Kamis, 26 Juni 2014

Timnas U-19 Siap Hadapi Tim PON Jabar

  inilah.com/asep pupu sb

INILAH.COM, Bandung - Rombongan Timnas Indonesia U-19 akhirnya tiba di Bandung. Namun mereka tak jadi diarak menggunakan kendaraan Bandros seperti direncanakan panpel sebelumnya.

Pelatih Indra Sjafri beserta seluruh pemain dan ofisial skuat Garuda Jaya menginjakan kaki di Bandara Husein Sastranegara, Rabu (25/6/2014), Pukul 16.20 WIB.

Rombongan Timnas U-19 disambut oleh Ketua Panpel pertandingan 'Laga Garuda Emas', Jafar Sidik dan Faisal Harris, manajer tim PON Jawa Barat yang akan menjadi lawan tanding Evan Dimas dkk di Stadion Siliwangi Kota Bandung, Jumat (27/6/2014) besok.

Meski bukan yang pertama kalinya, pelatih Indra Sjafri mengaku gembira kembali menginjakkan kaki di Kota Kembang. Terlebih kedatangannya kali ini untuk melanjutkan rangkaian Tur Nusantara II bersama Timnas U-19.

“Alhamdulillah, dari dulu main sering ke Bandung, tapi kali ini Timnas U-19 dalam rangka tur nusantara kedua, dan Bandung tujuan kita sekarang,” ucap Indra.

Untuk mencoba ketangguhan tim PON Jawa Barat besutan Pelatih Mustika Hadi, Timnas U-19 berkekuatan 29 pemain. Satu pemain absen yakni Yabes Roni Malaifani, dia izin lantaran neneknya meninggal dunia dan harus kembali ke Nusa Tenggara Timur.

"Pemain sebenarnya ada 30, tapi yang hadir 29 orang, Yabes izin neneknya meninggal," kata pelatih berusia 51 tahun ini.

Meski hingga detik ini Timnas U-19 belum sekalipun menelan kekalahan dalam Tur Nusantara, Indra menampik kemenangan adalah tujuan utamanya dalam melakoni laga persahabatan ke berbagai daerah.

Menurut Indra, misi paling penting dalam laga ke-18 di Tur Nusantara II ini adalah bagaimana membawa sepak bola sebagai alat pemersatu bangsa. Serta, menanamkan nilai sportivitas tinggi kepada publik sepak bola Indonesai khususnya dan masyarakat pada umumnya.

“Untuk Timnas U-19 di tur nusantara bukan persoalan kalah atau menang, tapi satu yaitu sepak bola membangun rasa persatuan dan kesatuan bangsa, dan cinta Tanah Air. Kalau berbicara kalah atau menang tar malah berantem,” ungkapnya.

Indra mencontohkan, bagaimana sepak bola mampu membawa angin positif di Tanah Aceh. Selama ini provinsi di ujung barat Indonesia tersebut lebih dikenal dengan daerah konflik. Tapi dengan kedatangan skuat Garuda Jaya dia melihat sambutan luar biasa dari tuan rumah.

“Saya nggak nyangka animo penonton sampai meluber ke samping lapangan. Ada sekitar 50 ribu penonton, tapi tetap aman,” tukasnya.

Indra juga tidak menutup kemungkinan di 'Laga Garuda Emas' nanti, dia bisa kembali merekrut pemain dari penggawa PON Jawa Barat, asalkan sesuai dengan standar Timnas U-19.

"Kalau masuk standar, diambil. Pemain yang ingin dan dipilih semoga masuk regulasi yaitu kelahiran 95 terbaik,” ujarnya.

Sebagai bentuk penghargaan kepada Jawa Barat, saat pertandingan nanti, Indra berencana akan memilih salah satu dari dua pemain Timnas U-19 asal tanah Sunda, yaitu Eriyanto dan Muchamad Diki Indrayana sebagai kapten Skuat Garuda Jaya.

Seperti diketahui, Eriyanto adalah pemain kelahiran Sukabumi, dan Diki merupakan kiper muda dari Ciamis.

"Penghargaan saya terhadap putera daerah dan terhadap Asprov dan putra daerah supaya lebih semangat kepada anak usia dini,” paparnya.

Indra menuturkan, saat menghadapi tim PON Jawa Barat nanti dia akan mencoba berbagai strategi untuk persiapan berlaga di Piala Asia U-19 di Myanmar Oktober 2014 nanti.

"Sama saja, dari daerah ke daerah kita tetap sama ada rotasi, namanya tur nusantara kita coba berbagai alternatif, strategi yang akan dimainkan di Myanmar,” bebernya.

Indra berharap, seluruh publik sepak bola Jawa Barat bisa hadir di stadion menyaksikan aksi anak didiknya secara langsung.

"Pertandingan penuh sportivitas, mudah-mudahan penonton banyak hadir di stadion menyaksikan secara langsung,” harapnya.

Sementara itu, Jafar Sidik beralasan, batalnya rencana mengarak rombongan timnas U-19 dengan menggunakan kendaraan wisata Bandros karena cuaca tidak mendukung. "Ya, cuaca tidak mendukung," singkatnya. [hus]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar