarungi babak 12 besar Indonesia Super League (ISL) U-21. "Ini akan menjadi bekal berharga buat anak-anak," tutur Alfiat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia U-19 di laga sebelumnya bermain imbang 1-1 dengan tim Pra PON Jawa Barat. Itu menjadi hasil imbang pertama Evan Dimas dan kawan-kawan dalam enam laga di tur Nusantara Jilid II.

Indra Sjafri: Jumlah 'Passing' Indonesia U-19 Menurun

antara foto

Goal.com - Pelatih tim nasional Indonesia U-19 Indra Sjafri mengungkapkan, jumlah passing anak asuhnya mengalami penurunan dari rangkaian Tur Nusantara, dan akan segera dievaluasi.

Timnas U-19 bermain imbang 1-1 melawan tim PraPON Jawa Barat di Stadion Siliwangi, Bandung, Jumat (27/6) malam WIB. Menurut Indra, para pemain banyak melakukan kesalahan, dan penurunan passing.

“Untuk tim nasional U-19, apa pun situasi dan kualitas lawan, ya itu yang harus kita hadapi. Tim analisis pun memberikan laporan ada penurunan jumlah passing, dan itu harus menjadi evaluasi kita,” buka Indra.

Tim PON Jabar yang diarsiteki Mustika Hadi dinilai mempunyai motivasi yang tinggi untuk bisa mematahkan rekor tak terkalahkan Garuda Jaya di beberapa pertandingan terakhirnya.

“Mereka [timnas U-19] dihadapkan dengan pemain yang mempunyai motivasi tinggi bagaimana cara mengalahkan timnas U-19. Kita suka ada motivasi [dari tim lain] untuk mengalahkan tim nasional, tapi harus dengan cara-cara yang baik, dibarengi dengan sportivitas,” tambah pelatih yang pernah mengarsiteki PSP Padang itu.

Usai laga menghadapi tim PON Jabar, Indra Sjafri berencana akan memberikan libur kepada para pemainnya menjelang bulan Ramadhan, dan kemudian langsung dihadapkan dengan uji coba lainnya.
“Setelah ini pemain libur tiga hari. Tanggal 1 Juli kita kumpul di Kediri, dan tanggal 2 akan memulai latihan. Ke depannya akan ada tiga lawan lagi. Kita coba berkomunikasi dengan pelatih mereka," tandasnya. (gk-52)
 

Tur Nusantara Timnas U-19 Berlanjut Hadapi Persik Kediri U-21

 © Eggi

Bola.net - Tim nasional Indoesia U-19 tengah menjalani waktu liburan. Hal tersebut, akan berlangsung hingga tiga hari ke depan.

Pada lanjutan Tur Nusantara tahap kedua, Garuda Jaya- julukan Timnas Indonesia U-19- akan menghadapi Persik Kediri U-21. Hal tersebut, diharapkan Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, dapat memupuk persatuan dan kesatuan.

"Nantinya, para pemain dan official tim akan langsung berkumpul di Kediri pada Selasa (1/7). Namun, gamenya sekitar tanggal 4 (Juli)," terang Indra Sjafri.

"Kami masih ada sekitar tiga uji coba lagi. Tim pelatih pun terus berkomunikasi. Salah satunya, agar memagari para pemain dari hal-hal yang mengakibatkan cedera. Selain itu, bertujuan mencari jalan keluar untuk menghadapi lawan dengan berbagai tipe," sambungnya.

Sementara itu, Garuda Jaya bermain imbang dengan skor 1-1 atas Tim PON Jawa Barat, dalam lanjutan Tur Nusantara tahap ke dua, di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Jumat (27/6). Gol bagi Garuda Jaya, dicetak Evan Dimas Darmono pada menit ke-88. Sementara gol dari tuan rumah, dicatat Erwin Ramdani pada menit 90. (esa/mri)

Indra Sjafri Berharap Lawan Uji Coba Bermain Mengandalkan Taktik

Indra Sjafri © Fajar

Bola.net - Pelatih tim nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri, menilai jika Tim PON Jawa Barat sudah tampil dengan motivasi tinggi. Pertandingan tersebut berakhir imbang dengan skor 1-1 dalam lanjutan Tur Nusantara tahap ke dua, di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Jumat (27/6).

Gol bagi Garuda Jaya- julukan Timnas Indonesia U-19- dicetak Evan Dimas Darmono pada menit ke-88. Sementara gol dari tuan rumah, dicatat Erwin Ramdani pada menit 90.

"Itu karena mereka berharap bisa mengalahkan kita. Tapi yang menjadi catatan, tetap harus dalam sportivitas. Kami suka dengan lawan yang mempunyai motivasi untuk mengalahkan. Tapi itu harus melalui cara yang baik," terang Indra Sjafri.

Dalam laga tersebut, para pemain Tim PON Jawa Barat tampil begitu bersemangat. Tak ayal, benturan dan pelanggaran keras terjadi di lapangan. Bahkan, pemain kedua tim juga kerap terlibat bentrokan.

"Tujuannya ke Bandung, adalah untuk beruji coba. Karena itu, kami tidak ingin ada pemain yang cedera gara-gara lawan termotivasi mengalahkan Timnas U-19 dan menggunakan segala cara. Kami berharap, lawan kami dalam tiga laga uji coba di depan, bisa bermain cantik memeragakan permainan dengan mengandalkan taktik," tuturnya.

Adapun tiga lawan uji coba yang dimaksud, yakni Persik kediri U-21 pada 4 Juli, Arema Malang U-21 akan dihadapi pada 7 Juli dan Persida Sidoarjo pada 11 Juli. (esa/mri)

Mizan Berharap Film Garuda 19 Menyamai Sukses Garuda Jaya

Bola.net - Sebuah harapan diapungkan Mizan Productions yang memproduksi film Garuda 19. Mizan berharap film tentang perjalanan Timnas Indonesia U-19 bisa menyamai sukses Garuda Jaya -sebutan Timnas Indonesia U-19-.

"Tidak hanya di Jabodetabek, melainkan film ini akan di putar di seluruh Indonesia. Kami menjalin kerja sama dengan seluruh bioskop di Indonesia," terang Produser Garuda 19, Aves Soebli.

"Karena itu, kami menargetkan jumlah penoton yang sebanyak-banyaknya. Kalau dilihat, jumlah penonton Timnas Indonesia U-19 di stadion-stadion dimanapun berlaga, selalu dipenuhi penonton. Harapan kami, bisa seperti itu. Penonton di bioskop, harus bisa seperti di stadion," sambungnya.

Lebih jauh dikatakannya, tujuan utama memproduksi Garuda 19 bukan untuk mendewa-dewakan skuat ataupun prestasi Timnas Indonesia U-19. Film ini disebutnya sebagai apresiasi karena sepakbola ternyata bisa dijadikan pelajaran kehidupun, dan juga menebalkan semangat juang Evan Dimas dkk dalam mendulang prestasi di era mendatang.

"Banyak hal yang bisa dipetik dari proses hingga proses yang sudah dicapai Timnas Indonesia U-19. Namun salah satunya, bisa meniru ucapan Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri. Yakni, dengan sepak bola kita semua bisa bersatu," pungkasnya.

Garuda 19 menjadi film ke-14 yang sudah diproduksi Mizan Productions. Film besutan Andibachtiar Yusuf tersebut, dikembangkan dari dua buku terbitan Bentang Pustaka.

Masing-masing yakni, Semangat Membatu karya FX Rudi Gunawan dan Guntur Cahyo Utomo serta buku Menolak Menyerah Karya FX Rudi Gunawan.

Namun untuk menikmatinya, masih diperlukan kesabaran. Sebab, film yang didukung aktor kawakan Mathias Muchus, Ibnu Jamil, Mandala Soji, Puadin Redi, Rea Aditya, Verdi Solaiman tersebut, baru bisa disaksikan pada September 2014.

Sementara itu, Garuda Jaya baru merampungkan salah satu pengambilan gambar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (27/6). Selanjutnya, bakal berlanjut ke Buton, Konawe (Kendari) dan Alor (Kupang). (esa/mac)

Libur 3 Hari, Timnas U-19 Lanjutkan Fokus Lawan Persik

 foto: Feri/Okezone

 BANDUNG – Usai bertanding dengan Tim PON Jawa Barat, para pemain timnas U-19 langsung diliburkan selama tiga hari. Mereka baru kembali bergabung dengan Timnas pada 1 Juli mendatang.

"Besok kami libur tiga hari," ujar pelatih Indra Sjafri di Stadion Siliwangi, Kota Bandung. Rencananya, para pemain dan ofisial tim akan langsung berkumpul di Kediri untuk persiapan laga uji coba berikutnya. Lawan yang akan dihadapi adalah Persik Kediri U-21.

"Tanggal 4 (Juli) kami ada pertandingan dengan Persik," ungkapnya.

Uji coba itu merupakan bagian dari rangkaian Tur Nusantara II. Selain mengasah kemampuan timnya, tur ini diharapkan akan makin menggairahkan sepakbola di tanah air sekaligus memupuk persatuan dan kesatuan.

Sementara usai lawan Persik U-21, timnas U-19 juga dijadwalkan melakoni dua laga uji coba lainnya. Arema Malang U-21 akan dihadapi pada 7 Juli dan Persida Sidoarjo pada 11 Juli.
(fir) (Okezone.com)

Indra Sjafri Kecewa Permainan Keras PON Jabar


Simamaung.com - Timnas Indoensia U-19 harus merelakan kemenangan mereka yang sudah di depan mata karena tim PON Jabar sukses mencuri gol di masa injury time melalui tendangan bebas Erwin Ramdani. Namun meski berakhir imbang, pelatih Indra Sjafri lebih menyoroti taktik PON Jabar yang bermain dengan keras. Memang dalam pertandingan tadi banyak dihujani berbagai pelanggaran keras dan tidak jarang menimbulkan keributan antar pemain.

“Ini pertandingan kita yang ke 19 di Tur Nusantara. Apapun kualitas lawan, apapun yang kita hadapi itu harus dievaluasi. Saya juga mendapat laporan kita banyak salah di passing, itu kan yang harus dievaluasi. Mereka juga dihadapkan pada lawan yang mempunyai motivasi tinggi agar tim nasional U-19 bisa dikalahkan. Tapi itu harus tetap dalam sportifitas. Kita suka dengan lawan yang mempunyai motivasi mengalahkan kita, tapi itu harus melalui cara yang baik,” kata Indra Sjafri dalam konferensi pers seusai pertandingan, Jumat (27/6), di Stadion Siliwangi.

Pelatih asal Sumatera Barat tersebut mencoba menjelaskan bahwa ujicoba ini memang sengaja digelar oleh timnas U-19 dalam mempersiapkan tim jelang Piala AFC U-19 di Myanmar pada Oktober mendatang. Untuk itu dirinya berharap tim-tim lain yang akan berhadapan dengan timnas U-19 bisa meredam emosi mereka karena dikhawatirkan membuat Evan Dimas dkk mengalami cedera dan absen dalam memperjuangkan Indonesia dalam hal sepakbola.

“Kita memang belum pernah kalah dalam ujicoba, tapi yang berujicoba kan kita timnas U-19. Ini yang perlu kita pahami. Yang meminta berujicoba ke sini itu Timnas U-19 lewat BTN. Ke depan juga ada 3 lawan lagi dan kita akan komunikasi dengan pelatih mereka agar hal-hal yang menagkibatkan cedera mesti dipagar,” sambungnya.

Lebih lanjut, permainan menekan yang dilakukan tim asuhan Mustika Hadi itu memang membuat Indra Sjafri harus mencari cara agar mampu keluar dari kebuntuan. Terlihat selama 90 menit pertandingan, sangat minim peluang yang diciptakan barisan depan Garuda Muda sebelum akhirnya Evan Dimas mencetak gol lewat aksi individunya.

“Jabar itu dimana ada bola mereka kejar. Jawa Barat itu main cepat dalam menutup pergerakan kita mulai dari lini tengah mereka sudah tutup. Kita tim pelatih harus mencari jalan keluar untuk menghadapi lawan dengan tipe seperti ini. Semua tim termasuk Barcelona saja akan kesulitan dengan lawan yang main menekan seperti ini. Tapi dalam pandangan visual, masih banyak salah passing,” tukasnya.

Mustika: Meski Persiapan Minim, Strategi Saya Berjalan


Simamaung.com - Memainkan pola 3-5-2, PON Jabar akhirnya sukses menahan imbang Tim Nasional Indonesia dengan skor 1-1. Meski penguasaan bola banyak dikendalikan oleh timnas yang digalang oleh Evan Dimas, tetapi sangat sedikit ancaman bagi gawang PON Jabar di pertandingan yang digelar di Stadion Siliwangi, Jumat (27/6) kemarin. Dikatakan oleh pelatih PON Jabar, Mustika Hadi bahwa strategi yang diterapkannya pada laga tersebut dapat dikatakan berhasil meski timnya harus terus ditekan.

“Ya saya pikir pertandingan ini sangat bagus yah, strategi saya berjalan. Kita banyak men-delay, banyak mempersulit gelandang mereka untuk melepaskan bola ke kiri dan kanan. Kita sedikit sekali melakukan counter attack karena kita terlalu banyak untuk mempersulit mereka untuk melakukan serangan, sehingga ada keterlambatan dari pemain pemain tengah kita untuk mensuplai bola ke striker. Pada menit terakhir sudah mulai terbuka dua tim ini,” ujar Mustika dalam konferensi pers seusai laga.

Mustika menambahkan bahwa meski dari segi waktu persiapan timnya masih tergolong minim, tetapi dia bangga timnya bisa menahan imbang timnas U-19 yang notabene juara di Asia Tenggara. Mustika sebenarnya hanya menaruh target bahwa pasukannya harus menyulitkan timnas U-19 tanpa berpikir hasil akhir. Tetapi nyatanya dengan bermodal tekad, Syaeful Anwar dkk bisa menahan imbang.

“Ya saya juga dengan persiapan minim gitu kan, tapi Alhamdulillah anak-anak bisa dengan tekadlah ternyata kita juga bisa meladeni mereka, mempersulit tim kebanggan kita yah, padahal target saya bagaimana, tim nasional kita mendapatkan perlawanan sehingga tidak muluk lah yang penting tim nasional kita mendapat kesulitan,” sambungnya.

Pelatih yang pernah mengantarkan Persib U-21 menjadi kampiun di tahun 2010 ini membeberkan kunci sukses tim PON Jabar menahan imbang timnas. Baginya kedisipilinan pemain adalah hal yang sangat fundamental. Terbukti hanya 1 gol yang bersarang di gawang PON Jabar.

“Saya menerapkan mereka harus disiplin, tanpa disiplin, tanpa membaca, tanpa melihat aliran bola kita sulit untuk meredam pemain pemain depan tim nasional yang cepat, tapi karena mereka disiplin dan mau untuk capek sehingga tim nasional juga kesulitan untuk meladeni pemain belakang kita,” pungkasnya.

Indra Sjafri: Kualitas Individu Pemain PON Jabar Belum Terlihat

  © persib.co.id/Arif Rahman

Persib.co.id - Indra Sjafri mengakui Jawa Barat sebagai provinsi penghasil pemain-pemain potensial. Namun, dirinya mengaku belum menemukan kembali pemain tanah Pasundan yang bisa direkrut oleh Garuda Jaya.

"Saya dari dulu sudah sering ke sini dan sudah pernah main sama Adjat (Sudrajat). Kursus juga di sini. Sepak bola Jabar dari dulu kan memang menjadi sentral pembinaan usia dini, SSB (Sekolah Sepak Bola) juga kan banyak di Bandung. Tapi hari ini belum terlihat," ujar Indra usai uji coba Timnas melawan Tim Sepak Bola PON Jawa Barat, Jumat (27/6).

Menurut Indra, alasan dirinya belum memanggil lagi pemain Jabar karena kualitas individu pemain PON Jabar dalam pertandingan yang berakhir imbang tersebut belum terlihat sepenuhnya.

"Kita kan mencari yang betul-betul. Kenapa belum terlihat? Karena mereka bermain dengan semangat juang dan motivasi tinggi. Padahal saya ingin melihat bagaimana teknik individual mereka. Tapi mereka justru banyak menekan kita dan bagus untuk kita. Dalam keadaan begitu juga bisa mencetak gol, tapi balasan dari free kick," jelasnya.

Sementara itu, setelah melakukan kunjungan ke Bandung, Evan Dimas dkk akan mendapatkan jatah libur sebelum berlatih dan menggelar pertandingan di Kota Kediri, Jawa Timur.

"Kita libur tiga hari setelah itu kita kumpul di Kediri tanggal 1 malam, tanggal 2 dan 3 (Juli) latihan,  dan tanggal 4 game lawan Kediri," katanya. ***

Ditahan PON Jabar, Indra Sjafri Lakukan Evaluasi

 © persib.co.id/Arif Rahman

Persib.co.id - Usai ditahan imbang oleh Tim Sepak Bola PON Jawa Barat dalam laga uji coba bertajuk Tur Nusantara Jilid II di Stadion Siliwangi, Jumat (27/6), pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri akan melakukan evaluasi terhadap kinerja anak asuhnya yang terlihat mengalami penurunan.
"Tim analisis juga melaporkan ada penurunan passing dan ini harus di evaluasi," kata Indra usai pertandingan.

Ketika disinggung mengenai Tim PON Jabar yang bermain penuh motivasi yang cenderung menjurus keras, mantan pemain PSP Padang ini menuturkan dirinya tidak terlalu mempermasalahkannya. Asalkan permainan tersebut dibarengi dengan sportivitas.

"Mereka (Timnas U-19) dihadapkan dengan motivasi tinggi (lawan), bagaimana Timnas bisa di kalahkan, harunya bisa diselimuti sportivitas. Kita suka motivasi itu tapi harus dengan cara-cara yang baik," jelasnya. ***

Azis Tak Puas Hasil Imbang

 © persib.co.id/Jatnika Sadili

Persib.co.id - Abdul Azis mengaku kurang puas dengan skor 1-1 saat menjamu Timnas Indonesia U-19 di laga Tur Nusantara II di Stadion Siliwangi, Jumat (27/6) malam.

Menurut pemain yang dibina oleh PERSIB U-21 ini, banyak peluang yang didapat Tim Sepak Bola PON Jawa Barat tersebut. Hanya saja kurang ketenangan dan sedikit grogi membuat sentuhan akhir kurang maksimal.

"Kita punya tekad mengalahkan mereka, kita ingin sekali menang. Apalagi, tim yang kita hadapi adalah tim yang punya prestasi di tingkat Asia Tenggara," kata Azis usai laga.

Selain bertekad mengalahkan Tim Garuda Jaya, Azis pun ingin membuktikan kualitas pemain muda dari Jawa Barat khususnya Bandung. Sebab, dari Tanah Pasundan masih minim yang bergabung dengan Tim Nasional U-19.

"Hasil ini tetap saya syukuri. Apalagi kalau menurut saya, hasil imbang ini bisa sedikit membuktikan, jika pemain Jawa Barat, khususnya Bandung pun layak diperhitungkan," ujarnya. ***

Mustika Bangga Timnya Bisa Tahan Imbang Garuda Jaya

 © persib.co.id/Arif Rahman

Persib.co.id - Pelatih Tim Sepak Bola PON Jawa Barat (Jabar), Mustika Hadi mengaku bangga anak asuhnya mampu menahan imbang skuat Garuda Jaya dengan skor 1-1 dalam uji coba di Stadion Siliwangi, Jumat (27/6).
"Saya cukup gembira dengan persiapan minim namun dengan tekad anak-anak bisa meladeni Timnas," kata Mustika Hadi dalam konferensi pers usai pertandingan.

Mantan pelatih PERSIB U-21 ini pun menuturkan, hasil imbang sendiri diluar yang ia prediksi. "Padahal target kita adalah tim kita bisa memberikan perlawanan, tidak muluk-muluk yang penting kita bisa memberikan perlawanan," ucapnya.

Lebih jauh Mustika Hadi menuturkan, dalam pertandingan bertajuk Tur Nusantara Jilid II ini, Syafeul Cs mampu menjalankan instruksi yang ia berikan dengan baik. Sehingga tim lawan kesulitan untuk menembus pertahanan anak asuhnya.

"Saya pikir pertandingan cukup bagus strategi saya berjalan dengan baik," jelasnya. ***

Gian Zola Senang Bisa Hadapi Timnas U-19


 © persib.co.id/Fajar Rahman



Persib.co.id - Pemain PERSIB U-21 yang juga tampil membela Tim Sepak Bola PON Jawa Barat, Gian Zola mengaku senang dan merasakan seperti laga final saat menjamu Timnas Indonesia U-19 di Stadion Siliwangi, Jumat (27/6) malam.

"Pertandingan tadi sangat menarik, saya merasa tadi laga final. Saya sangat menikmati permainan tadi," katanya usai laga.

Selain merasakan sensasi laga luar biasa, Zola pun mengaku memetik pelajaran. Sebab, selain menahan imbang 1-1 dirinya dapat belajar bagaimana gaya permainan tim asuhan Indra Sjafri itu.

"Banyak hal positif. Saya salut sama mereka, mainnya tenang tidak terburu-buru. Pokoknya ini jadi pembelajaran berharga bagi saya, saya berharap lebih baik lagi," harapnya. ***


Tim PON Jabar Tahan Imbang Timnas U-19 di Siliwangi

 © persib.co.id/Arif Rahman

Persib.co.id - Tim Sepak Bola PON Jawa Barat (Jabar) berhasil enahan Timnas Indonesia U-19 dengan skor 1-1 pada laga uji coba di Stadion Siliwangi, Jumat (27/6).
Sejak babak pertama, Tim PON langsung menggebrak melalui Rizki Alam padahal laga baru berjalan kurang dari satu menit. Namun, tendangannya masih menyamping di gawang Diki Indrayana. Sepak pojok Rizki Alam di menit ke-5 pun masih belum berbuah gol untuk Tim PON Jabar.

Terus mendapat tekanan, Evan Dimas Cs mencoba membalasnya. Namun, serangan melalui kaki Paulo Oktavianus di menit ke-6 masih dapat dipatahkan barisan pertahanan PON Jabar. Maldini Pali terlihat kesakitan pada menit ke-11 ia pun digantikan Septian David.

Timnas U-19 mendapat hadiah tendangan bebas tidak jauh dari kotak 16. Namun, tendangan Ilham Udin di menit ke-13 tersebut hanya berbuah sepak pojok dan tandukan Hansamu Yama dapat ditangkap Gustaman.

Menit ke-25 pertandingan dihentikan untuk quarter break selama satu menit. Mendapat arahan dari pelatih, kedua tim pun lebih agresif. Jual beli serangan lebih sering diperlihatkan dua tim tersebut. Tim PON Jabar sempat mendapat peluang di menit ke-44. Hanya saja tendangan keras Abdul Azis masih melambung di atas mistar gawang. Babak pertama usai, kedudukan masih 0-0.

Memasuki babak kedua, gaya permainan kedua tim tidak berbuah, bermain terbuka. Bahkan, Tim PON Jabar mencoba bermain menyerang dengan memasukan Dian Zola untuk mengganti pemain pemain belakangnya.

Anak-anak asuh Indra Sjafri di babak kedua ini lebih sering menekan meskipun bola pun harus terpatahkan barisan pertahanan Tim PON Jabar. Dian Zola cs pun mencoba keluar dari tekanan, hanya saja, bola dapat direbut oleh Timnas U-19.

Usai quarter break di pertengahan babak kedua, belum ada gol yang tercipta. Serangan pun jarang yang dapat sampai ke kotak penalti. Tendangan bebas Ilham Udin pun di menit ke-83 masih dapat ditangkap dengan sempurna oleh Gustaman.

Menjelang laga usai, di menit ke-89 Evan Dimas memecah kebuntuan melalui aksi individunya yang menyarangkan gol ke gawang Tim Jabar. Namun dua menit berselang, Tim PON sukses menyamakan kedudukan melalui tendangan Erwin Ramdani. Skor 1-1 pun bertahan hingga laga usai.

Berikut susunan pemain kedua kesebelasan:
Tim PON Jawa Barat: Gustaman (PG), Revi Agung, Saeful Anwar (C), Ari Ahmad, Rizki Alam ('81 Agus Supriyanto), Abdul Azis, Erwin Ramdani ('90 Rudi Hidayat), Heri Susanto, Agil Munawar, Vinsens Yohan ('47 Dian Zola), Yahya ('60 Ari Purnama)
Pelatih: Mustika Hadi.
Timnas Indonesia U-19: Diki I (C), Evan Dimas, Muchlis H ('67 Dinan Yahdian), Sahrul K, Ricky F, Maldini P ('10 Septian D), Hansamu Y, Paulo O, Zulfiandi ('54 Hargianto), Ilham Udin, Eriyanto ('59 Mahdi Albar)