Seluruh pemain Timnas Indonesia U19 harus memiliki
naluri menyerang yang baik, tidak terkecuali penjaga gawang. Alhasil
sektor penjaga gawang pun tidak luput dari evaluasi tim pelatih jelang
Piala AFC U-19 pada Oktober 2014 mendatang.
Dibarisan penjaga gawang Timnas U19
saat ini ada nama-nama seperti Ravi Murdianto, Awan Setho Raharjo, dan
Mochammad Dicky Indrayana. Ketiga kiper itu pun dituntut agar tidak
terlalu pasif menunggu serangan di bawah mistar.
Tidak dipungkiri jika tiga penjaga gawang timnas itu, selama ini
memang mendapatkan porsi latihan sendiri. Termasuk sesi latihan timnas
U-19 di lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH) Karawaci Tangerang, Minggu
(30/3/14).
Pelatih kiper timnas U-19, Jarot
Supriadi menyatakan peran penjaga gawang bakal lebih besar. Jadi mereka
tidak hanya berdiri di bawah mistar, melainkan harus bisa juga menyusun
serangan balik.
“Kiper bisa bermain layaknya pemain belakang, sehingga mampu menciptakan peluang bagi rekan yang lain ketika serangan balik” ungkap Jarot Supriadi.
Kemampuan multifungsi dari peran penjaga gawang memang sangat
dibutuhkan, mengingat karakter permainan timnas U-19 yang agresif dan
mengandalkan penguasaan bola.
Ketika pemain bertahan maju sampai di depan garis pertahanan lawan,
kondisi tersebut tentunya bisa meninggalkan celah kosong di belakang
ketika ada serangan balik. Di sinilah peran kiper untuk menutup serangan
balik lawan dibutuhkan.
“Dengan perannya nanti, penjaga gawang bisa membantu untuk mengisi posisi yang kosong itu” tambahnya.
Namun Jarot belum bisa menilai permainan tiga penjaga gawang
didikannya itu, apakah telah sesuai dengan keinginannya atau belum. Yang
jelas dirinya sudah cukup puas melihat penampilan tiga penjaga gawang
tersebut.
“Saya hanya berupaya mengenalkan tipikal penjaga gawang yang lebih modern dan bisa mengikuti gaya permainan tim” pungkas Jarot Supriadi.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar