Simamaung.com - Memainkan pola 3-5-2, PON Jabar akhirnya sukses menahan imbang Tim
Nasional Indonesia dengan skor 1-1. Meski penguasaan bola banyak
dikendalikan oleh timnas yang digalang oleh Evan Dimas, tetapi sangat
sedikit ancaman bagi gawang PON Jabar di pertandingan yang digelar di
Stadion Siliwangi, Jumat (27/6) kemarin. Dikatakan oleh pelatih PON
Jabar, Mustika Hadi bahwa strategi yang diterapkannya pada laga tersebut
dapat dikatakan berhasil meski timnya harus terus ditekan.
“Ya saya pikir pertandingan ini sangat bagus yah, strategi saya
berjalan. Kita banyak men-delay, banyak mempersulit gelandang mereka
untuk melepaskan bola ke kiri dan kanan. Kita sedikit sekali melakukan
counter attack karena kita terlalu banyak untuk mempersulit mereka untuk
melakukan serangan, sehingga ada keterlambatan dari pemain pemain
tengah kita untuk mensuplai bola ke striker. Pada menit terakhir sudah
mulai terbuka dua tim ini,” ujar Mustika dalam konferensi pers seusai
laga.
Mustika menambahkan bahwa meski dari segi waktu persiapan timnya
masih tergolong minim, tetapi dia bangga timnya bisa menahan imbang
timnas U-19 yang notabene juara di Asia Tenggara. Mustika sebenarnya
hanya menaruh target bahwa pasukannya harus menyulitkan timnas U-19
tanpa berpikir hasil akhir. Tetapi nyatanya dengan bermodal tekad,
Syaeful Anwar dkk bisa menahan imbang.
“Ya saya juga dengan persiapan minim gitu kan, tapi Alhamdulillah
anak-anak bisa dengan tekadlah ternyata kita juga bisa meladeni mereka,
mempersulit tim kebanggan kita yah, padahal target saya bagaimana, tim
nasional kita mendapatkan perlawanan sehingga tidak muluk lah yang
penting tim nasional kita mendapat kesulitan,” sambungnya.
Pelatih yang pernah mengantarkan Persib U-21 menjadi kampiun di tahun
2010 ini membeberkan kunci sukses tim PON Jabar menahan imbang timnas.
Baginya kedisipilinan pemain adalah hal yang sangat fundamental.
Terbukti hanya 1 gol yang bersarang di gawang PON Jabar.
“Saya menerapkan mereka harus disiplin, tanpa disiplin, tanpa
membaca, tanpa melihat aliran bola kita sulit untuk meredam pemain
pemain depan tim nasional yang cepat, tapi karena mereka disiplin dan
mau untuk capek sehingga tim nasional juga kesulitan untuk meladeni
pemain belakang kita,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar