Liputan6.com, Jakarta Pelatih Kiper Timnas U-19, Jarot
Supriadi terus mematangkan kiper agar memiliki visi bermain yang luas.
Menurut Jarot, di era sepakbola modern, penjaga gawang tidak sekadar
menjaga benteng terakhir pertahanan tetapi juga mampu mengatur tempo
pertandingan dan menyerang.
Timnas U-19 saat ini memiliki tiga stok kiper yaitu Ravi Murdianto,
Awan Setho Raharjo, dan Muhammad Diky. Saat melakoni Tur Nusantara jilid
I, trio penjaga gawang itu secara bergantian dirotasi pelatih Indra
Sjafri. Jelang laga uji coba Tur Timur Tengah, Jarot merancang program
latihan, kiper harus mampu berperan sebagai pemain belakang yang piawai
menghalau bola dan bisa menciptakan serangan balik cepat.
“Saya mendidik mereka agar bisa menjalankan strategi yang diinginkan
pelatih kepala, Indra Sjafri. Mereka harus bisa menjadi stopper di momen
tertentu. Mereka tidak hanya membuang bola jauh ke depan, tetapi mampu
mengeoper pendek bersama pemain belakang untuk mengatur tempo
permainan,” ujar Jarot.
“Mereka pun harus menciptakan serangan bagi rekan-rekannya saat
melakukan counter-attack,” sambung pelatih yang membawa Persipura Juara
ISL musim 2008-09 dan 2010-11 itu.
Dari 13 pertandingan uji coba Tur Nusantara jilid I, gawang Garuda
Jaya telah kebobolan 8 kali. Kendati demikian, Jarot menegaskan,
kualitas kiper tidak dapat ditentukan dari jumlah kemasukan. Dia
memandang, banyak faktor terjadinya gol dan kiper bukan penyebab utama,
lawan bisa mencetak gol.
Namun Jarot menyadari, jika posisi penjaga gawang sangat vital.
Tembok pertahanan terakhir dituntut tidak melakukan kesalahan atau zero mistake.
Karena itu, dia tidak ingin bergantung kepada satu orang kiper.
Menurutnya, tiga kiper yang menghuni Timnas U-19 memiliki peluang sama
besarnya untuk berkembang.
Dia menegaskan, tidak akan menjadikan Ravi Murdianto sebagai
satu-satunya opsi saat menghadapi Turnamen Piala AFC U-19 2014, Oktober
nanti. Karena itu, Jarot menambahkan akan memberikan porsi bermain
kepada tiga kiper secara merata di pertandingan uji coba.
“Target saya membentuk mereka agar siap ketika dibutuhkan. Tidak
harus memasang Ravi atau Awan Seto. Siapapun bisa menjadi starter bila
diperlukan. Tingkat kematangan seorang kiper dapat dilihat dari jam
terbangnya, Jadi di sini saya ingin memberikan jam terbang merata agar
mental mereka selalu siap dalam pertandingan."
(Rejdo Prahananda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar