Selasa, 29 April 2014

Timnas U-19 Digenjot Latihan untuk Tingkatkan VO2max






[TANGERANG] Tim nasional (Timnas) Indonesia U-19 kembali menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) seusai libur satu pekan. Skuat Garuda Jaya menggelar pelatnas di Lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH), Karawaci, Tangerang, mulai Senin (28/4). Mereka bersiap menyongsong laga uji coba melawan Myanmar U-19 di Jakarta pada 5 Mei mendatang.

Sekembalinya dari Tur Timur Tengah, jajaran pelatih berusaha untuk tetap menjaga kebugaran fisik dari para pemain. Kemampuan fisik terus digenjot untuk meningkatkan VO2max. Pelatih fisik Timnas U-19, Nursaelan, mengatakan kondisi fisik para pemain terlihat sangat prima saat menjalani Tur Timur Tengah.

Hal itu bisa dilihat dari penguasaan bola yang dominan serta menurunnya tingkat kesalahan pemain. "Secara fisik kita lebih unggul (di Tur Timur Tengah). Tingkat kesalahan di bawah 25 persen, tapi tentu level lawan berbeda dengan Tur Nusantara. Karena logikanya, ketika tingkat kesalahan semakin minim berarti stamina pemain semakin prima," ujar Nursaelan ketika berbincang dengan SP sesaat sebelum latihan di Lapangan SPH, Karawaci, Tangerang, Senin (28/4) petang.

Menurutnya, jajaran pelatih kini menargetkan setiap pemain Timnas U-19 bisa mencapai  VO2max di angka 60. "Kita targetkan sampai jelang Piala Asia U-19 nanti, pemain rata-rata bisa mencapai angka 60 untuk VO2max mereka. Tapi, untuk sampai di angka itu tidak hanya latihan fisik melainkan didukung juga dari asupan gizi pemain dan hal lainnya," ucapnya.

Sejauh ini, rata-rata VO2max pemain Timnas U-19 berada di kisaran angka 55-60. Evan Dimas tercatat sebagai pemilik VO2max tertinggi hingga menyentuh angka 64. Nursaelan optimistis bisa meningkatkan VO2max pemain dengan sisa waktu lima bulan ke depan. Pada pelatnas kali ini, pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri memanggil 32 pemain untuk persiapan laga uji coba melawan Myanmar U-19.

Selain 29 nama yang dibawa ke Tur Timur Tengah, Indra akan menyeleksi tiga muka baru. Mereka adalah Martinus Novianto dari tim Pra PON DIY, Muhammad Zamzami dari PSS Sleman, dan Sukarno Adi Wijaya dari Persewangi. "Kami akan mengurangi jumlah pemain. Dari 32 menjadi 28 pemain dan itu yang akan ikut melawan Myanmar. Tapi, sistem promosi-degradasi akan tetap ada sampai menjelang Piala Asia U-19 nanti," tandasnya. [H-16]


Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar