Kamis, 21 Agustus 2014

Bambang Nurdiansyah: Timnas U-19 Masih Butuh Proses

Jakarta - Pengamat sepak bola Bambang Nurdiansyah menyatakan evaluasi terhadap Timnas U-19 dinilai sebagai hal yang kurang tepat. Hal itu dilihatnya hanya sebagai bentuk kepanikan pengurus.

Banur, sapaan Bambang, menyatakan penampilan buruk Timnas U-19 di Brunei juga merupakan efek dari kegagalan mereka bertolak ke Spanyol. Mereka awalnya memang diplot mengikuti turnamen internasional U-20 COTIF, tetapi menjelang keberangkatan, PSSI membatalkannya dan mengoper mereka mengikuti HBT. Sementara, COTIF diikuti Timnas U-21 yang dibentuk dadakan.

"Kita selama ini anggap tim ini sempurna, padahal anak-anak muda yang masih sangat labil. Mereka masih perlu proses untuk matang. Seharusnya biarkan saja Indra (Sjafri) bekerja, lantas apa yang mau dievaluasi?" kata mantan pemain Timnas Indonesia era 1980-an ini.

Salah satu rekomendasi yang diduga akan muncul dari evaluasi itu adalah penambahan direktur teknik (dirtek) ke dalam tim. Jika itu terjadi, lanjut Banur, sah-sah saja selama tidak melakukan intervensi kepada jajaran pelatih secara teknis.

Menurutnya, tugas dirtek lebih kepada memberikan masukan kepada pelatih mengenai calon lawan atau informasi tentang potensi pemain yang belum dipanggil. Sebelumnya, PSSI pernah menunjuk Rudi Keltjes sebagai dirtek Timnas U-19. Namun, tugasnya tidak diperpanjang sesuai babak kualifikasi Piala Asia U-19 tahun lalu.

Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri juga mengaku telah menyiapkan laporan dalam rapat evaluasi tersebut. "Evaluasi dan laporan itu (termasuk nutrisi, pelatih mental, pelatih kiper, tekhnik, dan lain-lain) adalah akibat apa yang telah kami lakukan dari awal, untuk mengetahui apa dan di mana letak kesalahan dan kekurangannya, tentang perkembangan naik atau turun kami akan laporkan dulu ke Badan Tim Nasional (BTN) setelah itu ke media massa," kata Indra. (Suara Pembaruan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar