Harian Bola - Tim pelatih timnas U-19 menanggapi situasi ini dengan bijaksana. Mereka tak melarang para pemain melayani keinginan para fan. Prinsipnya, para penggemar tidak bertindak kebablasan sehingga mengganggu jalannya latihan.
“Kalau sekadar minta foto bareng di lobi, silakan. Kalau sudah
sampai masuk, kamar siap-siap saja kami usir. Jangankan mereka, wartawan
yang masuk area pribadi pemain juga kami larang,” tutur Jarot
Supriyadi, pelatih kiper timnas U-19.
Tim pelatih timnas U-19 sadar dukungan masyarakat amat penting bagi
pasukan Tim Garuda Jaya. “Dukungan mereka menjadi penyemangat bagi
seluruh anggota timnas U-19,” tutur Indra Sjafri, pelatih timnas U-19.
Indra tak ingin pemain menjadi sombong hanya karena mereka menjadi
idola. Ia melihat para pemain cukup dewasa menyikapi kondisi ini.
M. Hargianto cs. diharuskan tetap disiplin menjalani sesi latihan.
“Saat harus istirahat, ya mereka istirahat. Saat harus bersantai, ya
mereka santai. Para pemain sadar tanggung jawabnya masing-masing,” kata
Eko Purjianto, asisten pelatih timnas U-19.
Tim pelatih timnas U-19 tidak kaku dalam mengatur jadwal dan
aktivitas pelatnas. Para pemain tidak selalu disuguhi kewajiban
menjalani latihan saja. Dalam momen tertentu, mereka juga menjalani
acara kebersamaan untuk merileksasi pikiran.
“Pada Kamis (1/4) malam, kami menggelar barbekyu untuk memperat kebersamaan. Timnas U-19 harus solid luar-dalam,” kata Indra.
Sumber: Harian BOLA (Penulis: Ario Yosia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar