Dan Orlowitz
Goal.com - Gelandang muda Gavin Kwan Adsit berharap mendapat tawaran ikatan kontrak
di FC Tokyo. Gavin saat ini menjalani trial selama satu pekan bersama
klub Liga Utama Jepang (J-League) tersebut.
Usai menjalani trial, Gavin meluangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan asisten editor Goal Jepang
dan Asia Dan Orlowitz usai menjalani latihan, serta mengungkapkan
harapannya menjalani karir di Jepang. Berikut petikan wawancaranya:
Dan: Bagaimana kesan Anda terhadap Jepang?
Gavin: Saya sangat suka, sepakbolanya bagus. Saya
suka dengan fasilitasnya, terutama di FC Tokyo. Mereka punya ruang
khusus kebugaran, kamar ganti, dua lapangan bagus. Sangat senang
berlatih di sini, dan bolanya juga bagus.
Dan: Apakah Anda sudah jalan-jalan di Tokyo?
Gavin: Belum. Setelah latihan saya memilih beristirahat.
Dan: Saya suka itu. Apakah ini pertama kalinya Anda ke Jepang?
Gavin: Ya.
Dan: Suka dengan makanannya?
Gavin: Saya suka, tapi porsinya terlalu banyak, saya tidak bisa menghabisinya, dan kadang merasa mual.
Dan: Bagaimana Anda mengatasi masalah bahasa?
Gavin: Saya punya penerjemah di lapangan. [Manajer
Tokyo Massimo Ficcadenti] orang Italia, dia punya penerjemah seorang
warga Jepang. Jadi diterjemahkan dari bahasa Italia ke bahasa Jepang,
dan kemudian ke bahasa Inggris.
Dan: Apakah mengalami kesulitan dengan kondisi seperti itu?
Gavin: Sangat sulit. Tapi para pemain sangat
menyenangkan. Mereka memberikan umpan kepada saya, dan kami bekerja
sama. Mereka memberikan banyak masukan. Mereka terbuka, dan sangat
bersahabat.
Dan: Apakah Anda familiar dengan J-League sebelum menjalani trial ini?
Gavin: Ya. [Klub-klub] Mereka sangat besar di Liga
Champions Asia, dan salah satu liga terbaik di Asia. Saya melihat
beberapa pertandingan.
Dan: Apakah ada tim yang menarik perhatian Anda secara khusus?
Gavin: Saya menyadari betapa besarnya level FC
Tokyo. Di sini banyak pemain timnas Jepang, dan sejumlah pemain yang
saya ikuti perkembangannya. Yoshinori Muto, Shuichi Gonda... Saya tahu
Edu ketika dia masih di Schalke. Dia kuat dan agresif. Melihat dia
berlatih di sini berbeda dengan melihatnya di televisi. Dia tidak butuh
kecepatan. Hanya beberapa meter menggerakkan badannya, dan melepaskan
tendangan.
Dan: Apakah Anda berbicara dengan Irfan Bachdim (Ventforet Kofu), atau Stefano Lilipaly (Consadole Sapporo) sebelum datang ke sini?
Gavin: Saya belum pernah bertemu mereka, tapi Irfan
mengharapkan saya berhasil menjalani trial. Saya tahu mereka bermain di
sini, dan ini sungguh besar untuk Indonesia. Mudah bagi masyarakat
Indonesia menonton J-League, dan juga belajar gaya bermain sepakbola
Jepang, karena menurut saya ini terbaik di Asia.
Dan: Lebih spesifik?
Gavin: Kecepatan dan pergerakannya. Para pemain bisa
berubah arah dari kiri ke kanan, dan memindahkan bola dalam hitungan
detik. Mereka sangat agresif, dan berjiwa petarung, serta bekerja sangat
keras. Mereka tidak mudah menyerah. Kecepatan menyerang juga sangat
efektif.
Dan: Saya ingin bicara mengenai pengalaman Anda di Eropa. Anda pernah ke Rumania, bagaimana situasinya?
Gavin: Perekonomian di sana tidak terlalu baik, dan
lapangannya juga tak bagus. Latihannya memang bagus, tapi menurut saya,
kualitas fasilitasnya tak terlalu bagus.
Dan: Anda pernah bilang ke Goal Indonesia ingin sekolah di Jerman, bagaimana dengan keinginan itu?
Gavin: Saya selalu mengubah rencana, karena sesuatu
yang baru selalu muncul. Saya melakukan apa yang saya bisa dari hari ke
hari. Saya berusaha sebaik mungkin, dan mengambil opsi terbaik untuk
saya.
Dan: Jika FC Tokyo menawarkan Anda kontrak, apakah Anda ingin main di sini?
Gavin: Tentu saja.
Dan: Bagaimana jika bermain di J2 atau J3?
Gavin: Saya juga tertarik. Tapi akan lebih fantastis
jika saya bisa bermain di Tokyo. Levelnya sangat tinggi, dan sungguh
penting bagi saya untuk bergabung dengan tim ini, dan mengembangkan
kualitas sebagai pemain.
Dan: Anda melihat pertandingan Tokyo ketika bermain
imbang 4-4 melawan Urawa Reds Sabtu lalu. Apa kesan Anda terhadap
pertandingan itu?
Gavin: Para pemain sangat bagus, terutama Muto.
Pergerakannya saat menyerang bagus, dia mencetak dua gol. Kualitasnya
sudah tinggi. Saya menikmati menonton laga itu.
Dan: Bagaimana kesan Anda terhadap fans di Jepang?
Gavin: Mereka menaruh respek kepada para pemain,
lebih dari yang dilakukan fans di Indonesia. Mereka berteriak dan
menyanyikan lagu yang bagus. Atmosfernya hebat.
Dan: Apa rencana Anda dalam waktu dekat?
Gavin: Saya berharap bisa berlatih di sini, atau di
sebuah klub di Indonesia. Jika tidak, saya akan mencoba mencari klub
yang bagus, atau hampir sama [dengan FC Tokyo], sehingga saya bisa
mengembangkan kemampuan saya menjadi lebih baik.
Dan: Di mana Anda melihat peluang karir profesional Anda? Apakah di Eropa, atau Jepang?
Gavin: Saya hanya ingin mendapatkan tempat dengan
kualitas bagus. Selama ada fasilitas bagus, pelatih bagus, perlakuan
bagus, dan mereka menjaga Anda dengan baik, saya akan senang bermain di
liga yang bagus dengan banyak penonton.
Dan: Sebagai seorang pesepakbola dari Indonesia,
apakah Anda melihat J-League bisa memberikan pengaruh terhadap budaya
sepakbola di Indonesia?
Gavin: Liga di Indonesia tidak secepat di Jepang,
dan kualitasnya juga tidak terlalu bagus. Atmosfer, kualitas stadion...
Menurut saya, masyarakat Indonesia perlu menonton J-League untuk melihat
seperti apa sepakbola di Jepang. Mereka terlalu banyak menyaksikan
pertandingan di Eropa yang jaraknya jauh. Mereka bisa menyaksikan
J-League, dan tidak terlalu jauh dari Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar