Liputan6.com, Malang Dokter Timnas Indonesia U-19, dr Alfan Nur mengungkap resep
menjaga kebugaran seluruh pemain, baik selama, sebelum, dan sesudah
pertandingan. Cara yang dilakukan Alfan terbilang sederhana dan mudah
dilakukan.
Selama pertandingan, dia menambahkan
cairan elektrolit ke air mineral. Menurut Alfan, strategi itu sudah dilakukan
selama menjadi dokter Timnas U-19 dan terbukti efektif mengembalikan energi
pemain yang terkuras selama laga. Dia menuangkan serbuk cairan elektrolit ke
minuman sebelum pertandingan.
"Elektrolit itu untuk
menggantikan cairan tubuh yang hilang karena pemain berkeringat. Biasanya, saya
menambahkan elektrolit yang masih berbentuk serbuk ke air mineral atau
alternatif lain, langsung memberikan minuman elektrolit," ungkap Alfan
kepada Liputan6.com di Hotel Agrowisata, Batu, Jumat (28/2/2014).
Selain menambahkan cairan
elektrolit, Alfan juga memberikan makanan tambahan kepada pemain ketika
menghadapi pertandingan."Sebelum pertandingan, saya memberikan coklat
untuk pemain. Ini bertujuan sebagai cadangan energi karena coklat mengandung karbohidrat.
Kami juga memberikan pisang guna menambah tenaga," ulas Alfan. "Gizi
yang menunjang juga ikut menentukan sukses Timnas U-19," tegasnya.
Sementara itu, mengenai makanan
selama latihan, Alfan memprioritaskan menyajikan makanan berkarbohidrat dan berprotein
tinggi kepada pemain sebagai sumber utama energi. Karena itu, Alfan meminta
pihak Hotel memasak menu utama berupa tahu tempe, variasi makanan dari jagung,
ditambah Ayam atau Ikan serta menggunakan nasi merah. Tidak ketinggalan
sayur-mayur plus buahan-buahan yang banyak mengandung air seperti Semangka dan
Melon.
Agar asupan gizi pemain Timnas U-19
lebih optimal, Alfan memberikan suplemen penambah darah untuk mencegah pemain
terkena anemia (kekurangan sel darah) serta multivitamin untuk otot dan syaraf.
"Di dalam sel darah merah itu
terdapat Hemoglobin (HB). HB ini membawa oksigen dan mengirim ke seluruh tubuh.
Ketika anemia HB turun, otomatis oksigen yang dikirim ke otak berkurang.
Padahal pemain harus berpikir cepat saat pertandingan."
Dia juga pihak Hotel meminta makanan
dimasak dengan cara direbus daripada digoreng. "Kalau digoreng membuat
gizi yang terkandung dalam makanan akan menghilang. Soal cita rasa kami
serahkan ke Hotel," ujar dokter jebolan Universitas Islam Indonesia (UII)
Yogyakarta itu.
Mengenai makanan selama melakoni Tur
Nusantara,Timnas U-19, Alfan mengakui mulai menemui kendala karena
berpindah-pindah lokasi. "Sering kami menjumpai menu makanan tidak sesuai
dengan harapan kami. Ini terjadi karena kurangnya komunikasi dengan pihak Hotel."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar