Rabu, 11 Juni 2014

Mari Belajar dari Piala Dunia


 Republika/Agung Supriyanto



REPUBLIKA.CO.ID - Sesaat lagi piala dunia kembali hadir di depan mata. Perhelatan pesta olahraga terbesar di dunia ini menjadi salah satu ukuran terhadap perkembangan sepakbola dunia. Tren sepakbola mutakhir bisa kita saksikan di depan mata. Para pelatih top dunia pastilah berlomba-lomba untuk menampilkan permainan yang terbaik untuk bisa berprestasi. Beberapa tim besar, semacam Jerman, Belanda, Brasil, Argentina, Inggris atau Spanyol tentu saja akan bekerja dengan keras untuk bisa kembali merebut mahkota juara.

Tim-tim lain pasti juga tidak akan puas dengan menjadi tim pelengkap peserta Piala Dunia kali ini. Mereka tentu sudah menyiapkan taktik dan strategi dalam persiapan mereka menjelang turnamen ini. Bagi para penonton, mungkin lebih banyak melihat hasil akhir apa yang mereka tampilkan di lapangan. Tapi bagi para pelatih dan para pelaku langsung sepakbola, yang lebih menarik sebenarnya adalah fase persiapan yang mereka lakukan. Menarik karena memang dari situlah warna sebuah tim bisa diciptakan.

Persiapan menjadi inti dari sebuah tim menjelang pertandingan. Hasil akhir bisa dikatakan merupakan akibat langsung dari proses persiapan. Dinamika persiapan menuju PIala Dunia sungguh menarik untuk dicermati. Di dalam proses tersebut, para pelatih harus bekerja dengan sangat keras mempersiapkan segala sesuatu yang menjadi pendukung timnya untuk berprestasi.

Salah satu hal terpenting dari persiapan adalah pemilihan pemain. Bagi para pelatih tim-tim raksasa, hal ini tentu saja lebih mudah meskipun tidak juga sederhana. Stok pemain yang berlimpah serta kualitas yang merata memberikan kesempatan bagi para pelatih untuk memilih para pemain yang sesuai dengan fisolofi dan taktik yang mereka inginkan. Mempunyai banyak pilihan juga sering memunculkan pro dan kontra di kalangan umum. Ada pemain-pemain yang dianggap secara umum berkualitas, tapi tidak dimasukkan ke dalam skuad-nya. Kondisi tersebut muncul karena masing-masing pelatih sebenarnya mempunyai gagasan, ide dan imajinasi tertentu tentang permainan yang akan mereka tunjukkan.

Gagasan besar inilah yang mendasari seorang pelatih dalam memilih para pemainnya. Kecocokan pemain dengan gagasan para pelatih itulah yang membuat seorang pemain yang berkualitas masuk atau tidak dalam skuatnya. Pemilihan ini biasanya didasari pada data-data detil tentang diri pemain. Statistik penampilan, kecenderungan karakter bermain, atribut fisik atau mental akan menjadi pertimbangan. Oleh karena itulah seorang pelatih top dunia biasanya didukung oleh staf yang memang ahli dalam bidangnya masing-masing yang jumlahnya bisa puluhan.

Fase berikutnya adalah mempersiapkan para pemain tersebut agar sesuai dengan karakter yang ingin ditunjukkan dalam permainan. Proses latihan yang sistematis, terstruktur serta berdasar atas metode mutakhir menjadi prasyarat mutlak agar waktu persiapan yang relatif pendek bisa maksimal. Rata-rata seorang pelatih top dunia hanya mempunyai kurang dari 2 bulan untuk membentuk timnya. Hal ini karena mereka harus menunggu para pemainnya libur dari membela klubnya masing-masing. Waktu yang pendek tersebut harus benar-benar efektif dimanfaatkan agar timnya bisa benar-benar sempurna dalam bermain.

Periodisasi-periodisasi yang spesifik disiapkan. Tidak hanya periodisasi persiapan fisik dan periodisasi persiapan taktikal akan menjadi penentu. Pekerjaan selama setahun lebih akan ditentukan dalam waktu kurang dari 2 bulan menjelang pertandingan. Tentu saja tekanan yang sangat besar mengiringi pekerjaan para pelatih top dunia tersebut.

Hal penting lain yang dilakukan tentu saja memahami karakter tim-tim yang akan menjadi lawan dalam turnamen empat tahunan tersebut. Pemahaman atas permainan calon lawan menjadi elemen penting karena akan menentukan permainan yang harus ditampilkan. Tujuan utama dari keikutsertaaan dalam piala dunia tentu saja adalah kemenangan. Pemahaman terhadap tim lawan akan memberikan peluang yang lebih besar untuk bisa memanfaatkan kelemahan dari tim lawan tersebut.

Kemenangan adalah harga mutlak untuk sebuah pertandingan agar bisa mencapai prestasi tertinggi. Inilah gambaran dari proses pembangunan sepakbola nasional mereka. Prestasi dalam Piala Dunia adalah sebuah akibat dari proses pembinaan sepakbola yang benar secara nasional. Pekerjaan puluhan tahun akan tampak dalam beberapa pertandingan yang mereka ikuti. Hampir bisa dipastikan, tim yang akan berprestasi tertinggi dalam Piala Dunia adalah tim yang didukung oleh proses pembinaan nasional yang terbaik. 

Itulah kurang lebih esensi dari Piala Dunia. Kami di Tim Nasional U-19 akan berusaha untuk mengambil esensi dari turnamen Akbar yang kali ini di gelar di negeri Samba tersebut. Piala Dunia bagi kami tidak sekedar sebagai hiburan, tapi lebih menjadi sarana belajar. Kami berusaha untuk mencontoh apa yang dilakukan untuk berprestasi puncak. Proses latihan, pemilihan pemain, pembentukan tim hingga proses-proses detil coba kami terapkan di tim nasional U-19. Kami juga berusaha untuk membangun mimpi agar mampu terlibat dalam perhelatan piala dunia. Tentu saja, untuk sekarang Piala Dunia U-20 menjadi sasaran terbesar kami. Jadi, marilah kita belajar bersama dari Piala Dunia 2014.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar