Simamaung.com - Timnas Indoensia U-19 harus merelakan kemenangan mereka yang sudah di
depan mata karena tim PON Jabar sukses mencuri gol di masa injury time
melalui tendangan bebas Erwin Ramdani. Namun meski berakhir imbang,
pelatih Indra Sjafri lebih menyoroti taktik PON Jabar yang bermain
dengan keras. Memang dalam pertandingan tadi banyak dihujani berbagai
pelanggaran keras dan tidak jarang menimbulkan keributan antar pemain.
“Ini pertandingan kita yang ke 19 di Tur Nusantara. Apapun kualitas
lawan, apapun yang kita hadapi itu harus dievaluasi. Saya juga mendapat
laporan kita banyak salah di passing, itu kan yang harus dievaluasi.
Mereka juga dihadapkan pada lawan yang mempunyai motivasi tinggi agar
tim nasional U-19 bisa dikalahkan. Tapi itu harus tetap dalam
sportifitas. Kita suka dengan lawan yang mempunyai motivasi mengalahkan
kita, tapi itu harus melalui cara yang baik,” kata Indra Sjafri dalam
konferensi pers seusai pertandingan, Jumat (27/6), di Stadion Siliwangi.
Pelatih asal Sumatera Barat tersebut mencoba menjelaskan bahwa
ujicoba ini memang sengaja digelar oleh timnas U-19 dalam mempersiapkan
tim jelang Piala AFC U-19 di Myanmar pada Oktober mendatang. Untuk itu
dirinya berharap tim-tim lain yang akan berhadapan dengan timnas U-19
bisa meredam emosi mereka karena dikhawatirkan membuat Evan Dimas dkk
mengalami cedera dan absen dalam memperjuangkan Indonesia dalam hal
sepakbola.
“Kita memang belum pernah kalah dalam ujicoba, tapi yang berujicoba
kan kita timnas U-19. Ini yang perlu kita pahami. Yang meminta
berujicoba ke sini itu Timnas U-19 lewat BTN. Ke depan juga ada 3 lawan
lagi dan kita akan komunikasi dengan pelatih mereka agar hal-hal yang
menagkibatkan cedera mesti dipagar,” sambungnya.
Lebih lanjut, permainan menekan yang dilakukan tim asuhan Mustika
Hadi itu memang membuat Indra Sjafri harus mencari cara agar mampu
keluar dari kebuntuan. Terlihat selama 90 menit pertandingan, sangat
minim peluang yang diciptakan barisan depan Garuda Muda sebelum akhirnya
Evan Dimas mencetak gol lewat aksi individunya.
“Jabar itu dimana ada bola mereka kejar. Jawa Barat itu main cepat
dalam menutup pergerakan kita mulai dari lini tengah mereka sudah tutup.
Kita tim pelatih harus mencari jalan keluar untuk menghadapi lawan
dengan tipe seperti ini. Semua tim termasuk Barcelona saja akan
kesulitan dengan lawan yang main menekan seperti ini. Tapi dalam
pandangan visual, masih banyak salah passing,” tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar