JAKARTA - Indra Sjafri
seharusnya sudah bisa menentukan bagaimana program persiapannya setelah
melihat calon lawan yang akan dihadapi dalam ajang Piala AFC U-19, di
Myanmar, 9-23 Oktober mendatang.
Termasuk menyiapkan kekuatan anak asuhnya untuk menghadapi karakter yang berbeda dari tim lawan.
Evan Dimas Darmono dkk mungkin sudah
mengetahui sedikit cara meredam permainan tim Uni Emirat Arab (UEA).
Sekarang, yang masih belum pernah mereka hadapi adalah bagaimana cara
untuk mengatasi permainan dua kontestan lainnya di Grup B, Uzbekistan
dan Australia. Kedua tim ini punya karakter berbeda seperti UEA.
Terlepas dari bagaimana prestasi kedua
negara di babak kualifikasi lalu, karakter permainan dari kedua negara
tersebut cenderung condong mirip dengan tim-tim benua Eropa. Terutama
dari sisi postur tubuh mereka yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pemain Indonesia. Keunggulan dari sisi postur itu diprediksi bisa
menjadi tantangan Garuda Jaya.
Hanya, sampai saat ini, Indra sendiri masih belum terlalu terpaku pada plus minus yang dimiliki oleh ketiga calon lawannya.
"Itu mungkin masih terlalu jauh. Untuk
saat ini kami fokus berpikir per laga, termasuk memikirkan bagaimana
persiapan sebelum menghadapi Myanmar dalam uji coba nanti, ujar Indra,
kemarin (25/4).
Indra sepertinya enggan berandai-andai
dengan kekuatan lawan. Dia pilih memfokuskan dirinya di dalam perbaikan
kualitas permainan anak asuhnya sendiri. Apalagi, bulan depan, pihak
Badan Tim Nasional (BTN) sudah menyiapkan setidaknya lima kali
pertandingan uji coba internasional bagi timnas U-19.
Dari lima program, baru dua pertandingan
uji coba yang sudah terkonfirmasi. Yaitu menghadapi Myanmar pada 5 Mei,
dan Liverpool 18+ pada 25 Mei mendatang. Besok (27/4), skuad timnas
U-19 kembali dikumpulkan dalam latihan perdana pasca Tur Timur Tengah di
lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH), Karawaci, Tangerang.
Lebih lanjut, pelatih berusia 51 tahun
tersebut menegaskan bahwa program latihannya nanti tidak akan banyak
berubah seperti sesi sebelumnya. "Bedanya, kali ini kami lebih fokus
menyiapkan tim untuk persiapan menuju ke Piala AFC dan demi misi lolos
ke Piala Dunia U-20 di Selandia Baru tahun depan," ungkapnya.
Penurunan performa dari ketiga negara
calon kontestannya di Grup B bukanlah hal yang dapat dianggap sebagai
kunci penentu keberhasilan anak asuhnya. "Waktu masih panjang, dan
semua tim di grup ini pasti bakal mengalami perkembangan hingga ke
putaran final di Myanmar nanti," imbuhnya.
Timnas U-19 baru bisa menjajal permainan
tim level Eropa pada saat terjun di turnamen bertajuk L'Alc dia
International Under-20 Football Tournament (COTIF) di Valencia, Spanyol,
Agustus mendatang.
Sementara, selain lawan Liverpool, untuk
masa persiapan satu hingga dua bulan ke depan masih belum ada sinyal
menjajal tim dengan karakter permainan mirip tim-tim Eropa.
Baik negara-negara pecahan Uni Soviet
yang mirip Uzbekistan, atau negara lainnya. Semuanya masih dalam tahap
negosiasi antar federasi. "Kami dari BTN mengupayakan lawan terbaik
untuk uji coba timnas U-19. Untuk bagaimana hasilnya, ditunggu saja,"
tandas Sekretaris BTN, Sefdin Syaifuddin. (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar