Selasa, 23 September 2014

Putu Gede Bahagiakan Orangtua lewat Sepak Bola



                                                       KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
KOMPAS.com - Nama Putu Gede melambung setelah sukses membawa Tim Nasional Indonesia U-19 menjuarai Piala AFF U-19 di Jawa Timur pada akhir tahun 2013 lalu. Kepiawaiannya menjaga lini belakang Garuda Jaya dari gempuran lawan, membuat pemuda asal Denpasar, Bali, ini ikut menjadi pusat perhatian.

Perjalananan karier anak dari pasangan Made Raka yang merupakan seorang tukang ukir patung dan dan Ni Nyoman Suji, yang membantu tetangga mengecet rumah, ini tak berlangsung mulus. Dia sempat ditolak ketika ikut seleksi Perseden Denpasar, sebelum menembus Perseden U-15.

Ketika ditolak dalam seleksi Perseden, Putu Gede tak patah arang. Dia justru kian giat berlatih di SSB Putra Tresna, hingga kesempatan kedua yang lebih besar pun datang saat akademi AC Milan berkunjung ke Bali di mana SSB Putra Tresna berkesempatan melawan klub Serie-A tersebut.

Permainan pemain dengan tinggi 170 sentimeter itu menarik perhatian pemandu bakat sehingga dia direkomendasikan dan bisa masuk SMA Ragunan. Demi mewujudkan cita-citanya sebagai pesepak bola, penggemar bek Real Madrid Sergio Ramos ini, yang saat itu duduk di kelas 1 SMA Dwijendra, rela pindah ke Jakarta pada 2011.

Diakuinya, ini merupakan salah satu keputusan terberat dalam hidupnya karena sudah harus hidup terpisah dengan orangtua. Apalagi, Putu Gede merupakan anak tunggal, yang tentu saja menjadi anak kesayangan. Orangtua pun dengan berat hati harus melepasnya demi cita-cita buah hati mereka.

"Orangtua, khawatir sih. Tetapi mau bagaimana, sepak bola itu cita-citaku dari kecil. Yang penting buat bangga orangtua," ujar Putu Gede, seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Kerja keras Putu Gede melapangkan jalannya menuju jenjang yang kian tinggi ketika dia terpilih masuk skuad Timnas U-19 di Piala AFF. Pelatih Indra Sjafri tak ragu menjadikannya sebagai pilihan utama untuk mengawal lini belakang Timnas U-19, yang akhirnya menjadi juara.

Selanjutnya, Putu Gede kembali dipercaya menjadi bek kanan ketika Timnas U-19 melakoni kualifikasi Piala Asia U-19. Perjalanan pasukan Garuda Jaya tak terbendung, termasuk meraih kemenangan 3-2 yang mengesankan atas raksasa sepak bola Asia, Korea Selatan, sehingga tiket menuju putaran final di Myanmar berhasil diraih.

Kini, tugas yang lebih berat menanti. Putu Gede dan kawan-kawan diharapkan minimal bisa mencapai semifinal kejuaraan itu yang akan berlangsung 9-23 Oktober mendatang. Tentu saja, langkah awal adalah mengatasi persaingan dengan Uzbekistan, Australia dan Uni Emirat Arab dalam penyisihan Grup B, untuk lolos ke babak selanjutnya. Jika sukses menembus semifinal, maka Timnas U-19 berhak tampil di Piala Dunia U-20 pada 2015 di Selandia Baru.

Meski namanya sudah melambung bak roket, Putu Gede tak lupa diri. Dia tetap berbakti kepada orangtua dengan mempersembahkan semua kesuksesannya itu untuk mereka, karena tekadnya adalah membahagiakan mereka.

"Sehari – hari, ayah tukang ukir patung, sementara ibu membantu tetangga mengecet rumah. Aku terharu melihat kedua orangtua saya, pokoknya dengan cara apapun membahagiakan orangtua. Salah satunya melalui sepak bola," ujar Putu Gede, yang menerima bonus Rp 50 juta dari Pemkab Gianyar setelah membawa Timnas U-19 juara Piala AFF.

Profil singkat

Nama lengkap: Putu Gede Juni Antara
TTL: Denpasar / 7 Juni 1995
Posisi: Bek kanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar