Herka Yanis/Bolanews
Harian Bola - Tim nasional Indonesia baik usia 19 tahun, 23, maupun senior mulai akrab dengan lapangan sepak bola Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang. Lapangan itu bisa dibilang yang terbaik dan mudah dijangkau di ibu kota.
Lapangan SPH menggunakan rumput impor berjenis cynodon dactylon. Rumput itu biasa digunakan untuk lapangan golf. Pasir yang digunakan di atas permukaan ialah pasir laut agar lebih empuk sekaligus untuk memaksimalkan fungsi drainase.
Selain lapangan SPH, BTN juga memilih Lapangan Universitas Negeri
Yogyakarta, yang terletak di jalan Colombo, Yogyakarta, untuk menggelar training camp
timnas. Selain kondisi lapangan yang bagus, suasana Kota Yogyakarta
yang relatif tenang cukup membantu punggawa Tim Merah-Putih untuk bisa
fokus berlatih.
Selain dua lokasi tersebut PSSI juga kerap menggunakan Stadion Gelora Delta
(Sidoarjo), Manahan (Solo), Kanjuruhan (Malang). Idealnya, PSSI memang
memiliki lapangan sendiri di berbagai daerah. Hanya, keterbatasan
pendanaan jadi kendala.
“Saya tak mau mengambil risiko. Pemain bisa cedera jika berlatih di
lapangan bergelombang dengan struktur tanah yang keras,” kata Alfred
Riedl, pelatih timnas.
“Kalaupun harus berpindah-pindah, tak menjadi soal. Yang penting
lapangan yang dipakai untuk latihan bagus kualitasnya,” ucap dia.
“Lapangan bagus. Penginapan di Hotel Yasmin juga sepi, membantu tim untuk bisa tenang dan fokus menjalani pelatnas,” tutur Aji Santoso, pelatih timnas U-23.
“BTN pun beranggapan jika berlatih di Yogyakarta, timnas U-19 tak
terlalu sering diganggu ekspos media,” papar Indra Sjafri, pelatih
timnas U-19.
(yos/wip/riz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar