TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin
menyebut lambatnya pengadaan alat di timnas Indonesia U-19 karena
terbentur kontrak dengan perusahaan penyuplai.
Dalam beberapa tahun terakhir, PSSI tercatat menjalin kerja sama dengan salah satu produsen alat olahraga, Nike.
"Mengenai
timnas Indonesia U-19, PSSI kan terikat dengan kontrak dengan
perusahaan itu. Semua logistik disuplai perusahaan itu, jadi nggak beli
sembarangan. Ya, perusahaan itu segeralah kirim apa yang diperlukan.
Kalau ternyata tidak cukup, kami (PSSI) akan membeli sendiri," kata
Djohar kepada Super Ball.
Sorotan kepada PSSI muncul selepas Super Ball memublikasi minimnya peralatan serta pakaian latihan di timnas Indonesia U-19 yang tengah melakoni pelatnas di Yogyakarta. Pakaian latihan, rompi, kaos kaki, dan bola yang digunakan masih stok lama.
Sorotan kepada PSSI muncul selepas Super Ball memublikasi minimnya peralatan serta pakaian latihan di timnas Indonesia U-19 yang tengah melakoni pelatnas di Yogyakarta. Pakaian latihan, rompi, kaos kaki, dan bola yang digunakan masih stok lama.
Staf
pelatih meminta kebutuhan itu dipenuhi usai menjuarai Piala AFF U-19 di
Sidoarjo-Jawa Timur dan memuncaki grup G Pra Piala Asia di Jakarta
tahun lalu. Namun, hingga Januari 2014 belum dipenuhi.
Paling
mendesak adalah kebutuhan bola. Kondisinya tidak lagi 100 persen.
Pelatnas tetap berjalan karena sebagian peralatan dibeli menggunakan
kocek pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar