Bola.net - Pelatih tim nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri,
mengatakan jika penyelesaian akhir masih menjadi persoalan utama yang
harus segera dituntaskannya. Itu diketahui pihaknya setelah melakukan
evaluasi dari Tur Nusantara tahap pertama yang dirampungkan belum lama
ini.
Dilanjutkannya, dari 13 pertandingan yang dijalani Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan, tercatat mampu menghasilkan sebanyak 217 peluang. Tapi sayangnya, hanya mampu memaksimalkan sebanyak 20 peluang.
Karena itu, dikatakannya lagi, tim pelatih berupaya terus memperbaiki ketajaman skuadnya melalui Tur Timur Tengah dan Tur Nusantara tahap kedua.
"Kemampuan para pemain mengonversi peluang menjadi gol, rata-rata ada di kisaran 10 persen. Angka ini, tentunya masih jauh dari harapan tim pelatih. Kami pun harap, masyarakat bisa bersabar. Sebab, jika diibaratkan timnya sebagai sebuah rumah, maka baru dipasang tiangnya dan belum sepenuhnya selesai untuk bisa ditinggali," imbuhnya.
Tak ayal, Indra membandingkan dengan Jepang yang bakal menjadi lawan di Piala Asia U-19 2014, Myanmar. Ada pun Jepang, mampu mencetak tujuh gol dari 10 peluang ke gawang Vietnam, tim yang dikalahkan Timnas U-19 di Piala AFF tahun lalu.
"Terlepas dari kemungkinan kesalahan taktik dari Vietnam, persentase mengonversi peluang menjadi gol di angka 70 persen itu sangat bagus. Kita berharap bisa efektif seperti itu. Target kita, ada di Piala Asia nanti. Sehingga, saya harap masyarakat sabar dan tak lagi bertanya-tanya kenapa Timnas U-19 bermain tidak seperti di Piala AFF lalu," kata Indra. (esa/dzi)
Dilanjutkannya, dari 13 pertandingan yang dijalani Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan, tercatat mampu menghasilkan sebanyak 217 peluang. Tapi sayangnya, hanya mampu memaksimalkan sebanyak 20 peluang.
Karena itu, dikatakannya lagi, tim pelatih berupaya terus memperbaiki ketajaman skuadnya melalui Tur Timur Tengah dan Tur Nusantara tahap kedua.
"Kemampuan para pemain mengonversi peluang menjadi gol, rata-rata ada di kisaran 10 persen. Angka ini, tentunya masih jauh dari harapan tim pelatih. Kami pun harap, masyarakat bisa bersabar. Sebab, jika diibaratkan timnya sebagai sebuah rumah, maka baru dipasang tiangnya dan belum sepenuhnya selesai untuk bisa ditinggali," imbuhnya.
Tak ayal, Indra membandingkan dengan Jepang yang bakal menjadi lawan di Piala Asia U-19 2014, Myanmar. Ada pun Jepang, mampu mencetak tujuh gol dari 10 peluang ke gawang Vietnam, tim yang dikalahkan Timnas U-19 di Piala AFF tahun lalu.
"Terlepas dari kemungkinan kesalahan taktik dari Vietnam, persentase mengonversi peluang menjadi gol di angka 70 persen itu sangat bagus. Kita berharap bisa efektif seperti itu. Target kita, ada di Piala Asia nanti. Sehingga, saya harap masyarakat sabar dan tak lagi bertanya-tanya kenapa Timnas U-19 bermain tidak seperti di Piala AFF lalu," kata Indra. (esa/dzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar