Rendy Adrikni Sadikin / Tribunnews
TRIBUNNEWS.COM - KUMANDANG azan menyelimuti Kota Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Tak terkecuali dari Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin, salah satu masjid
termegah dan termashyur di Asia Tenggara, muadzin memanggil umat muslim
guna menunaikan salat jumat.
Di sela turnamen PialaHassanal Bolkiah 2014, para pemain tim nasional
Indonesia U19 dijadwalkan untuk menunaikan salat jumat di Masjid Omar
Ali Saifuddin. Sebelumnya, pelatih timnas U19 Indra Sjafri hendak
menunaikan salat di masjid dekat hotel
tempat timnas menginap di Park Garden Hotel, Jerudong. Namun, atas
usulan beberapa offisial, Indra Sjafri sepakat 'mencoba' masjid Sultan
Omar Ali Saifuddin.
Sekitar pukul 11.30, para pemain timnas dan offisial yang sudah berdandan mengenakan baju muslim, berangkat menggunakan bus.
Jarak dari hotel, sekitar 30 menit tempuh perjalanan. Sekitar pukul
12.30, mereka sampai di masjid tersebut. Tampak sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Brunei penasaran ingin melihat para pemain timnas turun dari bus.
"Itu pemain timnas kan?
Si Evan Dimas itu ya. Saya dari Indonesia, dari Tasikmalaya," ujar
seorang bapak yang tengah berada di pelataran masjid tersebut setengah
bertanya kepada Tribunnews.com, Jumat (15/8/2014). Dia pun sesekali
melirik rombongan yang tengah turun dari bus berwarna merah marun
tersebut.
Sebelum masuk pelataran masjid, beberapa pemain tampak mengambil foto--bahkan selfie--, terutama di plakat
emas bertuliskan Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin. Mereka tampak ceria.
Pun demikian Indra Sjafri enggan ketinggalan bernarsis ria. Dia juga
mencari titik-titik sebagai tempat mengabadikan gambar. "Ravi, tolong
fotoin vi," ujar Indra kepada kiper timnas, Ravi Murdianto.
Setelah itu, mereka langsung berpencar di pelataran. Ada yang
mengambil wudhu, ada pula yang langsung masuk ke masjid. Di dalam
masjid, tampak Indra langsung menuju saf yang di depan. Sementara,
sejumlah pemain bergerombol. Selesai salat Jumat, para pemain langsung
diserbu oleh WNI yang berada di Brunei. Mereka pun minta foto bareng. Evan Dimas Darmono menjadi sasaran empuk para WNI. Evan dicegat di pelataran masjid. Mereka langsung meminta foto dan tanda tangan. Ada pula yang hanya ingin bersalaman. Tak pelak, Evan langsung dievakuasi oleh para offisial timnas.
"Alhamdulillah senang bisa salat di negeri
orang," ujar Evan Dimas seraya tersenyum saat tengah diburu oleh para
penggemar timnas U19 yang berada di Brunei. Sementara, Indra Sjafri
menuturkan ihwal salat bersama ini menjadi salah satu ritual saat bertandang di negara lain. Pun demikian saat mereka melawat ke Timur Tengah.
"Ini menjadi tradisi kami setiap kami pergi ke negara lain. Kami
selalu mengunjungi masjid agung di setiap negara yang kami kunjungi. Di
usia muda mereka, tidak hanya hal teknis yang kami berikan. Tapi, juga
hal-hal nonteknis, seperti pembekalan rohani," terang Indra saat ditemui
di depan pelataran Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin.
Indra mengaku baru kali pertama menunaikan salat di Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin. Bahkan, ini kali pertama pelatih asal Padang,
Sumatera Barat, dan skuatnya singgah di Brunei Darussalam. "Ini baru
kali pertama saya ke Brunei. Ini Masjid Omar Ali yang sudah sering saya baca di literatur Brunei. Alhamdulillah kita bisa solat bersama di masjid ini," ujar Indra.
Terkait doa-doa khusus di masjid tersebut, Indra mengharapkan prestasi yang terbaik untuk sepak bola
nasional. "Kami selalu berpesan ke anak-anak timnas untuk selalu berdoa
semoga sepak bola nasional nasional semakin kondusif dan maju.
Timnasnya makin kuat," terang Indra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar