JAKARTA - Tepat pukul 09.00 WIB rombongan tim nasional
(timnas) U-19 Indonesia tiba di Bandara Internasional Soekarno - Hatta,
Tangerang, kemarin. Ada yang berbeda dari keberangkatan timnas Garuda
Jaya untuk melakoni laga uji coba kali ini. Tidak hanya berujicoba, tapi
akan didahului dengan ibadah Umroh.
Dari 29 pemain yang akan menjalani tur Timur Tengah, ada 25 pemain yang berangkat terlebih dahulu. Sementara empat pemain lain yang beragama non muslim seperti I Putu Gede Juni Antara, Yabes Roni Malaifani, Oktavianus Sitanggang, dan Maldini Pali akan menyusul beberapa hari kemudian dan langsung terbang ke Oman.
Pergi ke tanah suci memang jadi impian semua umat muslim, tidak terkecuali bagi pelatih timnas U-19 Indra Sjafri. Pengalaman pertama yang akan dilewati Indra di Madinah dan Mekah, membuatnya begitu haru. Baginya, kesempatan itu adalah penghargaan yang sangat luar biasa tinggi.
Karena seperti yang telah diberitakan sebelumnya, kesempatan ibadah umroh adalah bagian dari sukses timnas Garuda Jaya sebagai jawara Piala AFF 2013 lalu. Kesempatan ini bisa dibilang, jadi satu bentuk apresiasi tinggi yang diberikan Badan Tim Nasional (BTN) untuk prestasi timnas U-19.
"Umroh ini baru pertama kali seumur hidup saya. Baru satu kali ini akan jadi kesempatan saya akan melihat Ka'bah. Sebagai manusia saya sangat bersyukur, ini lebih berharga dari penghargaan-penghargaan lain," ungkap Indra, sebelum bertolak ke Arab Saudi.
"Alhamdulilah lewat pak La Nyalla (Ketua BTN), walaupun belum haji sudah bisa melihat Ka'bah. Dan mohon doa nanti disana diberikan kesehatan, keluarga juga sehat-sehat saja di rumah," sambung pelatih kelahiran kelahiran Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tersebut.
Seperti kebiasaan orang Indonesia pada umumnya sebelum berangkat ke tanah suci, Indra pun melakukan berbagai silaturahmi kepada sanak saudara. Dirinya juga menyampaikan, sudah meminta doa diberikan kelancaran kepada seluruh keluarga besarnya. Karena baginya, hal itu yang akan meringankan langkah saat beribadah.
"Seperti biasa, saling meminta maaf sangat penting. Sementara bagi saya, doa yang akan saya panjatkan disana selain untuk orang tua dan juga keluarga, pasti kami ingin bisa lolos ke Piala Dunia U-20. Dan saya rasa, itu juga jadi doa semua anak-anak timnas U-19 disana," jelas pelatih berusia 51 tahun tersebut.
Target tinggi ada dipundak timnas Garuda Jaya. Yaitu bisa tampil bagus di Piala AFC U-19 Myanmar, Oktober mendatang. Minimal masuk empat besar diajang tersebut, berarti satu tiket ke Piala Dunia U-20 2015 di Selandia Baru sudah digenggam Evan Dimas Darmono dkk. Misi itulah yang membuat timnas U-19 melakoni uji coba-uji coba berkualitas.
Setelah diawali dengan menjalani ibadah Umroh, 1-5 April, adapun laga uji coba Timur Tengah dimulai dengan menantang timnas U-19 Oman, (9/4), dua kali bertemu timnas U-19 Uni Emirat Arab (UEA), (14 dan 16/4). Lalu terakhir akan berhadapan dengan klub lokal Arab Suadi Al-Shabab U-19 pada 19 April mendatang.
(raw)
Dari 29 pemain yang akan menjalani tur Timur Tengah, ada 25 pemain yang berangkat terlebih dahulu. Sementara empat pemain lain yang beragama non muslim seperti I Putu Gede Juni Antara, Yabes Roni Malaifani, Oktavianus Sitanggang, dan Maldini Pali akan menyusul beberapa hari kemudian dan langsung terbang ke Oman.
Pergi ke tanah suci memang jadi impian semua umat muslim, tidak terkecuali bagi pelatih timnas U-19 Indra Sjafri. Pengalaman pertama yang akan dilewati Indra di Madinah dan Mekah, membuatnya begitu haru. Baginya, kesempatan itu adalah penghargaan yang sangat luar biasa tinggi.
Karena seperti yang telah diberitakan sebelumnya, kesempatan ibadah umroh adalah bagian dari sukses timnas Garuda Jaya sebagai jawara Piala AFF 2013 lalu. Kesempatan ini bisa dibilang, jadi satu bentuk apresiasi tinggi yang diberikan Badan Tim Nasional (BTN) untuk prestasi timnas U-19.
"Umroh ini baru pertama kali seumur hidup saya. Baru satu kali ini akan jadi kesempatan saya akan melihat Ka'bah. Sebagai manusia saya sangat bersyukur, ini lebih berharga dari penghargaan-penghargaan lain," ungkap Indra, sebelum bertolak ke Arab Saudi.
"Alhamdulilah lewat pak La Nyalla (Ketua BTN), walaupun belum haji sudah bisa melihat Ka'bah. Dan mohon doa nanti disana diberikan kesehatan, keluarga juga sehat-sehat saja di rumah," sambung pelatih kelahiran kelahiran Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tersebut.
Seperti kebiasaan orang Indonesia pada umumnya sebelum berangkat ke tanah suci, Indra pun melakukan berbagai silaturahmi kepada sanak saudara. Dirinya juga menyampaikan, sudah meminta doa diberikan kelancaran kepada seluruh keluarga besarnya. Karena baginya, hal itu yang akan meringankan langkah saat beribadah.
"Seperti biasa, saling meminta maaf sangat penting. Sementara bagi saya, doa yang akan saya panjatkan disana selain untuk orang tua dan juga keluarga, pasti kami ingin bisa lolos ke Piala Dunia U-20. Dan saya rasa, itu juga jadi doa semua anak-anak timnas U-19 disana," jelas pelatih berusia 51 tahun tersebut.
Target tinggi ada dipundak timnas Garuda Jaya. Yaitu bisa tampil bagus di Piala AFC U-19 Myanmar, Oktober mendatang. Minimal masuk empat besar diajang tersebut, berarti satu tiket ke Piala Dunia U-20 2015 di Selandia Baru sudah digenggam Evan Dimas Darmono dkk. Misi itulah yang membuat timnas U-19 melakoni uji coba-uji coba berkualitas.
Setelah diawali dengan menjalani ibadah Umroh, 1-5 April, adapun laga uji coba Timur Tengah dimulai dengan menantang timnas U-19 Oman, (9/4), dua kali bertemu timnas U-19 Uni Emirat Arab (UEA), (14 dan 16/4). Lalu terakhir akan berhadapan dengan klub lokal Arab Suadi Al-Shabab U-19 pada 19 April mendatang.
(raw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar