Ferril Dennys/kompas.com
TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Pelatih kiper Tim Nasional Indonesia U-19, Jarot Supriadi, meningkatkan reaksi dan reflek untuk tiga kiper yang dimilikinya.
Dalam
sesi latihan pagi yang digelar di lapangan GOR Universitas Negeri
Yogyakarta, Rabu (3/9/2014) pagi tadi, Jarot menggunakan media bola
tenis dan raket untuk meningkatkan rekasi dan reflek Ravi Murdianto,
Awan Seto, dan Muhammad Diki Indrayana.
Jarot memulai latihan ini
dengan melempar bola tenis ke atas atau ke bawah yang kemudian berusaha
ditangkap kiper dari jarak dekat. Lambat-laun intensitas latihan
semakin tinggi.
Jarot kemudian memukul bola tenis tersebut dengan menggunakan raket
ke pojok kanan-kiri bawah secara bergantian. Ravi, Awan, dan Diki
berhasil menangkap bola tenis yang melesat kencang.
Menurut Jarot, latihan dengan menggunakan bola tenis merupakan
variasi latihan. "Latihan ini ada tujuannya yakni meningkatkan reaksi
dan reflek pemain. Dari latihan tadi, kita lihat bola jadi lebih cepat.
Apalagi kalau dipukul raket sehingga kecepatan reaksi dan refleknya bisa
meningkat. Hari ini, kami fokus meningkatkan poin itu," kata Jarot.
Jarot
menjelaskan, banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan reaksi
dan refleksi pemain. "Bisa dilakukan dengan cara membalikkan badan
kemudian diminta menangkap bola. Dengan bola tenis, untuk memberikan
variasi latihan," tutur Jarot.
Dikatakan Jarot, reaksi dan refleksi bukan hal utama yang dimiliki pemain. Kiper harus memiliki power, koordinasi, dan speed.
"Semua harus ada. Ada dari sisi teknik. Bagimana dia menghalau bola
atas atau bawah. Taktikal bermain dengan tim juga perlu. Bagaimana dia
mengumpan rekannya dan mengontrol bola," ulas Jarot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar