goal / abi yazid
Goal.com - Pelatih tim nasional Indonesia U-19 Indra Sjafri menilai Jerman unggul dari sisi mental saat berhadapan dengan Brasil di semi-final Piala Dunia 2014, Rabu (9/7) dinihari WIB.
Menurut Indra, laga Jerman versus
Brasil pasti akan hadir dengan intensitas yang sangat tinggi, tidak
hanya di dalam lapangan, hal-hal di luar lapangan, seperti ego benua,
akan turut menghiasi pertandingan yang menurut banyak orang dianggap
sebagai final kepagian ini.
Indra menambahkan, statistik dari lima pertandingan lebih condong ke Jerman dibandingkan Brasil.
“Salah satu hal yang akan menjadi penentu kemenangan adalah dalam hal
akurasi dan variasi passing. Jerman lebih unggul dalam hal akurasi dan
frekuensi passing. Dari lima pertandingan, Jerman di angka 2938 kali
passing, Brazil 1816 kali passing, dan terdistribusi lebih banyak pada
medium pass,” tutur Indra melalui surat elektronik kepada Goal Indonesia.
“Jerman juga mempunyai akurasi long pass yang cukup tinggi. Total
mereka melakukan 243 long pass. Ini berarti mereka melakukan 48 kali
umpan panjang setiap laganya. Umpan panjang adalah salah satu strategi
menghindari pressing lawan yang ketat. Dengan kata lain, Jerman sangat
sering bisa melepaskan diri dari tekanan lawan.”
Ditambahkan Indra, satu hal yang kemungkinan merugikan Brasil adalah
tingkat agresivitas para pemainnya. Sejauh ini para pemain Brasil telah
melakukan 96 kali pelanggaran, sepuluh diantaranya menghasilkan kartu
kuning.
“Selain itu, faktor cederanya Neymar. Bagaimanapun juga, Neymar
adalah elemen sangat penting dalam skema permainan [Felipe] Scolari.
Bisa dikatakan permainan Brasil menyesuaikan keberadaan Neymar.
Hilangnya Neymar di sisi serang akan cukup merugikan, karena kreativitas
permainan akan berkurang.”
“Neymar benar-benar menjadi pemain kunci bagi Brasil. Memang Scolari
pasti sudah menyiapkan pemain yang bisa menggantikan peran Neymar. Tapi
bagaimanapun juga, tim Brasil telah lama dipersiapkan dengan
mengakomodasi Neymar sebagai pemain kunci.”
Indra juga menyatakan, Jerman telah melewati masa tersulitnya
sepanjang turnamen ini, yaitu ketika mengalahkan Prancis. Secara mental,
para pemain Jerman telah tertempa dengan sangat berat pada pertandingan
terakhir.
“Sesuai dengan rumus kurva normal untuk kondisi mental, setelah
mereka menghadapi tekanan yang berat, dan berhasil lolos, maka mereka
akan jauh lebih nyaman dalam tekanan yang kurang lebih serupa.
Pertandingan melawan Prancis benar-benar menunjukkan bagaimana Jerman
bereaksi dalam kondisi tertekan,” jelas Indra.
“Brasil menghadapi situasi yang berbeda. Meskipun mereka lolos melawan Kolombia,
tapi ada kehilangan besar di kubu mereka, yaitu kehilangan Neymar
karena cedera, dan Thiago Silva akibat akumulasi kartu. Secara
psikologis, tren mereka terlihat menurun.”
“Jadi berdasarkan data-data itu, saya secara pribadi menjagokan Jerman untuk lolos ke partai puncak. Timnas
Jerman yang dikelola secara modern dan mutakhir sejauh ini telah
menunjukkan kelasnya sebagai calon juara dunia yang baru. Dari sisi
teknis, fisik maupun mentalitas, Jerman menunjukkan mereka pantas untuk
menjadi 'Juara Dunia'.”

Tidak ada komentar:
Posting Komentar