Senin, 01 September 2014

Outbond, Obat Pemulih Luka

                                                                                                 twitter
Bolanews.com - “Saya yakin! Saya juara!” Suara yang menunjukkan keyakinan dan kepercayaan diri yang kuat menggema di tempat terbuka yang dikelilingi sungai dan sawah.


Suara keras penuh semangat itu keluar dari mulut pemain tim nasional U-19 yang mengikuti outbond di Kaliurang, kawasan di kaki Gunung Merapi, Yogyakarta.

Suasana yang berbeda dirasakan Ravi Murdianto dkk. Selama persiapan menuju Piala AFC U-19 di Myanmar, Oktober, mereka menghadapi rutinitas latihan yang diselingi dengan pertandingan.

Akibat menjalani pemusatan latihan yang panjang, pemain dikhawatirkan merasa jenuh. Kelelahan mental dan kejenuhan diduga menjadi penyebab hasil kurang memuaskan yang didapat Tim Garuda Jaya di Hassanal Bolkiah Trophy.

Pengalaman itu menyisakan luka bagi seluruh awak tim. Saat kembali ke Yogyakarta untuk melanjutkan pemusatan latihan, pelatih Indra Sjafri mengagendakan kegiatan yang diharapkan bisa membuat pikiran pemain lebih segar dan mental mereka dipulihkan.

Untuk itulah selama dua hari, 29-30 Agustus, para pemain berada di Kaliurang. Di malam hari, pemain bersama jajaran pelatih dan Sekretaris Jenderal PSSI, Joko Driyono, menyelenggarakan api unggun.

“Semua bergembira. Pemain benar-benar melepaskan beban dan semua bersuka-ria. Mereka sampai ingin terus menikmati acara api unggun, tapi pemain harus disiplin dan beristirahat karena pagi sudah mengikuti outbond,” ujar Guntur Cahyo Utomo, pelatih mental timnas U-19.

Ajarkan Kebersamaan Kegiatan outbond mengajarkan kebersamaan, kekompakan, kekeluargaan, dan masih banyak lagi. Pemain diajak lebih memahami bagaimana berempati pada yang lain, bagaimana bereaksi dengan cepat dan mencari strategi yang tepat melalui beragam permainan dalam regu.

“Kami banyak belajar bagaimana berempati dengan yang lain, mencari strategi yang tepat di permainan air mancur lima orang. Suasananya menyenangkan. Kami bisa refreshing. Di Malang, kami juga pernah outbond, tapi permainannya tidak sebanyak seperti yang di sini,” ujar Yabes Roni Malaifani.

Kiper Ravi Murdianto mengaku sempat keluar keringat dingin saat hendak mencoba permainan flying fox, tapi ia memberanikan diri bergelantungan meski memilih sebagai peserta terakhir. “Takut, tapi harus dijalani biar tidak takut,” ucap Ravi.

Selain beraksi dengan flying fox, pemain bekerja sama memasukkan bola kecil ke ember melalui pipa kecil yang disambung-sambung. Mereka juga saling membantu membangun jembatan kayu melewati ‘sungai beracun’.

“Pokoknya menyenangkan. Ada kebersamaan, kekeluargaan, kepemimpinan, kepercayaan, konsentrasi. Pikiran kami jadi lebih fresh. Kami merasakan suasana baru dengan outbond di alam terbuka seperti ini,” ujar striker Dimas Drajad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar