Merdeka.com - Paska mengalahkan UEA beberapa waktu lalu,
Indonesia menjadi perbincangan di negara-negara Timur Tengah. Banyak
negara di Timur Tengah penasaran dengan kekuatan Timnas U-19. Bahkan
sejumlah media di sana memuji timnas sebagai kekuatan yang pantas
ditakuti sejumlah negara Asia.
"Seperti itu keadaan di Timur Tengah. Indonesia banyak membuat sejumlah negara penasaran sekaligus takut. Termasuk kami, Yaman, yang sangat penasaran dengan kekuatan mereka. UEA saja mereka kalahkan," lanjut Muhammad Saleh, asisten pelatih Yaman, Jumat (23/5) ketika ditemui di hotel tempat tim menginap.
Menanggapi komentar Yaman U-19, Guntur, staff pelatih Timnas U-19 merendah. Ia membalas pujian Saleh dengan mengatakan bahwa Yaman U-19 juga merupakan negara kuat yang wajib diwaspadai. Yaman juga negara kuat. Mereka masuk Grup A Piala Asia, dan wajib diwaspadai, kata Guntur.
Ditanya mengenai apakah tim Yaman sudah mempelajari kekuatan Indonesia, Saleh merasa tidak perlu mempelajari strategi Indra Sjafri via video. Baginya, bertemu langsung di lapangan dan menunjukkan karakter masing-masing tim lebih menarik ketimbang menerapkan strategi hasil analisa video.
"Saya tidak melihat video mereka. Soal pemain yang berbahaya dan diwaspadai, saya juga tidak tahu. Lebih asyik bertemu langsung dan mempelajari mereka langsung di lapangan," tambahnya.
Sementara itu bagi pelatih Yaman, Ahamed Ali, juga mengakui kekuatan timnas U-19. Oleh karena itu ia menjadikan Indonesia sebagai tolok ukur kekuatan negara Asia yang akan mereka hadapi dalam Piala Asia mendatang. Semua negara Asia itu kuat. Tapi timnas U-19 punya sesuatu yang membuat kami ingin menguji sekaligus menjadikan mereka tolok ukur kekuatan kami, pungkasnya.
Kedua tim akan bertemu dalam laga uji coba mala mini, Jumat (23/5) di Stadion Maguwoharjo. Pertandingan sendiri akan berlangsung dua kali, di mana satu laga akan tertutup untuk umum.
"Seperti itu keadaan di Timur Tengah. Indonesia banyak membuat sejumlah negara penasaran sekaligus takut. Termasuk kami, Yaman, yang sangat penasaran dengan kekuatan mereka. UEA saja mereka kalahkan," lanjut Muhammad Saleh, asisten pelatih Yaman, Jumat (23/5) ketika ditemui di hotel tempat tim menginap.
Menanggapi komentar Yaman U-19, Guntur, staff pelatih Timnas U-19 merendah. Ia membalas pujian Saleh dengan mengatakan bahwa Yaman U-19 juga merupakan negara kuat yang wajib diwaspadai. Yaman juga negara kuat. Mereka masuk Grup A Piala Asia, dan wajib diwaspadai, kata Guntur.
Ditanya mengenai apakah tim Yaman sudah mempelajari kekuatan Indonesia, Saleh merasa tidak perlu mempelajari strategi Indra Sjafri via video. Baginya, bertemu langsung di lapangan dan menunjukkan karakter masing-masing tim lebih menarik ketimbang menerapkan strategi hasil analisa video.
"Saya tidak melihat video mereka. Soal pemain yang berbahaya dan diwaspadai, saya juga tidak tahu. Lebih asyik bertemu langsung dan mempelajari mereka langsung di lapangan," tambahnya.
Sementara itu bagi pelatih Yaman, Ahamed Ali, juga mengakui kekuatan timnas U-19. Oleh karena itu ia menjadikan Indonesia sebagai tolok ukur kekuatan negara Asia yang akan mereka hadapi dalam Piala Asia mendatang. Semua negara Asia itu kuat. Tapi timnas U-19 punya sesuatu yang membuat kami ingin menguji sekaligus menjadikan mereka tolok ukur kekuatan kami, pungkasnya.
Kedua tim akan bertemu dalam laga uji coba mala mini, Jumat (23/5) di Stadion Maguwoharjo. Pertandingan sendiri akan berlangsung dua kali, di mana satu laga akan tertutup untuk umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar