Senin, 22 September 2014

Hargianto: Tak Terlihat tetapi Penting



                                                                                                                  Ferril Dennys


KOMPAS.com — Muhammad Hargianto memiliki sebuah penilaian terhadap sosok idolanya, Paul Scholes. Dia menyebut salah satu legenda Manchester United itu "tidak terlihat tetapi penting bagi tim".

Sebelum memutuskan pensiun pada Mei 2013, Scholes berhasil mempersembahkan 11 gelar Premier League dan dua trofi Liga Champions bagi klub yang dibelanya selama 21 tahun.

"Sejak kelas III SMP, aku mengidolakan Manchester United. Pemain idolanya Paul Scholes," ungkap Hagi, panggilan akrabnya.

Di mata gelandang timnas U-19 tersebut, Scholes merupakan gelandang yang memiliki passing akurat, shooting yang keras, dan visi permainan yang cemerlang. "Jarang ada gelandang seperti Scholes. Dia tak terlihat, tetapi perannya penting," tutur pemain kelahiran Jakarta, 24 Juli 1996, tersebut.

Hagi mengaku, Scholes secara tidak langsung menjadi panutannya untuk berkembang sebagai pemain gelandang. "Waktu dia masih bermain, aku melihat permainannya dari televisi. Sekarang (aku melihatnya) lewat YouTube karena dia sudah pensiun," akunya.

Sama seperti Scholes, Hagi memiliki peran penting di timnas U-19. Ia merupakan playmaker yang bertugas sebagai pengatur permainan tim. Hal itu terlihat saat Garuda Jaya berhasil menjuarai Piala AFF 2013 dan menjadi juara grup kualifikasi Piala Asia 2014.

Selain memiliki kemampuan yang cukup baik dalam melepaskan umpan, Hagi juga piawai mencetak gol dan mengeksekusi bola mati. Karena itu, Hagi mengaku terus menempa diri agar tetap menjadi andalan timnya pada Piala Asia U-19. "Kalau ada waktu luang, selepas latihan sore, aku berlatih tendangan bebas," tuturnya.

Hagi percaya, kerja kerasnya bersama tim bisa membawa Indonesia lolos Piala Dunia U-20. "Soal peluang, optimistis saja. Intinya, kami fokus pada setiap lawan yang akan kami hadapi. Kami harus yakin," ujar Hagi.

Hagi tidak serta-merta langsung menjadi gelandang pada awal kariernya. Yang menemukan bakatnya adalah salah satu pelatihnya, Sugihandarto. "Saat itu, aku jadi striker, tetapi kemudian digeser ke tengah. Aku tanya alasannya, tetapi pelatih cuma bilang ingin aku bermain di tengah," tuturnya.

Hagi mulai bermain bola sekitar usia delapan tahun, saat ia kali pertama masuk sekolah sepak bola (SSB).

Ia kemudian berpindah-pindah SSB. Mulai dari Garecs Tangerang hingga Rajawali Muda pada usia 16 tahun.

Saat berusia 17 tahun, ia telah mengecap gelar juara dengan mengantarkan timnas Indonesia menjuarai HKFA pada 2012. Saat itu, timnas U-17 dibesut oleh Indra Sjafri.

Setahun kemudian, ia berhasil mengantarkan Indonesia mempertahankan gelar HKFA. Momen yang tak terlupakan bagi dirinya adalah saat ia membawa Merah Putih menjuarai Piala AFF 2013 bersama timnas U-19.

Profil singkat:

Nama: Muhammad Hargianto
TTL: Jakarta, 24 Juli 1996
Posisi: Gelandang tengah
Klub Idola: Manchester United
Pemain internasional favorit: Paul Scholes


Tidak ada komentar:

Posting Komentar