Sportsatu.com - Mantan pemain timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, merasa bahwa
kejenuhan merupakan musuh terbesar buat pemain. Hal itu pun harus sebisa
mungkin dihindari oleh jajaran pelatih.
Kurniawan mengutarakan hal tersebut dalam diskusi
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) bertajuk Formulasi
yang Pas untuk Mencapai Peak Performance Bagi Pesepakbola dari Masa
Persiapan Hingga Saat Turnamen dan Liga Berlangsung di Jakarta, Jumat
(19/9).
Menurutnya, kejenuhan bisa memberi dampak tidak baik.
Kemampuan pemain menurun sehingga membuat tim bisa menuai hasil kurang
bagus.
"Jadi, musuh utama pemain itu adalah kejenuhan. Saat
jenuh, pemain biasanya tidak bisa mengeluarkan apa yang dipunya," kata
Kurus, panggilan Kurniawan.
Ia pun berharap kejenuhan itu bisa
ditampik, termasuk oleh pelatih timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri yang
sedang mempersiapkan tim untuk Piala Asia U-19.
Kurus merasa
bahwa kejenuhan yang menjadi penyebab Garuda Jaya hancur di Brunei saat
mengikuti turnamen Hassanal Bolkiah Trophy 2014. Ini tidak terlalu
mengeherankan mengingat Evan Dimas dkk. sebelumnya harus melakoni 32
pertandingan baik di Tur Nusantara dan Timur Tengah.
"32
pertandingan menurut saya terlalu berlebihan walau saya tidak tahu
motivasinya apa. Kasihan adik-adik di timnas U-19. Mereka aset bangsa
yang diharapkan bisa berpestasi," jelas Kurus.
Hal senada juga
disampaikan oleh mantan fisioterapis Matias Ibo. Mantan fisioterapis
timnas Indonesia itu berharap timnas U-19 juga tidak diberi latihan
berat ketika sudah dekat dengan Piala Asia U-19.
"Kalau melihat
persiapan, 32 pertandingan sangat banyak. Apalagi, mereka berkeliling
nusantara dan ke luar negeri. Itu berat. Saya berharap dropnya hanya di
Brunei saja."
"Timnas U-19 seharusnya sudah fokus ke recovery.
Fisik seperti mereka sudah punya karena latihan terus-menerus. Satu
bulan ini pekerjaan rumah adalah membuat pemain fit, tidak cedera dan
siap bertanding. Tidur cukup dan makan yang pas dan bernutrisi."
"Persiapan
sebetulnya itu saja. Latihan yang diberi juga jangan berlebihan,
mungkin sekali sehari sudah cukup, sisanya recovery dan mempelajari
taktik lawan dan lebih ke arah pengembangan permainan," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar