Sabtu, 27 September 2014

Bambang Nurdiansyah Bicara Mengenai Piala Dunia Junior 1979 dan Timnas U-19

Kalau ditanya kepada masyarakat pecinta pecinta sepak bola tim nasional mana yang sekarang jadi pujaan di tanah air? Tentu jawabannya tim nasional U-19. Juara Piala AFF U-19 2013 dan berhasil lolos kualifikasi untuk ikut serta kejuaraan Piala AFC 2014 di Myanmar menjadi alasan kenapa tim asuhan Indra Sjafri ini begitu dicintai.

Eksklusif SportSatu
Pada Oktober mendatang, timnas U-19 akan melakoni kejuaraan Asia di Myanmar. Tergabung bersama kekuatan lawas Asia, seperti, Uzbekistan, Uni Emirat Arab, dan Australia, Indonesia diharapkan bisa lolos grup dan lolos sampai ke semifinal. Lalu? kenapa harus semifinal? Targetnya jelas jika masuk empat besar, kita bisa berlaga di Piala Dunia U-20 di Selandia Baru tahun depan.

Berlaga di Piala Dunia tentu membanggakan bagi masyarakat Indonesia yang sudah haus dengan prestasi timnas di tingkat internasional. Semoga harapan kita melihat anak-anak muda ini berprestasi dan tampil di Piala Dunia bisa jadi kenyataan.

Namun, siapa sangka ternyata timnas negara kita pernah tampil di ajang Piala Dunia, khususnya Piala Dunia di tingkat junior. Tepatnya, pada 1979, Bambang Nurdiansyah dkk mampu mewakili Asia di tingkat dunia dalam ajang FIFA Youth World Cup yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang.

Cerita Awal Tampil di Piala Dunia 1979 dan Marahnya Mas Cipto
SportSatu berkesempatan menemui striker timnas yang berlaga di Piala Dunia kala itu, Bambang Nurdiansyah, secara eksklusif. Mantan bomber Pelita Jaya ini, menuturkan cerita bagaimana awalnya mereka bisa tampil di Piala Dunia Junior 1979.

"Kami awalnya tidak bisa tampil, tapi akhirnya kita tampil di Piala Dunia gantikan Korea Utara yang pada saat itu juara Piala Asia Junior pada 1978," ujar Bambang Nurdiansyah.

"Korut tidak mau tampil karena sentimen sama sponsor utama kejuaraan ini. Sponsornya kan Coca Cola, kita tahu perusahaan itu asal Amerika, nah mereka gak mau karena waktu itu situasi politik Korut sama Amerika kan gak bagus."

Tergabung di grup B bersama tim dunia lainnya, seperti, Argentina, Polandia, dan Yugoslavia, anak asuh Almarhum Sutjipto Soentoro gagal total dan jadi juru kunci grup. Mereka kalah 0-5 dari Argentina, 0-6 dari Polandia, dan 0-5 dari Yugoslavia.

Total, Endang Tirtana dkk kebobolan 16 gol tanpa bisa memasukkan gol satu kali pun. Akan tetapi, meski jadi bulan-bulanan, Bambang Nurdiansyah mengaku semua kekalahan itu sama sekali tidak bikin mereka down.

"Sori nih bos, kita kalahnya sama tim nasional dunia lho. Bukan sama timnas negara Asean. Bukan sama Thailand, kalah 6-0 pula (agak menyindir timnas di Asian Games) Ha.. ha.. ha," ujarnya sambil tertawa.

"Walaupun kalah kita tetap bangga. Kita kalah dengan tim yang luar biasa. Kalau kalah sama Thailand baru saya tidak bisa tidur," lagi-lagi sambil tertawa.

"Kami gak down, yang kami lawan tim dunia. Justru kita makin termotivasi dan bikin bergairah. Skuad yang dulu ikut justru jadi pemain nasional yang terkenal. Ada saya, Mundari Karya, Subangkit, Budhi Tanoto, dan Endang Tirtana."

Yang menarik dalam aksi Indonesia pertama kalinya di Piala Dunia Junior 1979 adalah pesona calon mega bintang waktu itu, Diego Maradona. Bagaimana tidak para pemain malah berfoto bersama dengan Maradona sebelum pertandingan digelar.

Ada kabar yang menyebutkan, bahwa sang pelatih, Soetjipto Soentoro marah karena kejadian itu.
"Saya klarifikasi, bukannya marah. Mas Cipto (Soetjipto Soentoro) ingin kita jangan foto dulu sebelum pertandingan," ujar Bambang.

"Kalau begitu kesannya sudah kalah sebelum bertanding, walaupun kita memang secara kualitas sudah pasti kalah. Kalau mau foto, ya sesudah pertandingan. Mau foto atau pelukan ya terserah tapi setelah pertandingan. Kalau sudah begini yang dilihat aspek psikologis kita jadinya kalah," kata Bambang.

Namun, terlepas dari hasil mengecewakan di Piala Dunia Junior 1979, kita patut bangga ternyata sepak bola kita pernah diakui sampai tingkat internasional.

Yakin Timnas U-19 Sekarang Bisa Berprestasi
Seperti dibahas di awal tulisan ini, timnas U-19 sedang bersiap untuk berlaga di Piala Asia U-19 di Myanmar Oktober nanti. Ditanya bagaimana peluang anak asuh Indra Sjafri di Myanmar nanti, Bambang Nurdiansyah yakin Evan Dimas Cs punya peluang yang besar.

"Kalau di kelompok usia, Indonesia selalu punya peluang, ya 50% lah untuk peluangnya. Mereka saya rasa punya persiapan yang bagus," ujar Bambang.

"Hasil kualifikasi mereka bagus walau main di kandang sendiri. Tapi, mereka punya masa depan cerah. Saya yakin mereka bisa memenuhi target untuk lolos sampai babak semifinal."

Mantan topskor empat kali era Galatama ini juga menyebut punya beberapa kelebihan. Yang ia katakan bahwa kelebihan ini bisa jadi senjata timnas U-19 di Myanmar nanti.
Selain kelebihan, Banur, sapaan akrab Bambang Nurdiansyah, juga menyebut timnas Garuda Jaya punya kelemahan yang mencolok. Kelemahan yang paling terlihat adalah ketika mereka bermain sangat monoton dan kurang kreasi.

"Fighting spirit mereka sangat bagus, ya maklum lah anak-anak muda semua kan, fisik mereka juga bagus, dan yang sata tahu VO2max mereka di atas rata-rata," kata Banur.

"Tapi ada juga kekurangan yang perlu dibenahi, yaitu, mereka kadang main terlalu monoton, kenceng terus. Mainin tempo seharusnya. Mereka suka kesulitan kalau main lawan tim yang bermain bertahan, suka kurang kreasi mereka."

Selain berkomentar mengenai kelebihan dan kekurangan, Banur juga ternyata punya pemian favorit di timnas U-19. Ia mengaku senang dengan Evan Dimas dan Ilham Udin.

"Pemain yang menonjol ada dua stopper di belakang (Hansamu Yama, Syahrul Kurniawan), terus ada Evan Dimas, Ilham Udin. Kalau gak ada 4 orang ini kekuatan akan berkurang."

"Tapi saya suka banget sama permainan Evan Dimas dan Ilham Udin. Mereka berdua kekuatan utama saya rasa."

Selanjutnya, entah bagaimana perjalanan timnas U-19 kita nanti di Myanmar, tapi semoga target awal yaitu masuk semifinal tetap menyala di antara pemain-pemain yang akan berlaga. Kita harus yakin timnas kita akan berprestasi di ajang AFC Cup U-19 Oktober nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar