REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI memecat Indra Sjafri dari kursi
kepelatihan Timnas U-19 Indonesia lantaran dinilai gagal membawa Evan
Dimas dan kawan-kawan lolos ke Piala Dunia U-20 di Selandia Baru pada
2015.
Indra membenarkan alasan tersebut yang membuat dirinya dilengserkan
dari jabatannya setelah kegagalan Timnas U-19 menembus semifinal Piala
Asia U-19 2014 pada Oktober lalu untuk meraih tiket Piala Dunia U-20
2015.
''Karena tidak berhasil membawa timnas U-19 lolos ke Piala Dunia.
Tidak sesuai target. Makanya, ofisial tim hingga pelatih
dibebastugaskan,'' kata Indra Sjafri kepada Republika Online.
PSSI tidak memperhitungkan keberhasilan Indra Sjafri menghadirkan
cukup banyak prestasi. Timnas U-19 Indonesia berhasil mempersembahkan
juara Piala AFF 2013 dan lolos Piala Asia 2014.
Ketika ditanya apakah keputusan pemecatan itu adil buat dirinya, Indra mengatakan,''Saya sih biasa saja. Yang menilai kan orang lain,'' katanya.
Indra mengaku bersyukur mendapat kesempatan mengabdi sekitar tiga
tahun kepada negara dan berjuang bersama para pemain. Dia bersyukur bisa
memberikan beberapa kebanggaan serta kebahagiaan buat bangsa.
''Saya bersyukur bisa mempersembahkan empat prestasi. Dua juara HKFA (turnamen invitasi di Hong Kong), Piala AFF 2013 dan meloloskan timnas ke Piala Asia,'' katanya.
Apakah Indra Sjafri merasa gagal dengan tidak bisa membawa Indonesia ke Piala Dunia U-20, ini jawabannya,''Kalau untuk saya, dari tiga target yang dicanangkan, satu memang tidak tercapai. Yang dua kan tercapai (juara Piala AFF 2013 dan lolos Piala Asia). Kalau federasi memang menganggap gagal, ya silakan. Tidak masalah.''
''Saya bersyukur bisa mempersembahkan empat prestasi. Dua juara HKFA (turnamen invitasi di Hong Kong), Piala AFF 2013 dan meloloskan timnas ke Piala Asia,'' katanya.
Apakah Indra Sjafri merasa gagal dengan tidak bisa membawa Indonesia ke Piala Dunia U-20, ini jawabannya,''Kalau untuk saya, dari tiga target yang dicanangkan, satu memang tidak tercapai. Yang dua kan tercapai (juara Piala AFF 2013 dan lolos Piala Asia). Kalau federasi memang menganggap gagal, ya silakan. Tidak masalah.''
Tidak ada komentar:
Posting Komentar