TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PEMAIN Timnas U-19 tak
hanya dibekali ilmu cara bermain sepak bola, namun juga ilmu menuangkan
pikiran ke dalam tulisan. Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri berharap bila
mereka tak lagi bermain bola, bisa menjadi wartawan sepak bola atau
penulis buku.
Sejak pertama kali dibentuk hingga saat ini, perjalanan skuat Garuda
Jaya cukup panjang dan berliku. Ada banyak pengalaman unik, menarik,
hingga menyentuh hati yang dialami para pemain. Namun,
pengalaman-pengalaman itu hanya tersimpan di memori otak pemain karena
tak sempat dituangkan dalam tulisan.
Ini lah yang saat ini coba digali dari para pemain. "Kami tak mau
hanya menyiapkan tukang tendang, karena ada banyak di Indonesia. Kami
ingin menyiapkan pemain profesional yang dibekali keahlian lain,
termasuk menulis. Mungkin saja kalau mereka tak jadi pemain bola, bisa
menjadi wartawan atau penulis buku," kata Indra, Rabu (26/3) di hotel
UNY.
Zivanna Letisha Siregar, Puteri indonesia 2008 dan FX Rudy Gunawan,
penulis buku tentang timnas U-19 didatangkan untuk mengajak para pemain
gemar menulis. Zivanna menceritakan tentang pentingnya menulis,
sementara Rudy menjelaskan tentang teknik-teknik menulis.
Indra melanjutkan, selama ini para pemainnya tak hanya memulu
dijejali dengan latihan dan latihan selama pemusatan latihan. Untuk
sekolah, mereka mendapatkan pendidikan dari program home schooling.
Sementara untuk rohani, setiap Kamis pemain mendapatkan ceramah.
"Kami sangat mendukung gerakan Indonesia menulis. Akan kami gaungkan
kepada masyarakat untuk ikut menulis," kata Indra lagi pada pelatihan
yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Kemenperaf) ini. Para pemain memang diharapkan untuk bisa menuliskan
apapun pengalaman di timnas agar bisa dibukukan kemudian.
Saat memberikan materi, Rudy Gunawan menjajal kemampuan menulis
pemain untuk mendiskripsikan Zivanna Letisha Siregar. Seluruh pemain
diminta menuangkan apapun tentang Zizi, sapaan akran Zivanna. Awalnya
berupa diskripsi, lalu berlanjut ke kalimat pujian. “Sudah cukup bagus,
tanggapan kalian beragam dan ada yang kreatif,” katanya memberikan
koreksi.
Suasana menjadi ramai saat para pemain diminta membaca keras-keras
hasil yang sudah ditulis. Sebab, ternyata mereka sangat jago memberikan
rayuan lewat tulisan. Para pemain menyoraki rekannya yang membaca karena
tulisan dianggap menggombal. “Coba tulisan itu kalian beri judul, mau
kasih judul apa?,” tanya Rudy bertanya pada para pemain.
Diakhir acara, Rudy dan para pemain sepakat untuk membuat sebuah
buku. Sumber tulisan buku itu adalah pengalaman para pemain selama di
timnas. Tema yang diangkat adalah tentang cinta, sepak bola, dan
merantau. “Silahkan ditulis bebas apa yang kalian rasakan tentang cinta,
sepak bola dan hidup jauh dari rumah. Nanti hasilnya kita buat buku,”
katanya. (dik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar