TRIBUNNEWS.COM - Pelatih kiper timnas Indonesia U-19
Jarot Supriadi merancang program latihan agar seorang kiper bisa
terlibat dalam permainan tim.
Materi itu diberikan pada fase kedua pelatnas Indonesia U-19 di Yogyakarta, sejak 8 Januari 2014.
Super Ball
sempat melihat sesi latihan yang diberikan Jarot. Tiga kiper timnas
U-19 yakni Ravi Murdianto, Awan Setho Raharjo, dan Muhammad Diky diminta
berdiri di bawah mistar dengan tiang penghalang dipasang beberapa meter
dari posisi kiper. Posisinya berhadap-hadapan.
Jarot kemudian
menendang bola ke arah kiper yang sudah melompati tiang. Di sesi
berikutnya, Jarot melempar bola dan kiper memetik bola di udara. Jarot
kemudian menyusun 10 bola yang jaraknya persis di titik putih kotak
penalti.
Bola kemudian ditendang menyusur tanah. Kiper harus cepat
menghalau bola. Di sesi keempat bola ditendang melambung. Kiper harus
melompat dan menjatuhkan badan ketika berhasil menghalau bola.
Pada
seluruh sesi, pelatih hanya menekankan kecepatan belum mengarah ke
teknik menangkap bola yang tepat. Seluruhnya untuk meningkatkan level
kecepatan kiper.
"Kecepatan hanya merupakan salah satu aspek yang
dibutuhkan penjaga gawang selain tenaga, dan kekuatan lengan. Intinya,
di tahap kedua ini saya ditekankan bagaimana seorang kiper ikut terlibat
dalam sebuah permainan," tutur Jarot kepada Super Ball.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar