Pelatih timnas U-19, Indra Sjafri, membantah bahwa tim asuhannya
adalah skuad yang hanya memiliki mental kuat ketika bertanding di
kandang karena hanya bermain di Indonesia. Indra menegaskan bahwa dalam
tur Nusantara tim asuhannya justru mendapatkan tekanan luar biasa dari
suporter lawan yang membuat mental mereka terbina dengan baik.
Timnas U-19 dikenal dengan permainan penguasaan bola yang apik. Dan
dengan gaya permainan seperti itu mereka diprediksi bisa menjadi juara
Piala AFF dan juga lolos ke Piala Asia setelah sebelumnya berhasil
mengalahkan juara bertahan, Korea Selatan. Namun, semua prestasi yang
diraih di Indonesia itu membuat banyak orang mengatakan bahwa mental
timnas U-19 adalah mental kandang.
Hal tersebut langsung dibantah oleh Indra Sjafri. Saat ditemui SportSatu, Rabu
(26/2), Indra mengatakan bahwa selama Timnas U-19 menjalani Tur
Nusantara, mereka bukan mendapatkan dukungan melainkan tekanan dari tim
lawan dan para suporter yang hadir mendukung lawan mereka.
“Ya untuk tim ini tidak ada masalah dengan mental. Yang mendapat
tekanan sewaktu laga menghadapi Persebaya kemarin justru timnas U-19.
Saat di Semarang pun juga timnas U-19 yang ditekan. Ada yang melempar,
ada yang berteriak. Hanya saat di Solo timnas U-19 didukung, selain itu
semua tidak mendukung,” ungkap Indra.
Dengan tekanan yang diberikan beberapa pendukung tim lawan hingga
sampai terjadi pelemparan pun menurut Indra Sjafri tidak membuat nyali
anak asuhnya menjadi ciut. Bahkan ada pemainnya yang sempat menantang tekanan yang diberikan penonton kepada timnya.
“Bahkan Mukhlis menantang penonton sewaktu di Sleman. Tekanan dari
penonton ditantangnya. Jadi, anak-anak ini betul-betul sudah tertempa
karena tim ini dibentuk dengan situasi yang penuh dinamika. Jadi,
dinamika itu justru membuat kita bertambah matang,” kata Indra.
“Bagi kami semakin
banyak gangguan, semakin bagus dan semakin matang kita. Sekarang
bagaimana saya sebagai pelatih meminimalisir gangguan itu,” tutupnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar