TRIBUNNEWS.COM - Mantan pelatih tim nasional indonesia U-19 Indra Sjafri
mengatakan pihaknya sama sekali tidak terkejut dengan keputusan rapat
komite eksekutif (Komeks) PSSI yang 'memecat' lebih cepat dari durasi
perjanjian kontrak yang ditandatangai hingga tahun 2015.
Indra Sjafri menjelaskan ia sudah diberitahu tiga hari lebih awal
sebelum digelarnya rapat komite eksekutif PSSI, minggu (2/11/2014) yang
memutuskan status kontrak lebih awal karena dianggap gagal meraih target
yang diberikan PSSI.
Pelatih asal Padang, Sumatera Barat ini dianggap gagal membawa skuat
Garuda Jaya, julukan tim nasional indonesia U-19, lolos keputaran Piala
Dunia U-20 Tahun 2015. Target itu merupakan perjanjian awal yang
diberikan Badan Tim Nasional (BTN) PSSI.
"Saya sudah dapat keputusan ini sejak tanggal 30 Oktober. Ini wajar
karena gagal meraih target lolos piala dunia sehingga kontrak diputus
lebih awal meskipun berakhir 2015," ujar Indra Sjafri kepada Harian Super Ball.
Indra mengatakan dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat
menilai perjuangan yang dilakukan dalam menahkodai tim Garuda Jaya
selama tiga tahun. "Silakan orang lain menganggap saya gagal, monggo.
Atau menilai saya sudah memberikan kontribusi kepada negara, monggo,"
ujarnya.
Meski demikian, Indra menjelaskan selama tiga tahun menahkodai tim
nasional indonesia U-19, dirinya telah membawa harum nama bangsa dan
mengibarkan bendera merah putih setelah meraih juara piala AFF 2012 dan
menjadi wakil asia tenggara di Piala Asia U-19 2014.
"Saya sudah memberikan yang terbaik selama 3 tahun membawa tim. Jadi
saya kira sangat naif kalau prestasi yang sudah diberikan anak-anak U-19
ini tidak dianggap karena gagal mengejar target lolos piala dunia,"
ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar