TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pemain belakang Tim Nasional Indonesia U-19, Hansamu Yama
merupakan satu dari enam pemain Garuda Jaya yang mengikuti latihan
dalam pemusatan latihan akhir tahap dua mulai 23-30 Oktober 2014.
Latihan yang digelar di Lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH) Karawaci,
Kota Tangerang itu diikuti oleh 13 pemain.
"Saya senang bisa bergabung dengan timnas senior," ujar Hansamu Yama kepada Harian Super Ball usai latihan perdana belum lama ini.
Hansamu Yama mengatakan metode latihan yang diterapkan oleh Pelatih Alfred Riedhl sangat berbeda dengan yang dialami saat bersama Indra Sjafri. Meski berbeda, dirinya tidak merasa kesulitan dalam menerima metode yang diberikan oleh pelatih asal Austria itu. "Memang beda caranya melatih (gaya). Mungkin karena Riedhl kan pelatih senior," ujarnya.
Saat ditanya apakah dirinya terkendala bahasa saat menjalani latihan bersama Alfred, Hansamu mengakui bahwa ia tidak mengalami kendala. Bahkan semua instruksi yang diberikan Riedl jelas dan bisa dimengerti. "Tidak sama sekali terkendala bahasa. Lagi pula ada penterjemahnya asisten pelatih Wolfgang," ujarnya.
"Saya senang bisa bergabung dengan timnas senior," ujar Hansamu Yama kepada Harian Super Ball usai latihan perdana belum lama ini.
Hansamu Yama mengatakan metode latihan yang diterapkan oleh Pelatih Alfred Riedhl sangat berbeda dengan yang dialami saat bersama Indra Sjafri. Meski berbeda, dirinya tidak merasa kesulitan dalam menerima metode yang diberikan oleh pelatih asal Austria itu. "Memang beda caranya melatih (gaya). Mungkin karena Riedhl kan pelatih senior," ujarnya.
Saat ditanya apakah dirinya terkendala bahasa saat menjalani latihan bersama Alfred, Hansamu mengakui bahwa ia tidak mengalami kendala. Bahkan semua instruksi yang diberikan Riedl jelas dan bisa dimengerti. "Tidak sama sekali terkendala bahasa. Lagi pula ada penterjemahnya asisten pelatih Wolfgang," ujarnya.
Pada latihan pertama, enam dari 13 pemain, mantan timnas U-19 relatif
bisa menjalani latihan sesuai instruksi pelatih. Hanya beberapa kali
sempat terlihat pemain Garuda Jaya mengulang teknik yang diberikan
Riedhl, lantaran mempraktekannya kurang tepat.
Seperti umpan pendek yang dilakukan empat pemain yang menyebar
membelakangi bambu yang ditancapkan membentuk wajik posisi berdiri.
Mereka kurang tepat karena memberikan umpan bola di belakang bambu.
"Harusnya umpan di depan bambunya kemudian berlari tukar posisi," ujar
asisten pelatih Wolfgang Pikal menjelaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar