Rabu, 02 April 2014

Penjaga Gawang Timnas Indonesia U19 Harus Bisa Jadi Bek

Seluruh pemain Timnas Indonesia U19 harus memiliki naluri menyerang yang baik, tidak terkecuali penjaga gawang. Alhasil sektor penjaga gawang pun tidak luput dari evaluasi tim pelatih jelang Piala AFC U-19 pada Oktober 2014 mendatang.
Dibarisan penjaga gawang Timnas U19 saat ini ada nama-nama seperti Ravi Murdianto, Awan Setho Raharjo, dan Mochammad Dicky Indrayana. Ketiga kiper itu pun dituntut agar tidak terlalu pasif menunggu serangan di bawah mistar.
Tidak dipungkiri jika tiga penjaga gawang timnas itu, selama ini memang mendapatkan porsi latihan sendiri. Termasuk sesi latihan timnas U-19 di lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH) Karawaci Tangerang, Minggu (30/3/14).
Pelatih kiper timnas U-19, Jarot Supriadi menyatakan peran penjaga gawang bakal lebih besar. Jadi mereka tidak hanya berdiri di bawah mistar, melainkan harus bisa juga menyusun serangan balik.
“Kiper bisa bermain layaknya pemain belakang, sehingga mampu menciptakan peluang bagi rekan yang lain ketika serangan balik” ungkap Jarot Supriadi.
Kemampuan multifungsi dari peran penjaga gawang memang sangat dibutuhkan, mengingat karakter permainan timnas U-19 yang agresif dan mengandalkan penguasaan bola.
Ketika pemain bertahan maju sampai di depan garis pertahanan lawan, kondisi tersebut tentunya bisa meninggalkan celah kosong di belakang ketika ada serangan balik. Di sinilah peran kiper untuk menutup serangan balik lawan dibutuhkan.
“Dengan perannya nanti, penjaga gawang bisa membantu untuk mengisi posisi yang kosong itu” tambahnya.
Namun Jarot belum bisa menilai permainan tiga penjaga gawang didikannya itu, apakah telah sesuai dengan keinginannya atau belum. Yang jelas dirinya sudah cukup puas melihat penampilan tiga penjaga gawang tersebut.
“Saya hanya berupaya mengenalkan tipikal penjaga gawang yang lebih modern dan bisa mengikuti gaya permainan tim” pungkas Jarot Supriadi.

Sumber 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar