Sabtu, 14 Juni 2014

Indra Sjafri tentang Piala Dunia dan Aturan untuk Timnas U-19



 ANTARA FOTO/Maril Gafur

Jakarta - Buat orang bola seperti Indra Sjafri, Piala Dunia tentu saja sesuatu yang tidak mungkin dilewatkan. Namun untuk tahun ini ada yang berbeda terkait pekerjaannya sebagai pelatih timnas Indonesia U-19.

"Tentu kita antusias sekali menyambut Piala Dunia kali ini. Karena ajang ini tidak hanya sebagai penghibur saja, tapi ada pelajaran baru yang dipetik tentang tren sepakbola sekarang," kata Indra ketika dihubungi detikSport, Sabtu (14/6).

Hanya saja, Piala Dunia tahun ini terasa berbeda dari tahun sebelumnya. Jika sebelumnya ia suka ikutan nonton bareng bersama teman-temannya atau sekadar nonton bersama keluarga di rumah, namun karena jadwal yang padat dan harus mendampingi timnas U-19 dalam rangkaian Tur Nusantara Jilid II, ia terpaksa menonton siaran tundanya.

"Ya, biasanya suka ikutan nobar atau nonton bersama anak saya di rumah. Tapi sekarang mungkin beda karena waktunya yang tidak memungkinkan. Jadwal pertandingan Piala Dunia itu rata-rata larut malam, sementara kita juga 'kan punya tur sendiri. Jadi fokus ke situ dulu," sahutnya.

Terkait pekerjaannya itu Indra juga sudah membuat aturan untuk anak-anak buahnya. Intinya, ia tak ingin para pemain ngotot ingin menonton siaran langsung di malam-malam buta, sedangkan mereka tetap harus bekerja keesokan harinya.

"Anak-anak (timnas U-19) boleh menonton Piala Dunia. Hanya kita tetap sarankan untuk nonton siaran ulangnya saja," ucapnya.

"Kita sudah minta kepada ofisial untuk merekam setiap pertandingan. Jadi mereka bisa melihat siaran ulangnya di laptop masing-masing."

Meski demikian Indra tetap berencana memberikan "rileksasi" untuk para pemainnya, termasuk sesi nonton bareng.

"Rencananya nobar tentu ada. Makanya kita masih cari jadwalnya yang pas dengan kita untuk nonton. Karena hampir rata-rata jam pertandingannya malam semua."

Mengenai tim yang ia favoritkan di Piala Dunia tahun ini, ia menunjuk Jerman.

"Sekadar jagoan sih ada. Saya suka Jerman dari dulu, tapi ini baru sebatas jagoan ya. Kalau untuk bicara prediksi dilihat dari teknis dan analisis pertandingan. Saya belum bisa berkomentar karena harus melihat keseluruhan tim saat bertanding. Karena dari pertandingan itu kita baru bisa lihat kekuatan masing-masing tim," terangnya.

"Saya suka (Jerman) sudah sejak dulu. Tapi keseringan nggak jadi juara, juga" urainya seraya tertawa.

"Saya juga tahu sedikit tentang Jerman. Bagaimana tim seperti mereka melakukan persiapan. Mereka rapih dan selalu melibatkan orang-orang sport science yang bagus," simpulnya. (Detik Sport)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar